Sari Fatimah
Fakultas Keperawatan, Universitas Padjadjaran

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Pijat Punggung terhadap Skor Kelelahan Pasien Gagal Jantung Bambang Aditya Nugraha; Sari Fatimah; Titis Kurniawan
Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 5 No. 1 (2017): Jurnal Keperawatan Padjadjaran
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1186.514 KB) | DOI: 10.24198/jkp.v5i1.351

Abstract

Kelelahan merupakan salah satu masalah serius pada pasien dengan gagal jantung karena dapat menurunkanproduktivitas dan meningkatkan angka kesakitan. Pijat punggung merupakan salah satu intervensi yang berpotensiefektif mengatasi kelelahan dan relatif sederhana, mudah dan murah dalam pengaplikasiannya. Meski demikian,belum ada studi yang membuktikan pengaruh terapi ini dalam mengatasi kelelahan pasien gagal jantung. Tujuanpenelitian ini adalah mengidentifikasi pengaruh pijat punggung terhadap skor kelelahan pasien gagal jantung di RSUdr. Slamet Garut. Penelitian quasi experiment ini menggunakan rancangan one group pretest and postest denganmelibatkan 30 pasien gagal jantung yang diambil secara consecutive sampling. Kelelahan pasien gagal jantungdikumpulkan menggunakan Functional Assessment of Chronic Illness Therapy (FACIT) skala kelelahan. Datadianalisis secara deskriptif dan uji inferensial dilakukan menggunakan paired t test. Hasil penelitian menunjukanrerata skor kelelahan pasien sebelum diberikan intervensi pijat punggung sebesar 24,67 (SD=7,078) dan setelahdiberikan intervensi pijat punggung sebesar 15,9 (SD=5,75). Terdapat penurunan skor kelelahan yang bermaknasesudah dilakukan intervensi pijat punggung dengan nilai p=0,000 (p<0,005). Selain itu, didapatkan skor kelelahansetelah intervensi hari ketiga secara bermakna lebih rendah dibanding skor kelelahan hari kedua (p=0,006) dan haripertama (p=0,000). Simpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh pijat punggung terhadap skor kelelahan padapasien dengan gagal jantung di RSU dr. Slamet Garut, semakin sering frekuensi pijat punggung semakin besarpenurunan skor kelelahan. Berdasarkan hal tersebut menjadi penting bagi petugas kesehatan untuk menjadikan pijatpunggung sebagai salah satu upaya terapi komplementer dalam pengelolaan kelelahan pada pasien gagal jantung.
Pengaruh Terapi Musik Lullaby terhadap Heart Rate, Respiration Rate, Saturasi Oksigen pada Bayi Prematur Etika Emaliyawati; Sari Fatimah; Lidya Lidya
Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 5 No. 3 (2017): Jurnal Keperawatan Padjadjaran
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1527.213 KB) | DOI: 10.24198/jkp.v5i3.648

Abstract

Bayi prematur yang terpasang alat bantu napas harus dalam kondisi tenang sehingga ada sinkronisasi antara napas bayi dengan alat bantu napas yang dimanifestasikan dengan perubahan heart rate, respiration rate dan saturasi oksigen. Salah satu cara membuat bayi tenang selama penggunaan alat bantu napas adalah pemberian terapi musik lullaby. Tujuan penelitian ini untuk melihat pengaruh terapi musik lullaby terhadap heart rate, respiration rate dan saturasi oksigen pada bayi prematur yang terpasang alat bantu napas. Penelitian ini menggunakan desain quasi experiment design with pre-post test without control group terhadap 22 bayi prematur yang dipilih secara non probability sampling melalui pendekatan purposive dengan kriteria bayi dipasang alat bantu napas, usia gestasi 24-36 minggu, tidak mengalami ensepalofati hipoksik iskemik. Pengumpulan data dilakukan pengukuran heart rate, respiration rate dan saturasi oksigen sebelum terapi musik lullaby diberikan dan setelah musik lullaby diberikan selama 3 hari. Analisa data yang digunakan adalah uji t dependen. Hasil menunjukan adanya perbedaan rata-rata heart rate, respiration rate dan saturasi oksigen pada hari pertama sebelum terapi musik lullaby diberikan dibandingkan dengan hari ketiga setelah terapi musik lullaby diberikan dengan nilai p value <0,05 untuk heart rate, p value <0,05 untuk respiration rate dan p value <0,05 untuk saturasi oksigen. Pemberian musik lullaby terbukti mampu membuat bayi prematur tenang dan dapat dilakukan di tempat perawatan bayi prematur lainnya yang terpasang alat bantu napas sebagai salah satu upaya mempertahankan ketenangan pada bayi prematur.Kata kunci: Bayi prematur, heart rate, respiration rate, saturasi oksigen, terapi musik lullaby Effect of  Lullaby Music Therapy on Heart Rate, Respiration Rate, Oxygen Saturation on Prematur InfantAbstractPremature infants assisted with breathing apparatus should be in calm condition so that there is synchronization between the baby’s breath and the breathing apparatus manifested by changes in heart rate, respiration rate and oxygen saturation. One way to make babies calm during the use of breathing aids is the provision of lullaby music therapy. The purpose of this study was to find out the effect of lullaby music therapy on heart rate, respiration rate and oxygen saturation in premature infants with breathing apparatus. This study used quasi experiment design with pre-post test without control group to 22 preterm babies selected by nonprobability sampling technique via purposive approach with criteria of infant with breathing apparatus, gestational age 24-36 weeks, and no ischemic hypoxic ensepalofati. Samples taken were heart rate measurement, respiration rate, and oxygen saturation before and afterlullaby music therapy was given for 3 days. Data analysis used was t test dependent. The statistical results showed the difference in heart rate, respiration rate and oxygen saturation on the first day before lullaby music therapy was administered compared to the third day after lullaby music therapy was administered with a pvalue value <0.05 for heart rate, pvalue <0.05 for respiration rate, and pvalue <0.05 for oxygen saturation. The provision of lullaby music was proven to make premature babies at peace and could be provided in other baby care unit with breathing support as an effort to sustain peace for premature babies.Keywords: Heart rate, lullaby music therapy, premature infants, respiration rate, oxygen saturation.