This Author published in this journals
All Journal Reaktor
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

OPTIMASI PROSES FERMENTASI DENGAN MEDIA PADAT DALAM PEMBUATAN SOYSAUCE POWDER DENGAN MENGGUNAKAN BIAKAN CAMPURAN MIKROBA NCS 54 HOE PADA KONDISI MESOFILIK R. P.D. Murwono; L. Buchori
Reaktor Volume 08 No.2 Desember 2004
Publisher : Dept. of Chemical Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7092.905 KB) | DOI: 10.14710/reaktor.8.2.74-80

Abstract

Soysauce powder dibuat pada kisaran suhu antara 25oC sampai dengan 30 oC atau yang disebut dengan kondisi mesofilik. Proses fermentasi dilakukan dengan mmedia padat sehingga proses proses fermentasi dapat berjalan pada kondisi aerob. Pada kondisi ini pertumbuhan biomassa dapat berjalan dengan baik. Pertumbuhan biomassa sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain sumber N yang terikat yang dihasilkan dari pupuk ZA, jumlah tepung ikan yang digunakan , sumber kalium serta pengayaan dari produk yang akan dihasilkan dengan iodium, Pembentukan asam amino esensial terjadi dalam cairan sel mikroorganisme. Media selektif yang digunakan bagi pertumbuhan mikroorganisme dan pembentukan rasa dan bau dalam produk adalah bawang putih (garlic powder). Backing agent yang digunakan adalah permipan sebanyak 0,6% dari total campuran. Waktu fermentasi yang digunakan 3 hari. Produk dimurnikan dengan penyaringan dan dan dibuat dalam bentuk serbuk kering supaya awaet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tepung kacang kedelai hitam ternyata lebih baik dibandingkan dengan kedelai putih. Kondisi yang paling baik dicapai pada penggunaan kedelai hitam sebanyak 70% dari total kedelai yang digunakan, tepung ikan sebanyak 50% dan tepung tapioka sebanyak 33% dari kedelai. Hal ini ditunjukkan dengan jumlah asam amino yang dihasilkan. Kata kunci : soysauce powder; mikroba NCS 54 HOE; kondisi mesofilik
Optimalisasi Kondisi Penggumpalan Curd (Dadih) Dengan Kultur Campuran Mikroba KMF-56732-CYBFP R. P.D. Murwono; L. Buchori
Reaktor Volume 07 No. 1 Juni 2003
Publisher : Dept. of Chemical Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7668.713 KB) | DOI: 10.14710/reaktor.7.1.14-21

Abstract

Optimalisasi kondisi penggumpalan curd dari susu sapi segar dilakukan dalam tiga tahapan. Tahap pertama adalah tahap aklimatasi dari mikroorganisme dalam bentuk kultur campuran KMF-56732-CYBFP pada kondisi tropis. Aklimatasi dilakukan dengan menggunalkan kecambah kacang hijau, kacang tolo merah dan pupuk N, P, K, S. Kriteria baik diperoleh pada kondisi pertumbuhan mikroorganisme yang terbanyak dan masih dalam garis fase pertumbuhanlogaritmis. Kondisi terbaik diperoleh pada campuran kecambah kacang tolo dan  kacang hijau dengan perbandingan sama  dengan jumlah total 10% dari susu segar yang ditambahkan. Jumlah total mikroba setelah 24 jam aerasi adalah Bacillus 17 x 106, Coccus 15 x 106 dan Streptococcus 12 x 106. Tahapan kedua adlah pengujian jumlah starter yang dibutuhkan dalam proses penggumpalan.  Umpan susu segar diperkaya dengan kecambah kacang hijau, kacang tolo merah tanpa penambahan pupuk. Hasil terbaik diperoleh pada penggunakan starter 1,5 liter dengan campuran kecambah kacang tolo merah dan kecambah kacang hijau masing-nasing 75 gram. Komposisi ini menghasilkan dadih (curd) 15% dan pH akhir 4,7.Tahapan ketiga adalah penggunaan kembali air tapisan dadih yang digunakan sebagai pengendali ph awal fermentasi  dan penghematan starter. Hasil yang terbaik dicapai pada penggunakan starter 1 liter dan airdadih 1,5 liter pada campuran kecambah kacang hijau 220 gram dan kecambah kacang tolo 280 gram serta pupuk ammonium sulfat 5 gram dan SP36 5 gram pada setiap 5 liter umpan susu segar. Hasil dadih yang diperoleh 18% pH akhir fermentasi 4,8 dan waktu penggumpalan 14 jam.Kata kunci : kacang hijau, kacang tolo merah, curd (dadih)