Theresia Puspitawati
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Evaluasi Pelaksanaan Tiga Program Pokok Usaha Kesehatan Sekolah (Trias UKS) di Sekolah Luar Biasa Negeri 1 Sleman, Yogyakarta Tahun 2016 Dara Puspita Lestari; Theresia Puspitawati; Choirul Anwar
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 10 No. 1 (2019): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jikbh.v10i1.81

Abstract

Kondisi kesehatan anak dengan disabilitas sangat kompleks, sehingga memerlukan pendekatan secara khusus dalam penanganannya. Mereka merupakan kelompok yang rentan, sehingga perlu ada upaya yang dilakukan untuk mengatasi hal tersebut. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu melalui program Usaha Kesehatan Sekolah. Namun, pada kenyataannya SLB merupakan salah satu sasaran UKS yang belum berjalan secara optimal. Sehingga apabila program UKS di SLB dapat diperbaiki, maka derajat kesehatan anak berkebutuhan khusus dapat meningkat. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi pelaksanaan tiga program pokok UKS di SLBN 1 Sleman Yogyakarta. Penelitian ini penelitian kualitatif, dengan desain atau rancangan studi kasus. Informan penelitian dalam penelitian ini adalah informan yang berkaitan dengan pelaksanaan TRIAS UKS di SLBN 1 Sleman Yogyakarta. Informan diambil menggunakan teknik penarikan sampel variasi maksimum (Maximum Variaton Sampling). Hasil Penelitian adalah (1)Pendidikan kesehatan telah dilaksanakan dengan dilaksanakanya penyuluhan kesehatan dan pelatihan serta pembinaan. (2)Pelayanan kesehatan telah dilaksanakan diantaranya pemeriksaan kesehatan, UKGS untuk pemeriksaan gigi saja, P3K dan P3P serta imunisasi. (3)Pembinaan lingkungan sekolah sehat telah dilaksanakan dengan melakukan kegiatan kebersihan lingkungan sekolah, penataan halaman, melakukan penghijauan dan apotek hidup. Namun dalam pelaksanaannya masih terdapat beberapa aspek yang tidak sesuai dengan pedoman. Hal ini dipengaruhi beberapa hambatan yang terdiri dari SDM, Anggaran, Belum ada Petunjuk Teknis dan sarana serta prasarana yang belum lengkap. Dengan demikian Tiga program pokok UKS seluruhnya telah dilaksanakan oleh SLBN 1 Sleman, namun masih terdapat beberapa ketidaksesuaian dengan pedoman dikarenakan beberapa hambatan.
PERILAKU BALAP LIAR MOTOR KALANGAN REMAJA (Studi Fenomenologi : di kawasan Stadion Maguwoharjo Kabupaten Sleman) Lisa Evangelista; Veronika Utari Marlinawati; Theresia Puspitawati
Berita Kedokteran Masyarakat (BKM) Vol 34, No 11 (2018): Proceedings of the 4th UGM Public Health Symposium
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.984 KB) | DOI: 10.22146/bkm.40597

Abstract

Latar Belakang : Balapan liar adalah salah satu perilaku remaja yang sangat berisiko, disebut balapan liar karena kegiatan ini saling beradu kecepatan dilintasan jalan raya dan bahkan tidak memiliki aturan dan yang jelas bahwa kegiatan balap liar diizinkan oleh pihak yang berwajib. Berdasarkan data kecelakaan lalu lintas selama tahun 2012 dari Divisi Humas Mabes Polri atas rekap Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia (Korlantas Polri) menyebutkan bahwa, ada 117.949 kecelakaan.Tujuan Penelitian : Mengetahui gambaran perilaku balap liar motor di kalangan remaja di kawasan Stadion Maguwoharjo Kabupaten Sleman. Metode: Penelitian ini bersifat kualitatif dengan pendekatan studi deksritif fenomenologi.Teknik pengambilan informan menggunakan snowball sampling, dimana informan berjumlah 12 orang. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan data.Hasil : Penelitian menunjukkan bahwa remaja yang mengikuti balap liar adalah anak-anak yang dari berbagai kalangan, SMA, Mahasiswa, bahkan yang sudah berumah tanggapun ada yang mengikuti balap, waktu yang digunakan untuk balapan tidak menentu, karena disesuaikan dengan kondisi lawan main, cuaca bahkan ada tidaknya pantauan dari polisi setempat. Berbagai faktor-faktor yang mempengaruhi remaja mengikuti balap liar adanya hobi tersendiri, ketersediaan motor, sarana untuk mendapatkan uang, teman sebaya, ajang coba-coba, tidak ada yang rekrut ke balap resmi, bahkan untuk mengisi waktu luang semata. Kesimpulan : Hasil penelitian menyatakan bahwa motif peserta dari balap liar adalah semacam berjudi, hobi dan mengikuti tren.