Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DAN STRES KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PERAWAT RUMAH SAKIT GMIM KALOORAN AMURANG Pongantung, Merry; Kapantouw, Nova H.; Kawatu, Paul A.T
KESMAS Vol 7, No 5 (2018): Volume 7, Nomor 5, September 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelelahan kerja adalah keadaan dimana tubuh mengalami penurunan  daya tahan kerja yang di akibatkan adanya beban kerja yang diterima seseorang pada saat bekerja. Perawat dapat melakukan kesalahan dalam pelayanan karena kelelahan yang dirasakan. Kondisi kerja merupakan salah satu kontribusi paling besar terhadap terjadinya stres kerja kemudian tipe kepribadian dan beban kerja. Jumlah pasien yang selalu berfluktuasi  serta kondisi pasien yang bervariasi membuat perawat sangat mudah mengalami kelelahan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara beban kerja dan stres kerja dengan kelelahan kerja pada perawat di Rumah Sakit GMIM Kalooran Amurang Kabupaten Minahasa Selatan. Jenis penelitian ini menggunakan metode pendekatan cross sectional dengan populasi dan sample berjumlah 76 perawat. Hasil penelitian dengan menggunakan chi-square yaitu terdapat hubungan antara beban kerja dan kelelahan kerja dengan nilai p = 0,006 ( p < 0,05), dan terdapat hubungan antara stres kerja dan kelelahan kerja dengan nilai p = 0,000 ( p < 0,05 ) berdasarkan ui chi-square termasuk hubungan berat. Kata Kunci: Beban Kerja, Stres Kerja, Kelelahan Kerja. ABSTRACTWork fatigue is a variety of circumstances accompanied by a decrease in work resilience. Nurse can make mistakes in service because fatigue is felt. Working conditions show the greatest contribution to the occurrence of work stress and personality type and workload. The ever-changing number of patients and varied patient conditions makes nurse very easily experience fatigue. The purpose of this was to know to determine the relations between workload and work stress with work fatigue on nurse at GMIM Kalooran Amurang. This type of research uses a cross sectional method with a population and sample of 76 nurses. The results of the study using chi-square, namely there is a relation between workload and work fatigue with a value of p = 0,006 ( p < 0,05 ), and there is a relation between work stress and work fatigue with value of p = 0,000 ( p < 0,05) based on the hospital to the chi-square test including heavy relation. Keywords: Workload, Work Stress, Work Fatigue.
Konsumsi Fast Food Sebagai Faktor Risiko Terjadinya Gizi Lebih pada Siswa SD Negeri 11 Manado Badjeber, Fauzul; Kapantouw, Nova H.; Punuh, Maureen
KESMAS Vol 1, No 1 (2012): Volume 1, Nomor 1, Januari 2012
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Overweight means many or over nutriens that content into the food, in this case carbohydrate and fat. This cause the increasing of calory amount into the body that overweight and obesity. Food habit is significantly influenced by change of life style, included in life style to consume fast food. The research is done with case control design the purpose is to find out the fast food consumption as a factor that cause higher nutrient to the students of SD Negeri 11 Manado. Screening to the children is be done trouggh of weight scale and had been analized based on indicator that been use, which is BB/U index use the standaritation of WHO-NCHS 2007 with cut off point z-score > +2SD had been declare as a higher nutrient. the data analysed by SPSS 12.0 for Windows with Mann Whitney test and OR (odds ratio) was also done to know the relation of risk factors.The result shows the main different (P<0,05) between averange intake energy consumption to the case group and control group. Odds ratio test shows students that often consume fast food minimal 3 times a week had 3,28 times had overweight risk. ABSTRAKGizi lebih adalah kelebihan asupan gizi pada makanan yang berupa karbohidrat dan lemak. Ini mengakibatkan kenaikan jumlah kalori dalam tubuh sehingga menimbulkan kelebihan berat badan dan kegemukan. Kebiasaan makan dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan gaya hidup, termasuk gaya hidup untuk mengkonsumsi fast food. Penelitian yang dilakukan dengan rancangan case control yang bertujuan untuk mengetahui konsumsi fast food sebagai faktor terjadinya gizi lebih pada siswa-siswi SDN 11 Manado. Screening pada anak dilakukan melalui penimbangan berat badan dan dianalisis berdasarkan indikator yang digunakan yaitu indeks BB/U memakai baku rujukan WHO-NCHS 2007 dengan cut off point z-score > +2SD dinyatakan gizi lebih. Pengolahan data menggunakan program SPSS 12.0 dengan uji Mann Whitney dan OR (odds ratio) untuk mengetahui hubungan dan besarnya risiko dari suatu faktor risiko.Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang bermakna (P<0,05) antara asupan rata-rata konsumsi energi untuk kelompok kasus dan kelompok kontrol. Dengan uji odds ratio menunjukkan siswa-siswi yang sering mengkonsumsi fast food minimal 3 kali per minggu mempunyai risiko 3,28 kali menjadi gizi lebih
Hubungan Antara Literasi Gizi Dengan Perilaku Makan Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado C. Monangin, Vincy; Kapantouw, Nova H.; Kawengian, Shirley E. S.; Leonard Bolang, Alexander Sam
COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 10 (2025): COMSERVA: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/comserva.v4i10.2924

Abstract

Indonesia Emas 2045 merupakan visi besar yang dirancang untuk mewujudkan Indonesia sebagai Negara Nusantara yang Berdaulat, Maju dan Berkelanjutan. Visi Indonesia Emas 2045 menargetkan terciptanya generasi yang sehat, cerdas, dan inovatif. Salah satu kunci untuk mencapainya adalah melalui perbaikan pola makan yang didukung oleh literasi gizi yang memadai. Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia 2023 sebesar 43,3% penduduk Indonesia tidak tahu bahaya dan resiko dari makanan beresiko. Tujuan penelitian ini untuk Mengetahui hubungan antara literasi gizi dengan perilaku makan mahasiswa program studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado. Metode Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan menggunakan data primer lewat kuesioner google form. Hasil Dalam penelitian ini sebanyak 356 responden terlibat dalam penelitian ini, ditemukan bahwa 94,9% responden memiliki literasi gizi baik dan 99,7% responden memiliki perilaku makan baik. Hasil penelitian menggunakan uji statistik Spearman untuk hubungan antara literasi gizi dan perilaku makan (p<0,001) menunjukkan hubungan yang signifikan pada subskala hunger (p<0,001), food responsive (p=0,004), satiety responsive (p<0,001), food fussiness (p<0,001), enjoyment food (p<0,001), dan slowness in eating (p<0,001). Temuan pada hasil uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara literasi gizi dan kebiasaan makan pada subskala emotional under eating(p=0,339), dan emotional over eating(p=0,416). Kesimpulan Terdapat hubungan antara literasi gizi dan perilaku makan dan terdapat hubungan pada semua subskala AEBQ, kecuali pada subskala emotional, yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara keduanya.