Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kajian Eksperimental Pengaruh Micromixing Terhadap Reaksi Parallel Kompetitif Di Dalam Sistem Reaktor Alir Tangki Teraduk A. Altway; S. Winardi; M. Rachimoellah
Reaktor Volume 08 No.1 Juni 2004
Publisher : Dept. of Chemical Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3658.904 KB) | DOI: 10.14710/reaktor.8.1.12-17

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh letak atau posisi feed masuk, kecepatan pengadukan, waktu tinggal rata-rata dan tipe impeller terhadap tingkat micromixing dan yield reaksi parallel di dalam tangki pengaduk secara kontinyu. Sistem yang digunakan adalah tangki silindris beralas datar yang dilengkapi dengan 4 buah baffle dengan diameter T= 0,2 m dan H= T. Impeler yang digunakan adalah inclined fan turbine, fan turbin, atau Rushton disc turbin 6 blade dengan diameter 6 cm, dengan jarak 1/3H dari dasar tangki. Reaksi parallel kompetitif yang dipelajari adalah reaksi netralisasi NaH2BO3 dengan H2SO4 dan reaksi oksidasi reduksi iodide-iodate yang menghasilkan iodine. Sedangkan variabel percobaan adalah  waktu tinggal yang divariasi dengan cara variasi laju alir inlet campuran NaH2BO3, KI dan KIO3 sebesar 1 liter/menit; 1,5 liter/ menit dan 2 liter/menit. Konsentrasi NaH2BO3, KI dan KIO3 di dalam campuran adalah : 0,0909 M; 0,0117 M; dan 0,0023 M. Laju alir larutan yang mengandung 0,3 M H2SO4 adalah 0,045 liter/menit; 0,068 liter/menit dan 0,09 liter/menit. Kecepatan putar impeller divariasi 100,150, 200, 250, dan 300 rpm. Posisi pemasukan larutan divariasi H2SO4 yaitu : di dekat impeler, di daerah bawah impeler, dan di dekat permukaan. Hasil penelitian yang didapatkan, bahwa semakin besar kecepatan putar impeler dan semakin lama waktu tinggal dalam reaktor yield iodine yang dihasilkan semakin kecil. Posisi feed yang terbaik adalah terletak di dekat impeler dengan koordinat z` = 0,33 dan r` = 1,4. Penelitian ini juga menyimpulkan bahwa impeller inclined fan turbine memberikan kinerja pencampuran yang lebih baik dibandingkan jenis impeller Rusthon turbine dan fan turbine.Kata kunci : micromixing, yield iodine, bilangan segregasi, reaktor alir tangki teraduk
PRODUKSI IN SITU BIODIESEL DARI MINYAK DEDAK PADI DALAM AIR-METANOL SUBKRITIK Siti Zullaikah; Erick Z. Simatupang; Ricardo G. Siregar; Yulia T. Rahkadima; M. Rachimoellah
Jurnal Teknik Kimia Indonesia Vol. 11 No. 6 (2013)
Publisher : ASOSIASI PENDIDIKAN TINGGI TEKNIK KIMIA INDONESIA (APTEKIM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/

Abstract

Abstrak Pengembangan energi alternatif, seperti biodiesel, merupakan salah satu solusi terhadap masalah keamanan energi nasional. Kendala utama dalam produksi biodiesel yaitu tingginya biaya produksi, dapat dikurangi dengan penggunaan bahan baku murah, penyederhanaan proses produksi dan pemanfaatan produk samping. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari produksi biodiesel dari minyak dedak padi secara in situ dalam air dan metanol subkritik. Produksi biodiesel dari minyak dedak padi dilakukan secara in situ dalam air dan metanol subkritik tanpa kehadiran katalis seperti NaOH dan H2SO4. Gas CO2 sebagai gas penekan bertujuan untuk meningkatkan kandungan dan perolehan biodiesel dalam produk. Pada kondisi operasi T = 200 °C, P = 35 bar dan perbandingan dedak padi/metanol/air adalah 1/1/4 (g/mL/mL), biodiesel dengan kemurnian 89,07% dan perolehan 86,33% diperoleh dalam waktu reaksi selama 3 jam. Kandungan asam lemak bebas berkurang dari 63,69% menjadi 9,98%. Air subkritik sebagai pelarut untuk mengekstraksi minyak dalam dedak padi dapat menurunkan penggunaan metanol, sementara kemampuannya sebagai katalis dalam reaksi esterifikasi/transesterifikasi dapat mengeliminasi tahap netralisasi sehingga secara keseluruhan biaya produksi dapat dikurangi. Kata kunci: dedak padi, biodiesel, transesterifikasi in situ, air subkritik, tanpa katalis Abstract IN SITU PRODUCTION OF BIODIESEL FROM RICE BRAN OIL UNDER SUBCRITICAL WATER AND METHANOL. Development of alternative energy, such as biodiesel, is one of the solutions toward national energy security problem. The main hurdle in the biodiesel production is high production's cost. It can be reduced by applying cheap raw materials, simplifying the process, and utilization of byproduct of biodiesel production. Therefore, the objective of this work was in situ production of biodiesel from rice bran oil under subcritical water and methanol. Rice bran was converted directly into biodiesel using subcritical water and methanol without the need for conventional catalyst such as NaOH and H2SO4. Pressurized by CO2 was applied to increase the purity and yield of biodiesel in the product. At T = 200 °C, P = 35 bar and ratio of rice bran/methanol/water of (g/mL/mL), biodiesel with purity of 89.07% and yield of 86.33% were obtained within three hours. Free fatty acids level was reduced from 63.69% to 9.98%. Since a methanol to rice bran ratio used was less and water was employed as an efficient solvent for extraction of lipids in rice bran, and as catalyst for the conversion of neutral lipids into biodiesel, neutralization is not required; therefore, the processing costs for producing biodiesel from rice bran are reduced. Keywords: rice bran, biodiesel, in situ trans-esterification, subcritical water, catalyst-free