Ernawati Ernawati
Fakultas Teknik, Universitas Maarif Hasyim Latif

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

KECERDASAN SPASIAL DALAM MEMAHAMI TRIMATRA: STUDI STRATEGI PEMBELAJARAN MATA KULIAH NIRMANA 2 (TRIMATRA) Ernawati Ernawati
Prasi: Jurnal Bahasa, Seni, dan Pengajarannya Vol. 15 No. 01 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (473.748 KB) | DOI: 10.23887/prasi.v15i01.24118

Abstract

ABSTRAK           Tujuan penelitian ini untuk  berdiskusi strategi pembelajaran yang oftimal sehingga tercapai tujuan  sesuai dengan visi dan  misi mata kuliah Nirmana 2 (Trimatra) yang tercantum pada kurikulum. Metode pada penelitian ini menerapkan metode tindakan kelas (PTK) dengan pendekatan model PTK dari Kurt Lewin. Nirmana 2 (Trimatra) mempersiapkan mahasiswa untuk memiliki kepekaan rasa, ketajaman analisis visual dan pemahaman mendalam terhadap ilmu dasar seni rupa dan desain. Nirmana berpengaruh terhadap mata kuliah lainnya yang berhubungan denagn teori maupun praktik desain komunikasi visual. Modifikasi strategi pembelajaran nirmana 2 (Trimatra) dengan kontekstual (visual-spasial) dan evaluasi penilaian mampu menjadi poin penting dalam mengatur suasana kelas yang kondusif, meningkatkan kualitas semangat belajar dan menigkatkan pemahaman serta kreativitas mahasiswa untuk berkarya.Katakunci : Nirmana 2,  Spasial, Strategi Pembelajaran, visualABSTRACT          The purpose of this study is to discuss optimal learning strategies so that the objective is achieved under the vision and mission of Nirmana II (Trimatra) courses listed in the curriculum. The method in this study applied classroom action research (PTK) with the research approach from Kurt Lewin, which aimed to explore the strategic roles of the spatial intelligence learning toward the process of students’ creativity development in Nirmala learning. Arts and design students have a close relationship with creativity and sensitivity in which they need preparation in understanding the governance of design elements. Spatial intelligence is an ability to visualize the ideas relating to space and place. Spatial intelligence is an intelligence possessed by most fine art and design students. Nirmana II (Trimatra) prepares students to have a sense of taste, sharpness of visual analysis, and a deep understanding of the basic fine arts and design. Nirmana influences other courses relating to the theory and practice of visual communication design. Modification of the Nirmana II learning strategy (Trimatra) with contextual (visual-spatial) and evaluation assessment can be important points in managing a conducive classroom atmosphere, improving the quality of enthusiasm for learning, and increasing students' understanding and creativity to work. The analysis process is done by collecting data that is measurable.Keywords: Nirmana II, spatial, learning strategies, visual  
ANALISIS TANDA PADA KARYA DESAIN KOMUNIKASI VISUAL Ernawati Ernawati
DESKOVI : Art and Design Journal Vol 2, No 1 (2019): JUNI 2019
Publisher : Universitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/deskovi.v2i1.381

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui makna denotasi dan konotasi pada tanda visual karya desain komunikasi visual. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode semiotika dengan pendekatan semiotika Roland Barthes. Hasil dari penelitian ini, menunjukan bahwa Karya desain visual memiliki tanda berbentuk verbal (bahasa) dan visual, serta menunjukan bahwa penyajian karya desain komunikasi visual mengandung tanda sebagai ikon untuk menyampaikan pesan dalam sistem non kebahasaan yaitu bentuk visual yang mendukung sistem verbal dengan tanda bersifat peniruan kebentukansesuai kenyataan (similrarity). Semiotika sebagai metode analisis tanda guna membedah karya desain komunikasi visual layak untuk disikapi dengan menerapkannya secara proaktif sesuai konteksnya.The purpose of this research is to know the meaning of denotation and connotation in visual sign of visual communication design. This research uses semiotic method with Roland Barthes's semiotic approach. Result of this reseach, show that visual design art has a verbal (linguistic ) and visual sign, also show that  presentation of visual communication design art  containing signs as an icon to deliver messages in  non-linguistic system is a visual form that  support verbal system with signs of impersonation according to reality (similrarity). Semiotic as a sign analysis method to operate visual communication design art are appropriate to be addressed by applying them proactively according to the context.
PSIKOLOGIS DALAM SENI: KATARSIS SEBAGAI REPRESENTASI DALAM KARYA SENI RUPA Ernawati Ernawati
DESKOVI : Art and Design Journal Vol 2, No 2 (2019): DESEMBER 2019
Publisher : Universitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/deskovi.v2i2.521

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengungkap peran aspek psikologis katarsis dalam karya seni rupa. Prinsip seputar psikis dapat dipraktikan dalam karya seni, salahsatunya gerakan seni rupa kontemporer. Kajian karya berdasarkan aspek psikologis, salah satunya katarsis termasuk hal yang krusial untuk dilakukan.  Metode pada penelitian ini menerapkan metode kualitatif dengan pendekatan multidisiplin (psikologi seni dan semiotika). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perspektif lebih obyektif karena seniman sebagai kreator berbanding lurus dengan karya yang disajikan. Elemen visual yang dipilih dan disajikan seniman tersusun berdasarkan kemampuan kreatif menyusun citra visual yang berangkat dari aspek pengalaman yaitu berupa rasa khawatir/kegelisahan atau ketakutan yang mendasarinya dalam berkarya. Karya seni yang terwujud representasi dari dunia psikis seniman sebagai kreator. Pendekatan psikologis dalam berkarya dengan dipadukan kemampuan akademik dari aspek keilmuan seni rupa setidaknya mampu memperkaya keilmuan dalam keberagaman seni rupa. Dalam konstelasi seni rupa Indonesia kontemporer, kajian dari perspektif psikologis, khususnya katarsis pada karya seni berelasi dengan psikobiografi atau pengalaman pribadi seniman. This research aims to explore the role of catharsis psychological aspects in visual artwork. The principle surrounding the psychic can be practiced in the artwork. One of them is contemporary art movements. A study of works based on psychological aspects, one of which is cathartic includes the crucial thing to do.  The method in this study implements a qualitative method with a multidisciplinary approach (the psychology of Art and semiotics). The results show that perspective is more objective because the artist as a creator is directly proportional to the work showed.The selected and presented visual elements by the artist are arranged based on a creative ability to compose a visual image that influences the experience aspect of worry/anxiety or fear underlying it in the works. The artwork embodied is a representation of the part of a psychic artist as creator. The psychological approach of working combined with the academic ability of the science aspect of the arts is at least, capable of enriching science in the diversity of visual arts. In the constellation of contemporary Indonesian visual art, a study from a psychological perspective, especially catharsis on artwork relates to a psychobiography or an artist's personal experience.
KAJIAN ESTETIKA SENI BATIK KONTEMPORER MELALUI KARYA KOLABORASI SENIMAN AGUS ISMOYO-NIA FLIAM Ernawati Ernawati
Studi Budaya Nusantara Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Studi Budaya Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1438.402 KB) | DOI: 10.21776/ub.sbn.2019.003.01.05

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui estetika seni batik kontemporer karya kolaborasi dari seniman Agus Ismoyo-Nia Fliam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan kritik seni dan estetika, dari aspek makna dan fungsi karya. Hasil dari penelitian ini, menunjukan bahwa makna pada karya batik kontemporer mengandung nilai estetik meliputi nilai budaya kosmologis yang diwujudkan dengan bentuk visual yang terilhami dari alam/kosmos, nilai simbolik yaitu citra yang mengandung makna dan nilai etika atau sikap dari orientasi kehidupan berbudaya. Karya memiliki fungsi personal dan fungsi sosial. Hal ini penting dalam menyikapi karya seniman sebagai pengetahuan intangible, metode tranfser pengetahuan berbasis lokal, dan nilai akar tradisi sebagai konsep tumbuh dalam berkarya seni.
Kosmologi sebagai Pijakan Kreasi dalam Berkarya Seni (Cosmology as the Foundation of Creation in Artwork) Ernawati Ernawati
INVENSI Vol 4, No 2 (2019): Desember 2019
Publisher : Graduate School of the Indonesia Institute of the Arts Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.019 KB) | DOI: 10.24821/invensi.v4i2.3222

Abstract

AbstrakTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses kreatif berkarya seni berdasarkan kosmologi. Kosmologi dalam berkarya seni adalah konsep berkarya dengan tumbuh dalam keselarasan atau keteraturan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan Studi Kasus pada kegiatan berkesenian seniman. Hasil dari penelitian ini, menunjukan bahwa 1) Proses kreatif dengan kosmologi memiliki nilai atau esensi mendalam meliputi aspek pengetahuan (kognitif), sila krama/sikap dan keterampilan. Fungsi kosmologi dalam berkarya, menumbuhkan seniman yang memiliki keselarasan dan keseimbangan antara nilai etika yaitu sikap dan estetika pengetahuan (kognitif), serta nilai keterampilan, 2) Karya kreasi tumbuh berdasarkan kesadaran kosmologi menyampaikan muatan nilai pada karya dan melatih berfikir secara analitis,kritis, dan kreatif. Memilih jalan berkesenian berdasarkan kosmologi oleh seniman mencerminkan sebuah kesadaran akan adanya hubungan timbal-balik dan saling menerima antara dunia antropologis dan kosmos secara luas serta nyaris tanpa batas. Hal ini penting dalam menyikapi kosmologi sebagai pengetahuan intangible, metode tranfser pengetahuan berbasis lokal, dan nilai akar tradisi sebagai konsep tumbuh dalam berkarya seni.AbstractThis research aims to know the creative process of creating art based on cosmology. Cosmology in work art is an art concept based on conformity and regularity. the method used in this research is descriptive qualitative with a case study approach to artists' artistic activities. The result of this research shows that 1) the creative process using cosmology has a value or deep essences such as cognition aspect (cognitive), manners/act and skills. The function of cosmology in work art is to grow artists who have conformity and balance between ethical values as attitudes and cognition aspects (cognitive), also skills. 2) creations grow based on cosmological awareness delivering the value of work art and train to think analytically, critically, and creatively. Choosing the path of art based on cosmology by the artist shows an awareness of reciprocity and mutual acceptance between the anthropological world and the cosmos without limits. This is important to respond to cosmology as intangible knowledge, locally based knowledge transfer method, the root values of tradition as a growing concept in work art.
Representasi Kesadaran Budaya Lokal Perupa dalam Penciptaan Karya Seni Rupa dan Desain Era Kontemporer Ernawati Ernawati; Renny Nirwana Sari
INVENSI (Jurnal Penciptaan dan Pengkajian Seni) Vol 5, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Program Pascasarjana Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/invensi.v5i2.4371

Abstract

Era kontemporer sudah tidak terikat kekakuan dan penjara peraturan, tetapi lebih kepada berkarya dengan berangkat dari akar yang bersifat tradisional, namun di sisi lain merindukan kreasi dan inovasi dalam kebaruan. Fenomena kontemporer dalam seni rupa dan desain bukan ekplorasi estetis semata, tetapi selain dari pengalaman pribadi perupa dipengaruhi situasi sosial budaya yang membangun konteks dengan representasi visual yang diselaminya. Representasi dapat berupa praktik kebudayaan, dapat berupa artefak, maupun konsep. Tujuan dari penelitian ini difokuskan untuk dapat mengetahui sejauhmana representasi nilai budaya lokal dalam berkarya, ideologi yang memengaruhi perupa untuk memilih jalan berkarya dengan tumbuh bersama budaya lokal di era kontemporer, serta bentuk dan makna pada karya perupa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif-naturalistik dengan menggali data dari setting alamiah lapangan dengan pendekatan tekstual-kontekstual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perupa memilih kesadaran akan budaya sebagai cara pandang, pilihan, dan kelahiran karya-karya perupa dengan penegasan memosisikan diri sebagai jembatan di antara keberagaman guna membangun sebuah dialog dirinya dengan cita-rasa kehidupan di sekelilingnya, yaitu budaya kosmologi. Representasi dapat dibentuk oleh tradisi dan terpengaruhi budaya lain, namun memiliki watak ‘setempat’, sehingga memiliki akar. Representasi kesadran lokal dalam karya dapat disajikan melalui Re-aktualisasi Tradisi: Re-Imajinasi, Perekaman Tradisi, Pemaknaan Simbolik bahkan Kontra-Tradisi.Representation of Artist Local Cultural Awareness in the Creation of Art and Design Works Contemporary EraABSTRACTThe contemporary era has not bound yet by rigidity and prison regulations, but the works are rather started from traditional roots. On the other hand, they miss the creation and innovation of novelty. The contemporary phenomenon in art and design is not merely aesthetic exploration. However, it is a part of the artists' personal experience influenced by social and cultural situations that build the context with the visual representations they delve into. A representation can be in the form of cultural practices, artifacts, or concepts. This research aims to focus on knowing to what extent the representation of local cultural values in work, the ideology that influences artists to choose their work manner by growing with local culture in the contemporary era, and the forms and meanings of the artists' works. This study used a qualitative naturalistic research method by collecting data from natural settings with a textual, contextual approach. The results showed that the artists chose cultural awareness as the perspective, choice, and birth of artists' works by asserting their positions as a bridge between diversities to build a dialogue with the tastes of life around them, namely cosmological culture. Representations can be formed by traditions and influenced by other cultures; however, they have a "local" character, so they have roots. Representations of local awareness in works can be presented through the Reactualization of Traditions: Re-Imagination, Recording of Traditions, Symbolic Meanings, and Counter-Traditions.
Perancangan Video Promosi Wisata Roro Kuning di Kota Nganjuk Ernawati Ernawati; Elham Maulana
DESKOVI : Art and Design Journal Vol 5, No 1 (2022): JUNI 2022
Publisher : Universitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/deskovi.v5i1.1832

Abstract

Kabupaten Nganjuk memiliki bentang pesona alam dan objek pariwisata yang menarik untuk dikunjungi, seperti contoh objek wisata Roro Kuning. Roro Kuning adalah sebuah tempat objek wisata yang berlokasi di Desa Bajulan, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk Jawa Timur. Objek wisata Roro Kuning ini di bagun pada tahun 2005 oleh pemerintah waktu itu karena terdapat potensi sumber alam sebagai objek wisata. Wisata Roro Kuning ini mempunyai prospek ekonomi bagi masyarakat sekitar dan daerah untuk kedepanya. Maka dari itu objek wisara Roro Kuning ini membutuhkan media promosi berupa video yang mudah untuk disampaikan ke wisatawan yang ingin dituju. Pada perancangan ini akan akan mengkaji tempat wisata Roro Kuning dimana lokasi wisata tersebut belum banyak diketahui, selain itu kurangnya peran dari pemerintah daerah belum maksimal dalam mempromosikan objek tersebut. Metode perancangan ini meliputi studi literatur, observasi, wawancara dan dokumentasi sebagai sumber pengumpulan data yang di dapat dari Disparporabud Kabupaten Nganjuk. Pada analisis data  perancangan ini menggunakan analisis SWOT agar sesuai sasaran audience. Bedasarkan masalah yang ada maka terbentuklah simpulan media yang berupa media videografi. Hasil luaran dari perancangan ini yaitu video promosi yang mempresentasikan tentang keindahan wisata Roro Kuning dengan menggunakan teknik sinematik, hasil videografi tersebut sebagai media komunikasi dan promosi yang efektif yang diarahkan ke media sosial seperti Instagram, Facebook, dan TikTok agar dapat mempersuai target audiens. Sebagai media pendukung akan dibuat pula cover DVD, poster, stand banner, t-shirt, pamvlet, gantungan kunci untuk mempromosikan keindahan wisata alam Roro Kuning.
Perancangan Video Promosi Wisata Roro Kuning di Kota Nganjuk Ernawati Ernawati; Elham Maulana; Putri Prabu Utami
DESKOVI : Art and Design Journal Vol. 5 No. 1 (2022): JUNI 2022
Publisher : Universitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/deskovi.v5i1.1832

Abstract

Kabupaten Nganjuk memiliki bentang pesona alam dan objek pariwisata yang menarik untuk dikunjungi, seperti contoh objek wisata Roro Kuning. Roro Kuning adalah sebuah tempat objek wisata yang berlokasi di Desa Bajulan, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk Jawa Timur. Objek wisata Roro Kuning ini di bagun pada tahun 2005 oleh pemerintah waktu itu karena terdapat potensi sumber alam sebagai objek wisata. Wisata Roro Kuning ini mempunyai prospek ekonomi bagi masyarakat sekitar dan daerah untuk kedepanya. Maka dari itu objek wisara Roro Kuning ini membutuhkan media promosi berupa video yang mudah untuk disampaikan ke wisatawan yang ingin dituju. Pada perancangan ini akan akan mengkaji tempat wisata Roro Kuning dimana lokasi wisata tersebut belum banyak diketahui, selain itu kurangnya peran dari pemerintah daerah belum maksimal dalam mempromosikan objek tersebut. Metode perancangan ini meliputi studi literatur, observasi, wawancara dan dokumentasi sebagai sumber pengumpulan data yang di dapat dari Disparporabud Kabupaten Nganjuk. Pada analisis data  perancangan ini menggunakan analisis SWOT agar sesuai sasaran audience. Bedasarkan masalah yang ada maka terbentuklah simpulan media yang berupa media videografi. Hasil luaran dari perancangan ini yaitu video promosi yang mempresentasikan tentang keindahan wisata Roro Kuning dengan menggunakan teknik sinematik, hasil videografi tersebut sebagai media komunikasi dan promosi yang efektif yang diarahkan ke media sosial seperti Instagram, Facebook, dan TikTok agar dapat mempersuai target audiens. Sebagai media pendukung akan dibuat pula cover DVD, poster, stand banner, t-shirt, pamvlet, gantungan kunci untuk mempromosikan keindahan wisata alam Roro Kuning.
ANALISIS SEMIOTIKA CHARLES SANDER PEIRCE PADA COVER MAJALAH TEMPO 2010 Ernawati Ernawati; Nada Fatimatus Zulfa
DESKOVI : Art and Design Journal Vol. 3 No. 2 (2020): DESEMBER 2020
Publisher : Universitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/deskovi.v3i2.16465

Abstract

Majalah Tempo adalah sebuah majalah politik yang kerap membahas dan mengkritik kasus-kasus politik di Indonesia, gaya covernya yang terkenal berani dan sarkas bahkan memiliki pendirian tidak membela siapapun dan tidak berdiri pada pihak manapun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menarik sebuah interpretasi berdasarkan data dan juga fakta, sehingga argumen yang dihasilkan menjadi mutlak karena faktor adanya data, bukan karena penilaian secara subjektif. Metode pada penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan semiotika Charles Shanders Pierce. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi literatur. Analisis yang digunakan meliputi pengumpulan data, membaca keseluruhan data, dan mengelompokkan data berdasarkan ikon, indeks, dan simbol. Selanjutnya dilakukan interpretasi dan penarikan kesimpulan.Hasil dari penelitian yang diperoleh yaitu ilustrasi yang menggambarkan kritik terhadap masa pemerintahan SBY, yaitu meliputi; 1) majalah tempo periode 2010 ini banyak membahas tentang penyelewengan dana pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, 2) penyelewengan dana Bank Century yang banyak mencatat banyak sekali korban yang terlibat, 3) diberikannya hak-hak serta fasilitas istimewa tersangka korupsi didalam penjara, dan 4) kasus jual beli hukum di Indonesia.