Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pencegahan Diabetes Melitus Dengan Metode Komunikasi, Informasi dan Edukasi pada Masyarakat Solikhah Solikhah; Yuli Dian Lestari; Listia Nur Aini; Arsy Nurunnisa; Nurul Istiqomah; Millennia Intan Borneo
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) VOL. 5 NOMOR 2 SEPTEMBER 2021 JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (908.233 KB) | DOI: 10.30595/jppm.v5i2.7151

Abstract

Diabetes Melitus (DM) masih menjadi masalah kesehatan secara global termasuk di Indonesia.Gaya hidup yang tidak sehat seperti mengonsumsi makanan tinggi gula sebagai contoh makanan manis, minum-minuman bersoda dan makanan rendah serat memicu  terjadinya peningkatan kadar gula darah seseorang, sehingga timbulnya penyakit degeneratif yaitu DM. Perubahan perilaku masyarakat dilakukan melalui pemberdayaan masyarakat untuk mencegah penyakit DM. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini melibatkan kelompok masyarakat di RW 19, RW 20 dan RW 21 Dusun Karangjambe banguntapan Bantul Yogyakarta dan berkoordinasi dengan pihak Puskesmas Banguntapan. Metode yang digunakan diantaranya (1) Survei skrining kesehatan dengan pemeriksaan kesehatan, (2) Penyuluhan pencegahan DM dilakukan dengan metode komunikasi, informasi, dan (3) focus group discussion (FGD) untuk menghasilakan kesepakan bersama masyarakat untuk upaya pencegahan DM. Terdapat 12,5% teridentifikasi gejala diabetes mellitus dan mayoritas penderita hipertensi. Peningkatan pengetahuan dan pemahaman masyarakat melalui penyuluhan pencegahan DM sangat penting supaya penyakit tersebut tidak semakin parah. Kesepakatan bersama antara masyarakat dan tokoh yang disegani menghasilakan kesepakatan untuk mengubah pola makan diawali dengan penyediaan kudapan saat pertemuan warga dilakukan.
Merokok dan anemia: studi pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Paru Respira Yogyakarta Ledy Vinantika; Solikhah Solikhah
Berita Kedokteran Masyarakat (BKM) Vol 34, No 10 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1652.07 KB) | DOI: 10.22146/bkm.39696

Abstract

Smoking and anemia: study in hospitalized patients at Respira Lung Hospital, YogyakartaPurpose: This study aimed to explore anemia in hospitalized patients at Respira Lung Hospital in Yogyakarta which includes tuberculosis, nutritional status, age, sex, education, and smoking habits.Methods: A cross-sectional design using secondary data from medical records at Respira Lung Hospital was used in this study. Of all medical records, 90 inpatients in 2017 were taken with consecutive sampling techniques. The Chi-square test was conducted to analyze this study.Results: Patients who had anaemia were 52,2%. The proportion of people who had anaemia in thin people was 1,613 greater than those who are not thin (RP=1,613; 95%CI=1,078-2,414; p=0,031). Disease, age, sex, education, and smoking habits were not significantly related to anaemia. However, pulmonary tuberculosis (TB) (RP=1,395; 95%CI=0,951-2,047); no education (RP=1,257; 95%CI=0,765-2,066); and smoking habits (RP=1,142; 95%CI=0,730-1,785) were risk factors for anaemia in hospitalized patients at Respira Lung Hospital.Conclusions: Nutritional status was significantly associated with anemia, while pulmonary TB, age, gender, education, and smoking habits were not significantly related to anemia. Furthermore, increasing awareness of pulmonary tuberculosis sufferers with poor nutritional status, smoker, and low education was concerned by the health department because it raised the risk of anemia and complication of the disease.
Pendidikan Kenakalan Remaja di Panti Asuhan Muhammadiyah Prambanan Yogyakarta Solikhah Solikhah; Rochana Ruliyandari; Tri Ani Marwati
APMa Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3, No 1: Januari 2023
Publisher : STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47575/apma.v3i1.359

Abstract

Secara biologis masa remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menjadi orang dewasa. Pada masa peralihan tersebut, remaja masih mencari jati diri dan identitas yang sebenarnya termasuk para remaja yang tinggal di panti asuhan. Remaja di panti asuhan memerlukan perhatian ekstra karena mereka kehilangan sosok orang tua pada usia belia. Remaja yang gagal dalam membentuk jati diri akan terlibat dalam perilaku menyimpang termasuk kenakalan remaja. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan sebagai upaya untuk memberikan edukasi pengetahuan dan pencegahan kenakalan remaja kepada remaja di Panti Asuhan Muhammadiyah Prambanan Yogyakarta. Metode yang digunakan adalah ceramah tatap muka dan diskusi pada tanggal 20-21 Oktober 2022. Langkah untuk mengukur pemahaman remaja terkait materi edukasi tentang kenakalan remaja dan cara pencegahannya, maka dilakukan pre-test dan pos-test untuk mengukur pemahaman mereka tentang kenakalan remaja dan cara pencegahannya. Hasil pengabdian masyarakat ini menunjukkan adanya peningkatan pemahaman mereka dalam pencegahan kenakalan remaja sebanyak 21%. Pemahaman kenakalan remaja penghuni panti asuhan menjadi sangat penting dikarenakan remaja merupakan salah satu usia rentan dan masa transisi yang mudah dipengaruhi oleh lingkungan dan teman sebaya. Sebagai salah satu bentuk keluarga baru yang belum mengenal satu sama lain, pemahaman kasih sayang dan perhatian antar penghuni panti perlu ditingkatkan untuk mencegah kenakalan remaja.
Penyuluhan Pencegahan Hipertensi Berbasis Diagnosis Komunitas di Padukuhan Cabeyan, Sewon, Kabupaten Bantul Solikhah Solikhah; Dian Kurniawan
APMa Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3, No 2: Juli 2023
Publisher : STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47575/apma.v3i2.419

Abstract

Hipertensi masih menjadi masalah kesehatan masyarakat termasuk di Padukuhan Cabeyan. Pola hidup yang tidak sehat menjadi faktor dominan tercetusnya hipertensi. Oleh karena itu pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan tujuan mengedukasi masyarakat tentang pola hidup sehat agar terhindar dari hipertens.  Metode yang digunakan dalam pengabdian kepada masyarakat ada tiga tahapan yaitu tahap menemukan prioritas masalah dan memutuskan solusi permasalahan. Tahap kedua denga intervensi dan tahap keakhir dengan evaluasi dari intervensi yang dilakukan. Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada tanggal 6 Maret 2022, 11 Juni dan 14 Juni 2022 di rumah Kepala Dukun Cabeyan yang dihadiri sejumlah 32 orang.  Pelaksanaan kegiatan berupa focus group of discussion untuk penentuan prioritas dan solusi program kegiatan dukuh. Penyuluhan hipertensi dialkukan atas kesepakatan seluruh warga. Evaluasi program kegiatan dengan menyebarkan pre dan post test kusioner, dimana ada peningkatan skor pemahaman tentang hipertensi pada warga pedukuhan sebesar 15,6. Hal ini menunjukkan angka yang sudah cukup baik. Dari hasil kegiatan tersebut bisa dilihat dari hasil post test yang dilaksanakan bahwa warga lebih mengerti dan mengetahui terkait penyakit hipertensi mulai dari definisi hingga pencegahannya. Gaya hidup sehat perlu digalaknya dan dipromosikan melalui berbagai cara, supaya masyarakat terhindar dari hipertensi.