Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS RESIDU PESTISIDA ORGANOFOSFAT DI PERAIRAN MLONGGO KABUPATEN JEPARA Hadi Nugroho, Bara Yanwar; Wulandari, Sri Yulina; Ridlo, Ali
Journal of Oceanography Vol 4, No 3 (2015)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.449 KB)

Abstract

Perairan Mlonggo merupakan kawasan perairan teluk yang terletak di Kabupaten Jepara. Bidang pertanian merupakan salah satu aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat di kawasan ini. Petani banyak menggunakan pestisida jenis organofosfat karena dianggap paling efektif membunuh hama dan mudah diperoleh di pasaran. Organofosfat mempunyai sifat racun dan kurang persisten di alam. Penggunaan organofosfat yang berlebihan dan terus menerus dapat mencemari lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi residu pestisida organofosfat di Perairan Mlonggo Kabupaten Jepara. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif, sedangkan lokasi penelitian ditentukan dengan metode purposif. Analisis pestisida organofosfat dalam sampel air laut yang diambil dari lima stasiun menggunakan alat kromatografi gas. pH, suhu, DO, salinitas dan data arus digunakan sebagai data pendukung yang diambil secara insitu. Hasil penelitian menunjukkan residu pestisida organofosfat yang terdeteksi adalah klorpirifos dengan konsentrasi dari stasiun 1 sampai 5 berturut-turut adalah 0,0027; 0,0028; 0,0024; 0,0023 dan 0,0020 ppm. Profenofos, diazinon, fenitotrion, malation, metidation, dan paration di bawah batas deteksi alat. 
UJI AKTIVITAS ANTIJAMUR EKSTRAK TERIPANG DARAH (Bohadschia argus) TERHADAP DAYA TAHAN JAMUR (Candida albicans) Kurniawan, Nur Arif; Ibrahim, Ratna; Ridlo, Ali
Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan Vol 2, No 1(2013) : Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan
Publisher : Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The sintetic antifungal drugs in long term-use could have a side effects, so it isimportant to study natural drugs. B. argus is one of the natural resources that potential as anatural antifungal agent. The aimed of the research was to determine the antifungal activityof methanol, etil asetat and n-heksan extracts B. argus toward C. albicans and the effect ofthe different of B. argus toward the inhibitory zone of C. albicans and kind test substancescontained in of B. argus. The results showed that the B. argus extract contained of saponins,alkaloids and triterpenoids. The concentration (0 mg/ml, 15 mg/ml and 20 mg/ml) of extractof Bohadschia argus with methanol solvent resulted in significantly different inhibition.The concentration of 25 mg/ml was the best concentration with had medium categoryinhibitory zone (6.29 ± 0.20mm) at against Candida albicans during 24 hours incubation.
Pengaruh Konsentrasi Asam Klorida (hcl) Terhadap Mutu Alginat Rumput Laut Coklat Sargassum sp. dari Perairan Teluk Awur Kab. Jepara Dan Poktunggal Kab. Gunungkidul Rifandi, Raditya Ahmad; Santosa, Gunawan Widi; Ridlo, Ali
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.6 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v3i4.11430

Abstract

Rumput laut merupakan sumber daya hayati laut yang potensial digunakan dalam industri pangan dan non pangan, salah satu jenisnya ialah Sargassum sp. yang ditemukan melimpah hampir di seluruh perairan Indonesia dan telah dimanfaatkan berupa alginat yang dalam industri digunakan sebagai pengental, pensuspensi, penstabil, pembentuk film, pembentuk gel, dan bahan pengemulsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi HCl terhadap kualitas Natrium alginat rumput laut coklat Sargassum sp. yang diambil dari Perairan Teluk Awur, Jepara dan perairan Poktunggal, Gunungkidul yang meliputi rendemen, viskositas, kadar air dan kadar abu. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental laboratorium dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Sampel diekstraksi dengan perlakuan perbedaan konsentrasi HCl 3%, 5%, 7% dan 9% saat pembentukan asam alginat masing-masing dengan 3 ulangan. Hubungan antara konsentrasi HCl dan kualitas natrium alginat menunjukan model regresi linier positif untuk rendemen natrium alginat, model regresi polinomial positif untuk viskositas, regresi linier positif dan negatif pada kadar air, lalu regresi polinomial negatif pada kadar abu. Hasil penelitian menunjukkan rendemen natrium alginat tertinggi dihasilkan pada konsentrasi HCl 9% yaitu sebesar 15,41 ± 2,17% untuk perairan Teluk Awur dan 14,44 ± 2,94% untuk perairan Poktunggal. Viskositas tertinggi dihasilkan pada konsentrasi HCl 5% yaitu sebesar 10,33 ± 1,52 cPs untuk perairan Teluk Awur dan 12,65 ± 1,48 cPs untuk perairan Poktunggal
Studi Pemanfaatan Ekstrak Rumput Laut Gracilaria verrucosa Sebagai Suplemen Pakan Untuk Meningkatkan Pertumbuhan Udang Putih (Litopenaeus vannamei) Dan Mengendalikan Populasi Bakteri Vibrio Sasmaya, Eko; Subagiyo, Subagiyo; Ridlo, Ali
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (139.16 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v2i1.2064

Abstract

The shrimp fishery has a high economic value. Data from the Ministry of Maritime Affairs and Fisheries (2011) states that the group of marine crustaceans in Indonesia has high potential with production reaching 381,288 tons / yr. From these results more than half of its cultivation. Aquaculture has the risk of which is the onset of the disease caused by viruses, fungi, bacteria, fungi and parasites that cause high levels of mortality and loss of quality of meat. One way to overcome these problems is to use feed supplementation. This study aimed to determine the effect of supplementation of extracts G. verrucosa on feed on shrimp growth (weight and length), specific growth rate, survival rate of shrimp, feed conversion ratio, and Vibrio bacterial populations. The research was conducted through laboratory experimental method to the study design completely randomized design (CRD) with 3 treatments and each treatment with three replications. The treatments tested were feed by supplementing 0.5%, 1% and 2% respectively supplementation performed 3 times repetition. Feed obtained by extraction G. verrucosa, that is by G. verrucosa put in a pot submerged Stainless steel up to boiling and boil for ± 2 hours and obtained extracts G. verrucosa, then performed using a rotary solvent evaporation process to obtain dry extracts G. verrucosa. Further supplementing the feed. Results showed that the extract of G. verrucosa able to improve and control the growth of white shrimp vibrio bacteria populations in the intestines white shrimp (L. vannamei). In this study the condition of seaweed extract supplementation G. verrucosa at a concentration of 2% were able to increase the weight of shrimp growth of 131.43% and a growth of 32.50% shrimp length than controls during 28 days of treatment, as well as being able to control populations of bacteria vibrio, vibrio that reduces the total amount of 78.18% compared to controls at the third week.
POTENSI YEAST DALAM FERMENTASI ALGINOFIT Sargassum polycystum C.A Agardh DENGAN HIDROLISIS ASAM SULFAT UNTUK PEMBUATAN BIOETANOL Febriani, Nur Indah; Ridlo, Ali; Susanto, A. Budi
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.447 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v3i2.4969

Abstract

Kebutuhan energi merupakan masalah besar yang dihadapi oleh bangsa Indonesia, karena energi yang digunakan saat ini berasal dari bahan bakar fosil yang jumlahnya terbatas dan non-renewable. Salah satu solusi untuk mengatasi krisis energi adalah dengan menggunakan bioetanol. Pemanfaatan biomassa selulosa dari rumput laut S. polycystum diharapkan dapat mengatasi permasalahan kebutuhan energi.  Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi optimum asam sulfat pada proses hidrolisis serbuk kasar rumput laut S. polycystum, serbuk halus rumput laut S. polycystum, Na alginat S. polycystum dan sodium alginat; mengetahui pengaruh yeast serta lama fermentasi terhadap bioetanol yang dihasilkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial dan tiga ulangan untuk proses hidrolisis. Fermentasi dilakukan selama 3 hari (72 jam), pengukuran kadar etanol dilakukan setiap 24 jam dengan 3 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa serbuk halus rumput laut S. polycystum dengan konsentrasi H2SO4 optimum 0,1 M mempunyai kadar gula reduksi tertinggi. Bioetanol optimum dicapai menggunakan yeast S. cerevisiae. Kadar bioetanol optimum dicapai pada lama fermentasi 72 jam yaitu (0,8167% v/v ±0,1530).
Pengaruh Konsentrasi Alginat Dengan Gliserol Sebagai Plasticizer Terhadap Sifat Fisik Dan Mekanik Bioplastik Langit, Novita Thea Puspita; Ridlo, Ali; Subagiyo, Subagiyo
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jmr.v8i3.25256

Abstract

Munculnya permasalahan lingkungan akibat plastik sintetik mendorong perlunya penelitian bahan kemasan mudah terurai (bioplastik). Salah satu bahan yang tersedia di alam dan berpotensi sebagai pembentuk bioplastik adalah alginat karena mampu membentuk gel. Bioplastik dari alginat memiliki sifat yang tidak fleksibel sehingga perlu ditambah gliserol sebagai plasticizer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi alginat dari Sargassum sp. terhadap sifat fisik dan mekanik bioplastik dengan penambahan gliserol dan CaCl2. Materi penelitian ini adalah alginat hasil ekstraksi Sargassum sp. yang diambil dari Perairan Pantai Sundak, Gunung Kidul. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratoris yang terdiri dari empat perlakuan konsentrasi alginat (0,5%, 1%, 3% dan 5%)  dengan tiga pengulangan.  Sifat bioplastik yang diuji meliputi sifat fisik (ketebalan, ketahanan air, kehilangan berat) dan sifat mekanik (kuat tarik dan elongasi). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan semakin tinggi konsentrasi alginat akan meningkatkan  ketebalan, ketahanan air dan kuat tarik bioplastik namun menurunkan elongasi dan kehilangan berat bioplastik. Konsentrasi alginat berpengaruh terhadap sifat fisik (ketebalan, ketahanan air, kehilangan berat) dan sifat mekanik (kuat tarik  kecuali elongasi), konsentrasi alginat terbaik yang memenuhi Japanese Industrial Standard dan standar SNI 7188.7:2016 adalah 0,5% The emergence of environmental problems due to synthetic plastics has led to the need to research biodegradable packaging materials (bioplastics). One of the ingredients available in nature and has the potential to form bioplastics is alginate because it is capable of forming gel. Bioplastic from alginate has inflexible properties so it needs to be added by glycerol as a plasticizer. This research aims to determine the effect of alginate concentration from Sargassum sp. on the physical and mechanical properties of bioplastics with the addition of glycerol and CaCl2. The method of this research is alginate from Sargassum sp. taken from Sundak Beach Waters, Gunung Kidul. This research used a laboratory experimental method consisting of four treatments of alginate concentration (0.5%, 1%, 3% and 5%) with three repetitions. The properties of the bioplastics tested included physical properties (thickness, water resistance, weight loss) and mechanical properties (tensile strength and elongation). Data obtained were analyzed using variance analysis (ANOVA). The results showed that the higher the concentration of alginate would increased thickness, water resistance and tensile strength of bioplastics but decreased the elongation and weight loss of bioplastics. The alginate concentration affects the physical properties (thickness, water resistance, weight loss) and mechanical properties (tensile strength and except elongation), the best alginate concentrations that meet the Japanese Industrial Standard and SNI 7188.7: 2016 are 0.5%
Aktivitas Antioksidan Ekstrak Rumput Laut Turbinaria Decurrens Bory De Saint-Vincent Dari Pantai Krakal, Gunung Kidul, Yogyakarta Islami, Faishal; Ridlo, Ali; Pramesti, Rini
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.046 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v3i4.11422

Abstract

Turbinaria decurrens merupakan salah satu rumput laut cokelat yang belum banyak dimanfaatkan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui potensi antioksidan T. decurrens dari ekstrak n-heksan (non-polar) dan metanol (polar), menentukan kadar total fenol dan biopigmen (klorofil a, klorofil b, dan karotenoid).Materi yang digunakan adalah T. decurrens yang diambil dari Pantai Krakal, Gunung Kidul, Yogyakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif eksploratif. T. decurrensdimaserasi dengan pelarut metanol, diuapkan dengan rotary evaporator dan dipartisi dengan pelarut n-heksan menggunakan corong pemisah. Aktivitas antioksidan ditentukan dengan nilai IC50.Penentuan nilai IC50 ekstrak kasar metanol dan n-heksan T. decurrens dilakukan dengan metode penangkapan radikal DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhidrazyl) pada λ=517 nm. Kadar total fenol diuji dengan menggunakan metode Folin-Ciocalteu dengan asam galat sebagai standar pada λ=725 nm, kadar klorofil diukur pada λ=663 nm dan λ=646 nm dan karotenoid pada λ=470 nm.Data dianalisis menggunakan analisa ragam Independent Samples Test.Hasil penelitian menunjukkan aktivitas antioksidan ekstrak metanol dengan nilai IC50 sebesar 670,603 ppm lebih tinggi dibandingkan ekstrak n-heksan (1201,853 ppm). Kadar total fenolik (61,127 mgGAE/g ekstrak), klorofil a (1,518 mg/g), dan klorofil b (1,558 mg/g) ekstrak n-heksan lebih tinggi dibandingkan dengan ekstrak metanol. Kadar total karotenoid ekstrak T. decurrens hanya ditemukan dalam ekstrak metanol (0,459µmol/g). Hasil ini menunjukkan total karotenoid pada ekstrak metanolT. decurrens berkaitan erat dengan aktivitas antioksidan yang tergolong ke dalam antioksidan lemah
Pengaruh Perendaman Larutan KOH dan NaOH Terhadap Kualitas Alginat Rumput Laut Sargassum polycycstum C.A. Agardh Mirza, Mohamad; Ridlo, Ali; Pramesti, Rini
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.102 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v2i1.2053

Abstract

Sargassum polycystum seaweed is a type of brown algae that contains alginate. Alginate from S. polycystum did not optimally and alginate has an importnat role from a variety of industries. Alginate ekstraction obtained by submersion wes using NaOH and KOH solvent, then continued using Na2CO3 solvent. The purpose of this research was to determine the effect of immersion with KOH and NaOH with concentration 0,3%, 0,5% and 0,7% solution to the quality alginate from brown seaweed S. polycystum. Experimental design used was Rancangan Acak Lengkap (RAL). The results showed that aging of the KOH solution has a lower water content and higher viscosity than NaOH solution. The concentration of the solution used also affects the yield, moisture content, ash content and viscosity alginate S. polycystum. The higher concentration of the solution then the yield, moisture content and lower ash content, while viscosity alginate increased. The best results obtained in the treatment with a solution of KOH concentration of 0.7%.
Aktivitas Antioksidan Fraksi Etil Asetat Dari Ekstrak Metanol Sargassum sp. Salma, Hafida; Sedjati, Sri Sedjati; Ridlo, Ali
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.225 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v8i1.24326

Abstract

Sargassum sp. adalah salah satu jenis rumput laut paling banyak di Indonesia dan memiliki manfaat sebagai antioksidan, obat penyakit jantung, stroke, dll. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kandungan antioksidan fraksi etil asetat dari ekstrak metanol Sargassum sp. Sampel diambil dari Pantai Sundak, Gunung Kidul, Yogyakarta. Metode yang digunakan adalah eksploratif diskriptif. Sampel dikeringkan dalam suhu ruangan selama 7 hari dan dimaserasi dengan pelarut metanol, lalu dievaporasi dengan rotary evaporator. Ekstrak metanol di fraksinasi menggunakan etil asetat. Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan dengan menggunakan 2 metode, yaitu metode penangkapan radikal bebas DPPH dan total kapasitas antioksidan fosfomolibdat. Vitamin C digunakan digunakan sebagai standar penangkapan radikal bebas DPPH dan total kapasitas antioksidan fosfomolibdat. Kadar total fenolat diuji menggunakan larutan Folin-Ciocalteu dengan standar asam galat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar total fenolat fraksi etil asetat Sargassum sp. sebesar 64,42 mg GAE/g sampel. Aktivitas antioksidan dengan metode penangkapan radikal bebas DPPH memiliki nilai IC50 1.289 ppm, vitamin C memiliki IC50 sebesar 122,71 ppm, sedangkan total kapasitas antioksidan adalah 39,52 mg AAE/g sampel. Kesimpulannya, yaitu kandungan aktivitas antioksidan fraksi etil asetat dari ekstrak metanol Sargassum sp. dengan metode penangkapan radikal bebas DPPH diduga sangat lemah dan kandungan aktivitas antioksidan dengan menggunakan metode fosfomolibdat diduga tinggi.  Sargassum sp. is one of the many types of seaweed in Indonesia and has benefits as an antioxidant, a drug for heart disease, stroke, etc. This study aims to determine the antioxidant content of ethyl acetate fraction of methanol extract of Sargassum sp. Samples were taken from Sundak, Gunung Kidul, Yogyakarta. The method used is descriptive explorative. Samples were dried at room temperature for 7 days and macerated with methanol, then evaporated at a rotary evaporator. The methanol extract fractionation using ethyl acetate. Testing the antioxidant activity using two methods, the method of catching free radicals DPPH and total antioxidant capacity fosfomolibdat. Vitamin C is used as a standard arrest DPPH free radical and total antioxidant capacity fosfomolibdat. Levels of total phenolics were tested using the Folin-Ciocalteu solution with gallic acid standard. The results showed that levels of total phenolic fraction of ethyl acetate Sargassum sp. amounting to 64,42 mg GAE/g sample. The antioxidant activity with catching free radicals DPPH methods have IC50 values 1.289 ppm, vitamin C has an IC50 of 122,71 ppm, while the total antioxidant capacity was 39,52 mg AAE/g sample. In conclusion, the content of the antioxidant activity of ethyl acetate fraction of methanol extract of Sargassum sp. with catching free radicals DPPH methods allegedly extremely weak and the content of the antioxidant activity using methods fosfomolibdat predictably high.
Kajian Rumput Laut Sargassum duplicatum J. G. Agardh sebagai Penghasil Bioetanol dengan Proses Hidrolisis Asam dan Fermentasi Saputra, Dion Ragil; Ridlo, Ali; Widowati, Ita
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (119.51 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v1i2.2031

Abstract

Bioethanol is an alternative fuel made from biomass containing sugar components, starch, and cellulose. So far, bioethanol is made from raw materials which become a source of food and feed resulting in the competition. The potential of cellulosic biomass seaweed S. duplicatum as bioethanol production can be a solution to resolve the issue. The purpose of this research was to study seaweed S. duplicatum J.G. Agardh as raw material for bioethanol. Method used for this research was experimental laboratory with a completely randomized design (RAL) factorial pattern to test glucose levels and a randomized block design (RAK) to test the ethanol levels. Ethanol concentration was determined by Gas Chromatography (GC). Hydrolysis with H2SO4 concentration of 0.2 M, 0.3 M, 0.4 M, 0.5 M and the variation within 30 minutes, 60 minutes, 120 minutes. The fermentation conducted with yeast S. cereviceae with incubation time 24 hours, 48 hours, 72 hours. Ethanol concentration measurements conducted using Gas Chromatography (GC). The results showed that the best conditions for hydrolysis of concentrated H2SO4 0.4 M (28.051 mg / ml ± 1.100) and 120 minutes (23.128 mg / ml ± 6.069). During the fermentation process, the maximum ethanol levels achieved at 72 hours incubation time is 0.0451% v / v ± 0.0098
Co-Authors A. Budi Susanto A.B. Susanto A.B. Susanto Adi Santosa Agus Sabdono Agus Trianto Ahmad Saddam Habibi Akbar, Muhamad Rahadian Alfin Anggraeni Ali Djunaedi Ambariyanto , Ambariyanto Ambariyanto Amtoni Caesario Nainggolan Anggi Setiabudi Anisah Harahap Anita Dwi Kartika Annisa Afifah Nugroho Anthony D Arnanda Antonius Budi Susanto Arif Maa’ruf Al Ayyub Arifin, Muhammad Sholeh Arvianto Wibowo Azizah, Pramita Bahry, Muhammad Syaifudien Bambang Yulianto Bara Yanwar Hadi Nugroho, Bara Yanwar Beladini, Septi Chrisna Adhi Suryono Christtenson Purba Christtenson Purba Cornelia Widya Seprandita Dafit Ariyanto Delianis Pringgenies Dewi, Lutfianna Fatma Dinda Ayuniar Zanjabila Dion Ragil Saputra Dion Ragil Saputra Dodik S. Wicaksono Dwi Haryo Ismunarti Edi Wibowo Eka Mulya Eko Sasmaya Eko Sasmaya Endang Supriyantini Endang Supriyantini Erma Nurmalitasari Ervia Yudiati Faishal Islami Faishal Islami, Faishal Faiz Naida Salimah Ghofari, Miftahul Akhyar Gunawan Widi Santosa Gunawan Widi Santosa Hafida Salma Hakim, M Sabron Sukmanul Harahap, Akbar Ibnu Pratikto Ibnu Wardani Iin Putriyani Irwani Irwani Ita Widowati Ivend Umbu Jawa Ivend Umbu Jawa, Ivend Umbu Jelita Rahma Hidayati Jusup Suprijanto Jusup Suprijanto Jusup Suprijanto Juwita Lesly Senduk Khusnul Khotimah Kirana Fatika Brilianti Koesoemadji Koesoemadji Laksono, Ollivia Brylliant Langit, Novita Thea Puspita Lilik Maslukah Linggar Dirgantara Prasetyo Lutfianna Fatma Dewi Mahadika Fanindhita Sany Manggola, Alen Mardani Mardani Masri, Mohammed Sharin Haji McCauley, Erin Miftahul Akhyar Ghofari Mohamad Mirza Mohamad Mirza Muhamad Rahadian Akbar Muhamad Rahadian Akbar Muhammad Abdul Zaky Muhammad S. Bahry Muhammad Zainuddin Nada Kristiani Ginting Nadya Oktavia Nerva Sembiring Nirwani Soenardjo Novita Thea Puspita Langit Nur Arif Kurniawan Nur Indah Febriani Nur Indah Febriani Ocky Karna Radjasa Oetari Kusuma Putri Ollivia Brylliant Laksono Pramastuti, Fransisca Ria Pramita Azizah Pratiwi, Siswantar Putri, Dhiya Aflah Luswanto Rachman, Rhima Rismiyati Raden Ario Raditya Ahmad Rifandi Radityo Haris Ratna Ibrahim Refi Sekarwardhani Retno Hartati Revo Raprika Kurniawan Ribka Anindita Br Perangin-angin Rifa’i, Akhmad RINI PRAMESTI Rini Pramesti Rizky Rifatma Jezzi Rizqi Umi Arifah Roestiawan, Dwi Bagus Salma, Hafida Salsabila, Nada Santoso, Gunawan Widi Savitri, Nadiah Humairoh Mufidah Sedjati, Sri Sedjati Septi Beladini Setia Devi Kurniasih Setia Devi Kurniasih, Setia Devi Setiyorini, Alin Sri Sedjati Sri Sedjati Sri Yulina Wulandari Subagiyo Subagiyo Subagiyo Subagiyo Subagiyo Subagiyo Sulistiana, Zalsabila Sunaryo Sunaryo Sunaryo Sunaryo Suryono Suryono Tri Aji Pamungkas Utomo, Wahyu Laurentius Pria Victorina Yulina Santi Wardani, Ibnu Widianingsih Widianingsih Wilis A Setyati Wilis A Setyati Wilis A Setyati Wilis Ari Setyati Wilis Ari Setyati Wismayanti, Gita Yohanes Oktaviaris Zaenal Arifin Zahari, Abdul Kadir Mulku Zaky, Muhammad Abdul