Wahyu Rahardjo
Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Perilaku Seks Pranikah pada Mahasiswa: Menilik Peran Harga Diri, Komitmen Hubungan, dan Sikap terhadap Perilaku Seks Pranikah Wahyu Rahardjo; Ajeng Furida Citra; Maizar Saputra; Meta Damariyanti; Aprillia Maharani Ayuningsih; Marcia Martha Siahay
Jurnal Psikologi Vol 44, No 2 (2017)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (527.667 KB) | DOI: 10.22146/jpsi.23659

Abstract

Some variables such as self-esteem, relationship commitment in dyadic relation committed by the person, and positive attitude, suspected affect premarital sexual behavior. The aim of this study is to measure empirically the influence of self-esteem, relationship commitment, and the attitude of premarital sexual behavior to premarital sexual behavior in college students. This study involved 287 college students as participants. Structural equation model is used to test the hypothesis in this research. The results showed that the empirical model obtained in accordance with the theoretical model, or it has the goodness of fit. However, only committed relationship, and attitude of premarital sexual intercourse affect the premarital sexual behavior in college students.Abstrak : Harga diri dan komitmen hubungan pada relasi diadik, serta sikap positif ditengarai menjadi penyebab munculnya perilaku seks pranikah. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui secara empiris apakah harga diri, komitmen hubungan, dan sikap terhadap perilaku seks pranikah memengaruhi perilaku seks pranikah pada mahasiswa. Penelitian ini melibatkan 287 orang mahasiswa. StructuralEquationModel digunakan untuk menguji hipotesis di dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model empirik yang didapatkan sesuai dengan model teoretik yang dibangun. Namun demikian, hanya komitmen hubungan, dan sikap terhadap hubungan seks pranikah yang memengaruhi dilakukannya perilaku seks pranikah pada mahasiswa.
KECEMASAN SOSIAL, KECENDERUNGAN ALEXITHYMIA DAN ADIKSI INTERNET PADA MAHASISWA Claudia Rosiana Wiradhika Morin; Wahyu Rahardjo
Jurnal Psikologi Vol 14, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/psi.2021.v14i1.3439

Abstract

Adiksi internet menjadi salah satu fenomena yang kian lazim dijumpai dewasa ini pada banyak kelompok, salah satunya pada mahasiswa. Hal ini kian menjadi perhatian banyak peneliti, terutama karena persoalan kesehatan mental yang menjadi salah satu konsekuensinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kecemasan sosial dan kecenderungan alexithymia terhadap adiksi internet. Penelitian ini melibatkan 164 orang mahasiswa yang menggunakan internet lebih dari 7 jam dalam sehari. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan uji regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh kecemasan sosial dan kecenderungan alexithymia terhadap adiksi internet sebesar 40%. Temuan riset ini juga memperlihatkan bahwa alexithymia memiliki pengaruh yang lebih kuat dibandingkan kecemasan sosial.
PENGARUH IKLIM ORGANISASI, KEPUASAN KERJA, KETERLIBATAN KERJA TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI PADA KARYAWAN PT. X Maizar Saputra; Wahyu Rahardjo
Jurnal Psikologi Vol 10, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh iklim organisasi, kepuasan kerja, dan keterlibatan kerja terhadap komitmen organisasi serta pengaruh iklim organisasi, kepuasan kerja, dan keterlibatan kerja secara bersama sama terhadap komitmen organisasi. Sampel terdiri 128  responden. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Setelah itu dilakukan uji daya diskriminasi, reliabilitas serta uji hipotesis menggunakan SPSS dengan Teknik Regresi sederhana dan berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara iklim organisasi terhadap iklim organisasi dan kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi. namun, tidak ditemukan pengaruh antara keterlibatan kerja terhadap komitmen organisasi. Terdapat pengaruh antara iklim organisasi, kepuasan kerja, keterlibatan kerja secara bersama-sama terhadap komitmen organisasi sebesar 35,1%. Kata Kunci: Iklim Organisasi, Kepuasan Kerja, Keterlibatan Kerja, Komitmen Organisasi
PENGETAHUAN AKAN AIDS PADA MAHASISWA: SAMPAI SEJAUH MANA? Wahyu Rahardjo; Quroyzhin Kartika Rini
Jurnal Psikologi Vol 8, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fenomena penyebaran HIV/AIDS semakin terlihat jelas belakangan ini. Namun demikian apapun usaha preventif yang dilakukan akan tidak terlalu berpengaruh jika masyarakat tidak memiliki pemahaman yang akurat mengenai pengetahuan akan AIDS. Di sisi lain, mahasiswa sebagai kelompok terpelajar diharapkan memiliki pengetahuan akan AIDS yang akurat agar dapat berperanserta dalam menyebarkan informasi yang benar mengenai HIV/AIDS. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana pengetahuan akan AIDS yang dimiliki oleh mahasiswa. Partisipan dalam penelitian ini adalah 190 orang mahasiswa pria dan wanita dari jenjang studi D3, S1 dan S2. Hasil studi memperlihatkan korelasi antara pengetahuan akan AIDS dengan usia mahasiswa. Ada pula perbedaan pengetahuan akan AIDS di kelompok keseluruhan berdasarkan status pernikahan dan jenjang studi yang sedang ditempuh. Perbedaan pengetahuan akan AIDS berdasarkan status pernikahan dan jenjang studi yang sedang ditempuh juga muncul pada kelompok mahasiswi wanita. Ketika dilihat berdasarkan klasifikasi pengetahuan akan AIDS, terlihat korelasi pada setiap klasifikasi. Muncul pula perbedaan klasifikasi pertama dan ke tiga pengetahuan akan AIDS, yaitu pengetahuan tentang cara penularan HIV/AIDS dan pengetahuan tentang sebaiknya yang dilakukan agar tidak tertular HIV/AIDS berdasarkan jenis kelamin dimana mahasiswi wanita memiliki pengetahuan akan AIDS yang lebih akurat dibandingkan mahasiswa pria. Hasil studi ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih mendalam mengenai pengetahuan akan AIDS pada mahasiswa dan membantu studi-studi selanjutnya mengenai pengetahuan akan AIDS, terutama dengan partisipan yang berbeda karakteristik. Kata Kunci: Pengetahuan akan AIDS, Mahasiswa
KOMITMEN ORGANISASI PADA PETUGAS HALTE TRANSJAKARTA BUSWAY: MENILIK PERAN KECERDASAN EMOSIONAL, KUALITAS KEHIDUPAN KERJA DAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS Desi Susianti; Wahyu Rahardjo
Jurnal Psikologi Vol 8, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji kontribusi kecerdasan emosional, kualitas kehidupan kerja dan kesejahteraan psikologis terhadap komitmen organisasi pada petugas halte Transjakarta Busway. Alat pengumpul data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner, berupa skala komitmen organisasi, skala kecerdasan emosional, skala kualitas kehidupan kerja, dan skala kesejahteraan psikologis. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 100 orang petugas halte Transjakarta Busway dengan karakteristik yang sudah bekerja minimal 1 tahun, baik laki-laki maupun perempuan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kontribusi secara individual dan simultan kecerdasan emosional, kualitas kehidupan kerja dan kesejahteraan psikologis terhadap komitmen organisasi pada petugas halte Transjakarta Busway. Besarnya koefisien nilai F sebesar 35,467 (p<0,00)  dengan nilai R Square sebesar 0,526. Hal ini menunjukkan bahwa kecerdasan emosional, kualitas kehidupan kerja, dan kesejahteraan psikologis secara bersama-sama memiliki pengaruh sebesar 52,6% terhadap komitnen organisasi, sedangkan sisanya sebesar 47,4% dipengaruhi oleh faktor lain, misalnya budaya keterbukaan, kepuasan kerja, budaya organisasi, kepribadian dan sebagainya. Kata Kunci: Kecerdasan emosional,  Kesejahteraan psikologis,  Komitmen Organisasi, Kualitas kehidupan kerja, Petugas halte Transjakarta Busway
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI EFIKASI DIRI PENGGUNAAN KONDOM PADA PRIA GAY DENGAN PERILAKU SEKS BERISIKO Wahyu Rahardjo
Jurnal Psikologi Vol 5, No 2 (2012)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Inkonsistensi penggunaan kondom tidak dapat dipisahkan dalam perilaku seks berisiko yang dilakukan banyak kelompok yang potensial terinfeksi penyakit menular seksual, termasuk pria gay. Efikasi diri penggunaan kondom dianggap salah satu hal yang memengaruhi peran dan penggunaan kondom dalam hubungan seks sejenis pada pria gay. Beberapa hal ditengarai memiliki peran terhadap efikasi diri penggunaan kondom ini seperti harga diri, beberapa alasan dari sikap positif penggunaan kondom, serta kecemasan sosial. Studi ini bertujuan untuk memahami faktor-faktor yang memengaruhi efikasi diri penggunaan kondom pada pria gay dengan perilaku seks berisiko. Partisipan dalam studi ini adalah 47 pria gay berusia 19-34 tahun yang tinggal di Jakarta. Hasil penelitian memperlihatkan beberapa hal menarik. Harga diri memiliki korelasi positif dengan efikasi diri penggunaan kondom dan beberapa perilaku seks berisiko. Beberapa alasan positif mengapa kondom digunakan dalam hubungan seks dan menampilkan korelasi dengan efikasi diri penggunaan kondom adalah keinginan diri sendiri, menghindari perasaan tidak tenang setelah berhubungan seks, serta faktor kebersihan. Kecemasan sosial tenyata memiliki korelasi negatif dengan efikasi diri penggunaan kondom. Kontribusi bersama-sama harga diri, alasan-alasan penggunaan kondom serta kecemasan sosial menjadi kuat bagi pria gay dalam memiliki efikasi diri penggunaan kondom di tengah perilaku seks berisiko yang dilakukannya. Kelompok pria gay dengan peran seks sebagai bottom muncul sebagai kelompok dengan harga diri paling rendah dan memiliki kecemasan sosial paling tinggi sekaligus efikasi diri penggunaan kondom paling rendah dibandingkan kelompok pria gay dengan peran seks sebagai top dan versatile.Kata Kunci: Efikasi diri penggunaan kondom, Harga diri, Kecemasan sosial,Alasan penggunaan kondom, Pria gay, Perilaku seks berisiko