Dewi Basthika Makrima
Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penggunaan Fourier Transform Infrared untuk Analisis Mikroplastik pada Loligo sp. dan Rastrelliger sp. dari TPI Tambak Lorok Semarang Jusup Suprijanto; Juwita Lesly Senduk; Dewi Basthika Makrima
Buletin Oseanografi Marina Vol 10, No 3 (2021): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/buloma.v10i3.38964

Abstract

Mikroplastik adalah salah satu pencemar laut. Mikroplastik tidak dapat terdegradasi dengan cepat. Mikroplastik merupakan partikel plastik yang berukuran <5mm. Ukurannya yang kecil menyebabkannya dapat tertransportasikan ke seluruh tempat termasuk sistem tubuh ikan dan cumi-cumi. Penelitian dilakukan bertujuan mengetahui mikroplastik pada cumi – cumi (Loligo sp.) dan ikan kembung (Rastrelliger sp.). Penelitian dilakukan bulan Juli 2020 – November 2020 di Semarang Jawa Tengah. Pengambilan sampel dilakukan di TPI Tambak Lorok Semarang.  Pengukuran cumi-cumi dilakukan menggunakan jangka sorong dan ikan diukur menggunakan penggaris. Pembedahan cumi-cumi dan ikan dilakukan menggunakan gunting bedah untuk memisahkan alat pencernaan, tentakel serta insang ikan yang akan digunakan sebagai sampel. Pelarutan dilakukan menggunakan perendaman KOH 10% selama 24 jam untuk melarutkan bahan organik. Pemisahan partikel mikroplastik dilakukan setelah seluruh bahan organik pada sampel larut seluruhnya. Pemisahan partikel mikroplastik dilakukan menggunakan perendaman ZnCl2 selama 24 jam. Penyaringan sampel dilakukan setelah sampel mempunyai 2 layer, layer pertama diambil 10 ml kemudian disaring menggunakan kertas whatman dengan vacump pump. Sampel yang telah disaring dikeringkan, dilanjutkan uji FTIR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat mikroplastik dalam cumi – cumi dan ikan kembung yang ada di TPI Tambak Lorok Semarang, FTIR menunjukkan terdapat polimer plastik jenis nitrile dan nylon. Microplastic is one of the pollutants of the sea. Microplastics do not degrade quickly. Microplastics are plastic particles <5mm in size. Its small size allows it to be transported all over the place including the body systems of fish and squid. The research was conducted to determine the microplastics in squid (Loligo sp.) And mackerel fish (Rastrelliger sp.). The research was conducted in July 2020 - November 2020 in Semarang, Central Java. Sampling was carried out at TPI Tambak Lorok Semarang. Measurements of squid were carried out using a caliper and fish were measured using a ruler. Squid and fish surgery is performed using surgical scissors to separate the digestive organs, tentacles and fish gills that will be used as samples. Dissolving was carried out using 10% KOH immersion for 24 hours to dissolve organic matter. The separation of microplastic particles is carried out after all the organic material in the sample is completely dissolved. The separation of microplastic particles was carried out using ZnCl2 immersion for 24 hours. Filtering of the sample is carried out after the sample has 2 layers, 10 ml of the first layer is taken then filtered using Whatman paper with a vacump pump. The filtered sample was dried, followed by the FTIR test. The results showed that there were microplastics in the squid and mackerel in Tambak Lorok Semarang, FTIR showed that there were plastic polymers of nitrile and nylon types. 
Mikroplastik pada Tentakel dan Pencernaan Cumi – Cumi dari TPI Tambak Lorok Dewi Basthika Makrima; Jusup Suprijanto; Bambang Yulianto
Journal of Marine Research Vol 11, No 3 (2022): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jmr.v11i3.35081

Abstract

TPI Tambak Lorok adalah salah satu TPI yang ada di Semarang.  Beberapa biota laut didaratkan di TPI tersebut salah satunya cumi–cumi. Penelitian cumi–cumi masih jarang dilakukan, seperti penelitian mengenai mikroplastik pada cumi – cumi, dikarenakan cumi–cumi merupakan salah satu biota konsumsi maka perlu diketahui apakah mikroplastik sudah masuk kedalam cumi – cumi. Penelitian ini bertujuan mengetahui jumlah, bentuk, warna dan ukuran mikroplastik pada tentakel dan pencernaan cumi- cumi dari TPI Tambak Lorok. Penelitian dilakukan bulan Juli–November 2020 di Semarang. Pengambilan sampel dilakukan di TPI Tambak Lorok.  Cumi – cumi yang didapatkan diukur menggunakan jangka sorong. Selanjutnya sampel dibedah menggunakan gunting dipisahkan tentakel dan pencernaannya. Pelarutan bahan organik menggunakan KOH 10% selama 24 jam. Pemisahan partikel mikroplastik menggunakan ZnCl2 selama 24 jam. Pemisahan partikel akan membentuk 2 lapisan yaitu cairan bening dan endapan. Cairan bening diambil 10 ml untuk dilakukan penyaringan menggunakan vacum pump. Hasil vacum pump dikeringkan dilanjutkan pengamatan visual menggunakan mikroskop untuk dihitung jumlah, diamati bentuk, warna dan ukuran mikroplastik. Mikroplastik ditemukan lebih banyak pada pencernaan 343 partikel dan pada tentakel 212 partikel. Bentuk mikroplastik yang ditemukan adalah fiber, film, fragmen dan pelet. Mikroplastik ditemukan 6 warna yaitu hitam, putih, merah, oranye, kuning, biru. Ukuran mikroplastik ditemukan 0,54–100,75 µm. TPI Tambak Lorok  is one of the TPI in Semarang. Some marine biota landed at the TPI, one of which was squid. Research on squid is still rarely done, such as research on microplastics in squid, because squid is one of the consumption biota, it is necessary to know whether microplastics have entered the squid. The purpose of this research is  to determine the total, shape, color and size of microplastics in the tentacles and digestion of squid from TPI Tambak Lorok. The research was conducted in July 2020 – November 2020 in Semarang. Sampling was carried out at TPI Tambak Lorok. The squid obtained were measured using a caliper. Next step, the sample was dissected using scissors to separate the tentacles and digestive tract. Dissolution of organic ingredients using 10% KOH for 24 hours. Separation of microplastic particles using ZnCl2 for 24 hours. Separation of particles will form 2 layers, namely clear liquid and precipitate. 10 ml of clear liquid was taken to be filtered using a vacuum pump. The results of the vacuum pump were dried followed by visual observations using a microscope to count the total, observe the shape, color and size of microplastics. Microplastics were found more in the squid digestion of 343 particles and in the squid tentacles of 212 particles. The shape of microplastics found were fiber, film, fragments and pellets. Microplastics were found in 6 colors that is black, white, red, orange