Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

METAFORA KONSEPTUAL DALAM ALBUM AO NO WALTZ KARYA EVE KAJIAN SEMANTIK KOGNITIF Fahri Delfariyadi; Tajudin Nur
Jurnal Pendidikan Bahasa Jepang Undiksha Vol. 8 No. 1 (2022)
Publisher : Undiksha Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbj.v8i1.43012

Abstract

Penelitian ini berjudul ‘Metafora Konseptual dalam Album Ao no Waltz Karya Eve: Analisis Semantik Kognitif’. Orientasi penelitian ini adalah makna metafora dan skema citra yang terkandung di dalam album Ao no Waltz. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan makna metafora dan skema citra yang terdapat di album Ao no Waltz. Teori yang digunakan sebagai landasan berpikir adalah teori metafora konseptual menurut Lakoff dan Johnson (2003) dan teori skema citra menurut Croft dan Cruse (2004). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah album Ao no Waltz karya Eve dan data diperoleh dengan teknik catat. Adapun hasil dari penelitian ini adalah ditemukan sebanyak delapan belas metafora yang terdiri dari tiga metafora struktural, lima metafora orientasional, dan sepuluh metafora ontologis. Selain itu, skema citra yang ditemukan adalah skema citra force, container, dan identity.
PROSES MORFOFONOLOGIS VERBA IMPERATIF PADA TUTURAN LISAN ANIME ORANGE Fahri Delfariyadi; Riza Lupi Ardiati; Nandang Rachmat
Metahumaniora Vol 12, No 3 (2022): METAHUMANIORA, DESEMBER 2022
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/metahumaniora.v12i3.41459

Abstract

Ketika bertutur kata, tuturan yang dihasilkan dapat berbeda dengan aturan kebahasaan, baik secara struktur bahasa atau pun pembentukan kata. Akibatnya adalah terbentuknya variasi kata baru. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi proses morfofonologis verba bahasa Jepang, spesifiknya verba imperatif. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dan menggunakan teknik catat pada tahapan pengumpulan data. Sumber data penelitian ini adalah anime Orange. Adapun temuan dari penelitian ini adalah ditemukannya dua proses morfofonologis pada verba kategori perintah dan larangan. Proses morfofonologis pada kategori perintah adalah penghilangan bunyi vokal [i] dan sebagian dari sufiks nasai. Namun, proses morfofonologis yang terjadi pada kategori larangan adalah nasalisasi. Implikasi lain yang ditemukan adalah adanya fenomena pengurangan bunyi pada kategori perintah dan pengaruh lingkungan fonologis pada kategori larangan dan terjadi pengurangan mora pada verba.
Realisasi Fonem Nasal Bahasa Jepang pada Mahasiswa Jurusan Sastra Jepang Fahri Delfariyadi; Lia Maulia Indrayani; Inu Isnaeni Sidiq
Journal of Japanese Language Education and Linguistics Vol 6, No 2 (2022): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jjlel.v6i2.13423

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan realisasi fonem nasal bahasa Jepang oleh mahasiswa jurusan Sastra Jepang semester lima Universitas Padjadjaran. Sumber data pada penelitian ini adalah hasil tuturan dari lima orang mahasiswa. Data diperoleh dengan metode perekaman suara terhadap tuturan mahasiswa. Adapun temuan dari penelitian ini adalah semua partisipan merealisasikan fonem nasal pada kata sanpo menjadi alofon nasal bilabial [m], mahasiswa yang berbahasa ibu bahasa Jawa merealisasikan fonem nasal pada kata minna menjadi alofon uvular nasal [ɴ],  fonem nasal pada kata niku direalisasikan menjadi alofon alveolar nasal [n], terjadi denasalisasi pada empat mahasiswa ketika mengucapkan kata shougakkou, fonem nasal pada kata hon direalisasikan menjadi alofon uvular nasal oleh semua partisipan, mahasiswa perempuan memiliki pitch suara yang lebih tinggi, dan tuturan mahasiswa laki-laki lebih keras daripada tuturan mahasiswa perempuan. Selain itu, realisasi yang berbeda dari fonem yang sama membentuk aturan fonologis yang berbeda.
Modalitas Epistemik -Hazu Da dan Padanannya dalam Bahasa Indonesia Isye Herawati; Fahri Delfariyadi
Diglosia: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 6 No 1 (2023)
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/diglosia.v6i1.577

Abstract

Japanese epistemic modality can be expressed through by linguistic markers, such as adverb markers indicate the gradient or level of the speaker’s assumptions about a specific phenomenon. This study aims to investigate the epistemic modality of Japanese -hazu da and its Indonesian equivalent. This study utilized descriptive and qualitative methods, and data were obtained from various novels and Shonagon corpus. The findings of the present study are the adverbs and grammatical components that appear with modal auxiliary verbs, resulting in different epistemic gradations, notably uncertainty in the lowest rank, expectation/reasonable prediction, agreement/consent, disaffirmation, and strong negation, as well as strong affirmation in the highest rank. The Indonesia equivalent derived from this modality are ‘mungkin’, ‘tentunya’, ‘pastinya’, ‘kalau tidak salah’, and ‘mana mungkin’. The speaker’s logical reasoning and assumption supported by the contextual aspect and grammatical items in sentences.