Khabib Mualim
Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Sistem Surveilans Gizi Buruk Kabupaten Temanggung (Studi Tahun 2017) Faridatun Khasanah; Khabib Mualim; Dibyo Pramono
Berita Kedokteran Masyarakat (BKM) Vol 34, No 5 (2018): Proceedings the 3rd UGM Public Health Symposium
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.863 KB) | DOI: 10.22146/bkm.35652

Abstract

Latar belakangPada tahun 2014 dan sebelumnya kasus gizi buruk di Kabupaten Temanggung masih tinggi, tetapi mulai tahun 2015 kasus gizi buruk di Kabupaten Temanggung menunjukan menurunan yang signifikan. Pada tahun 2014 jumlah kasus gizi buruk mencapai 220 kasus, turun menjadi 25 kasus pada tahun 2015 dan 17 kasus pada tahun 2016. Untuk mengetahui bagaiaman pelaksanaan sistem surveilans gizi buruk yang ada di Kabupaten Temanggung, perlu diadakan evaluasi sistem surveilans gizi buruk.MetodeMetode penelitian descriptive research. Pengambilan sampel menggunakan total sampel yaitu terdapat 26 reponden yang terdiri dari 25 puskesmas dan dinas kesehatan (25 responden petugas gizi puskesmas dan 1 responden petugas gizi dinas kesehatan). Penilaian pada kualitas sistem surveilans untuk mendeteksi gizi buruk secara cepat. Poin utama yang menjadi penilaian adalah Timeliness (tepat waktu), dan Completeness (kelengkapan). HasilPelaporan keseluruhan (100%) menggunakan sistem online dengan aplikasi Sistem Informasi Pelaporan Terpadu (SIPT) yang di kembangkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung. Sistem SIPT tersebut mempermudah dinas kesehatan untuk mengingatkan saat mendekati deadline pengumpulan laporan, sehingga mayoritas (88%) laporan dapat dikumpulkan tepat waktu (timeliness). Setiap pelaporan mendapat feedback berupa kroscek ulang terkait data dari dinas kesehatan, sehingga seluruh (100%) laporan lengkapan.SimpulanSistem surveilans gizi buruk yang ada di Kabupaten Temanggung sudah tepat waktu dan lengkap dalam menemukan kasus gizi buruk. Beberapa hal yang dapat dijadikan pelajaran bagi kabupaten lain dalam pengelolaan sistem surveilans gizi buruk diantaranya adalah adanya motivasi petugas dan upaya mempermudah pelaporan medukung dalam meningkatkan suatu sistem surveilans.
Evaluasi program imunisasi pada sarana prasarana vaksin di Kabupaten Temanggung (studi tahun 2018) Faridatun Khasanah; Khabib Mualim; Dibyo Pramono
Berita Kedokteran Masyarakat (BKM) Vol 34, No 11 (2018): Proceedings of the 4th UGM Public Health Symposium
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1265.727 KB) | DOI: 10.22146/bkm.39892

Abstract

Tujuan: Salah satu target dalam imunisasi adalah cakupan universal child immunization (UCI). Cakupan UCI Kabupaten Temanggung sudah melebihi target Nasional (90%). Pada tahun 2017 terdapat dua kasus kejadian luar biasa (KLB) campak di dua puskesmas yaitu Kledung dan Tretep. Pada tahun 2018 terjadi KLB difteri pada dua puskesmas yaitu Temanggung dan Rejosari. Hal ini menjadi pertanyaan mengapa terjadi KLB dengan cakupan UCI lebih dari 90% selama lima tahun berturut-turut. Faktor lain penyebab KLB penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) adalah kualitas vaksin yang didukung dengan sarana prasarana vaksin. Evaluasi program ini bertujuan untuk mengetahui sarana prasarana yang ada di puskesmas Kabupaten Temanggung.Konten: Hasil diperoleh dari 25 puskesmas, 13 puskesmas (52%) mempunyai refrigerator lebih dari satu dan 12 puskesmas (48%) hanya mempunyai satu refrigenator. Dari 12 puskesmas terdapat satu puskesmas dengan refrigenator rusak sehingga menyimpan vaksin pada lemari pendingin. Sebagian besar (56%) software pencatatan dan pelaporan dari dinas kesehatan mengalami error sehingga puskesmas membuat format laporan sendiri. Mayoritas petugas puskesmas (80%) telah melakukan pencatatan suhu pada formulir sebagai upaya pemeliharaan vaksin. Pada sebagian refrigerator (56%) puskesms ditemukan bunga es. Selain itu, terdapat 48% cairan di bawah refrigerator. Upaya pengawasan tingkat puskesmas dilakukan per bulan oleh kepala puskesmas dengan pertemuan antar bidang yaitu kesehatan ibu dan anak (KIA), gizi dan imunisasi (KGI). Pengawasan  dari Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung akan dilakukan ketika ada laporan masalah dari puskesmas.Secara umum sarana prasarana program imunisasi Kabupaten Temanggung sudah terpenuhi. Dinas kesehatan dapat memfasilitasi puskesmas dengan refrigerator rusak untuk meminjam refrigerator dari puskesmas yang mempunyai refrigerator lebih dari satu atau dari dinas kesehatan. Pelatihan penggunaan software untuk pencatatan dan pelaporan akan mendukung dalam pelaporan data. Punishment tidak selalu menjadi alternatif dalam meningkatkan motifasi kerja, ada reward yang dapat diberikan kepada puskesmas dengan kelengkapan pencatatan suhu refrigerator dan tidak ada bunga es pada refrigerator.