Setiawan S
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengalaman Keluarga sebagai Caregiver dalam Merawat Pasien Strok di Rumah Nanda Masriani Daulay; Setiawan S; Nunung Febriany S
Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 2 No. 3 (2014): Jurnal Keperawatan Padjadjaran
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (642.045 KB) | DOI: 10.24198/jkp.v2i3.86

Abstract

Sebagian besar pasien strok yang kembali ke rumah mengalami kecacatan. Kecacatan akibat strok tidak hanya berdampak bagi pasien, akan tetapi juga berdampak bagi anggota keluarga yang akan menjadi caregiver. Penelitian pada caregiverini penting karena caregiverberperan terhadap keberhasilan pengobatan dan perawatan pasien strok. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi secara mendalam tentang makna pengalaman keluarga sebagai caregiverpasien strok di rumah. Penelitian ini merupakan studi fenomenologi deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan indepth interview. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 16 orang yang dipilih dengan teknik purpossive sampling. Data yang diperoleh dianalisis dengan pendekatan Colaizzi. Hasil analisis penelitian ditemukan lima tema yaitu: memberikan dukungan total, memenuhi kebutuhan dasar, penderitaan dan hikmah bagi caregiver, kurangnya keterampilan dalam merawat, dan keterbatasan caregiver. Caregivermenderita masalah fisik, psikologis, dan sosial. Pada umumnya, caregivermerasa terabaikan, mereka membutuhkan informasi terkait penyakit pasien, cara merawat pasien strok, dan sumber-sumber komunitas pelayanan kesehatan. Berdasarkan hasil penelitian, perawat disarankan untuk melakukan perencanaan pulang individual yang lebih berpusat pada keluarga daripada pendekatan berpusat pada pasien.Kata kunci: Caregiverkeluarga, merawat, pasien strok AbstractMost of the strok patients who return home suffer from disabilities. Disability caused by strok not only impact on strok patients, but also impact on family members who will be the caregiver. The concern to the caregiver is important because the success of the treatment and care of strok patients can not be separated from the help and support provided by the caregiver. This study aims to explore deeply the meaning of family experience as caregiver for strok patients at home. This study is a descriptive phenomenological study. Data were collected through in-depth interview. Participants in this study were 16 people who were selected by purposive sampling technique. The data obtained were analyzed by using Colaizzi approach. Results of analysis found 5 (five) themes, namely: giving total support, meeting basic needs, suffering and wisdom for the caregiver, lack of skills in caring for, and limitations of caregiver. Caregiver suffering from physical, psychological, and social problems. In general, caregivers feel neglected, they need information about the patient's illness and how to care for them as well as community resources for health services. Based on the results of the research, it is suggested that discharge planning approach should be focused more on family rather than patient.Key words:Family caregiver, caring, strok patient
Tingkat Ketergantungan dan Lama Perawatan Pasien Rawat Observasi di IGD Erlan Nurmansyah; F Sri Susilaningsih; Setiawan S
Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 2 No. 3 (2014): Jurnal Keperawatan Padjadjaran
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (645.019 KB) | DOI: 10.24198/jkp.v2i3.89

Abstract

Ketidakseimbangan jumlah pasien dan ketersediaan ruang rawat dapat berakibat pada memanjangnya masa rawat pasien di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Hal tersebut berdampak pada bertambahnya aktivitas dan beban kerja perawat selama pasien menunggu ketersediaan ruang rawat inap di ruang IGD. Berdasarkan situasi tersebut, penting untuk mengidentifikasi tingkat ketergantungan pasien selama periode rawat observasi dan rata-rata waktu yang digunakan untuk perawatan pasien rawat observasi selama pasien menjadi tanggung jawab perawat IGD. Penelitian deskriptif dilakukan melalui observasi terhadap pasien yang menjalani rawat observasi di IGD dan intervensi keperawatan yang diterima, serta jumlah waktu yang dipergunakan dalam perawatan tersebut. Teknik consecutive sampling dipergunakan untuk menetapkan pasien sebagai sampel penelitian.dan sebanyak 74 pasien rawat observasi dilibatkan dalam penelitian ini. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebaran tingkat ketergantungan pasien rawat observasi adalah ketergantungan minimal (37,84%), sedang (25,68%), agak berat (24,32%), dan maksimal (12,16%). Rata-rata waktu yang digunakan untuk perawatan pasien rawat observasi 19 menit/perawat/shift dan total waktu 3,72 jam perhari. Implikasi penelitian bagi rumah sakit yaitu perlu dilakukan evaluasi terhadap adanya peningkatan beban kerja perawat IGD dan perencanaan kebutuhan ruang transientdi luar IGD.Kata kunci:Beban kerja perawat, gawat darurat, ketergantungan pasienAbstractAn imbalances between number of patients beimg admitted in Emergency Department (ED) and the availability of beds in it’s department have an impact on the length of stay of patient who actually have to be discharged from ED. This problem will affect to the additional nurses activity and the workload, as these pastient should wait to the availability of rooms for the inpatient care in the transient rooms. Based on this situation, it is important to identify the level of dependency of patient during the observation period in transient rooms, and the time consumtion for delivering nursing care service, since it’s being the responsibility of ED nurses. This data was collected through observations and analyzed with descriptive analysis (percentage). Consecutive sampling technique was administered 74 patients who receives nusing service in this transient room involved in this study. The results of this study obtained that distribution of level dependency of observed patients was minimal dependency (37.84%), medium (25.68%), (24.32%) is higher dependency, and maximal dependency (12.16%). The average time consumtion for nursing care delivery is 19 minutes/nurses/shift, and the total time consumtion is 3,72 hours/day. The implication of this study is for the Hospital need to evaluate the additional workload of the ED nurses, and need to plan the availability of transient room out side the ED.Key words:Nursing workload, emergency, patient dependency
Pengalaman Spiritualitas pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis Fitri Mailani; Setiawan S; Cholina T. S
Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 3 No. 1 (2015): Jurnal Keperawatan Padjadjaran
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (96.32 KB) | DOI: 10.24198/jkp.v3i1.94

Abstract

Spiritualitas merupakan aspek yang sangat penting bagi pasien yang menderita penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi spiritualitas pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis. Penelitian ini merupakan studi fenomenologi deskriptif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 10 orang yang berasal dari unit hemodialisis RSUP H.Adam Malik dan RSU dr. Pirngadi Medan dengan kriteria partisipan berusia lebih dari 18 tahun, menjalani hemodialisis lebih dari 3 bulan, kesadaran compos mentis dan reguler menjalani hemodialisa 2 kali seminggu. Data yang diperoleh dianalisis dengan pendekatan Colaizzi. Dari hasil analisis penelitian di temukan 4 tema yang mencerminkan fenomena yang diteliti. Tema-tema tersebut antara lain adalah mendekatkan diri kepada Tuhan, dukungan dari orang terdekat, mempunyai harapan besar untuk sembuh, dan menerima dengan ikhlas penyakit yang diderita. Dengan demikian disarankan kepada perawat dialisis untuk membuat program yang mendukung kegiatan spiritualitas secara berkelompok sesuai dengan kepercayaan masing-masing pasien.Kata kunci: Hemodialisis, penyakit ginjal kronik, spiritualitas.Spiritual Experience of Chronic Renal Failure Patient Undergoing HemodialysisAbstractSpirituality is a very important issue in patients with chronic renal failure undergoing hemodialysis. The purpose of this qualitative study was to explore the spirituality experience of patients with chronic renal failure undergoing hemodialysis. The design of this study is phenomenology. Data were collected through in-depth interviews that conducted with 10 participants selected from renal unit of RSUP. H. Adam Malik and RSUD dr. Pirngadi Medan hospital based on criteria including age more than 18 years old, undergoing hemodialysis more than 3 months, composmentis and reguler hemodialysis 2 times a week. The collected data were analyzed using Colaizzi apporach to analysis. The results of this study showed four including being closer to God, the support of the people nearby, had great hopes for recovery, and willingly accept the illness. This study suggested the dialysis nurses to create program to support spiritual activity.Key words: Chronic kidney disease, hemodialysis, spirituality.