Mieke Kembuan
Universitas Sam Ratulangi Manado

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

INSIDEN CARPAL TUNNEL SYNDROME BERDASARKAN ANAMNESIS PADA KARYAWAN BANK DI KOTA BITUNG SULAWESI UTARA Saerang, Denniel; Kembuan, Mieke; Karema, Winifred
e-CliniC Vol 3, No 1 (2015): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.3.1.2015.7611

Abstract

Abstrak: Carpal Tunnel Syndrome (CTS) is pressure neuropathy against nervous medianus in carpal tunnel on the wrists, exactly on the bottom of the fleksor retinaculum. CTS can occur due to excessive body activities or due to repeated movements including the use of computers. This could result in life problems, such as reduction in productivity of work and also the rising cost of health care. In Indonesia, CTS generally is not specified independently but it is incorporated into the accident of working muscle and bones groups. This study aimed to know the incidence of CTS among employees in Bitung. The was a descriptive study with a cross sectional design. Samples were 47 people who worked in banks: BNI and BCA in Bitung. Data were obtained by using questionnaire. The results showed that the incidence of CTS was found in 28% of bank employees; 13% had right unilateral CTS, 2% had left unilateral CTS, and 13% had bilateral CTS.Keywords: Carpal Tunnel Syndrome, computer, employees of banksAbstrak: Carpal Tunnel Syndrome (CTS) merupakan neuropati tekanan terhadap nervus medianus dalam terowongan karpal pada pergelangan tangan, tepatnya di bawah fleksor retinakulum. CTS dapat terjadi karena aktifitas tubuh yang berlebihan atau karena pergerakan yang berulang termasuk penggunaan komputer. Hal ini dapat mengakibatkan suatu masalah khusus dalam kehidupan, seperti penurunan produktivitas pekerjaan serta meningkatnya biaya untuk kesehatan. Di Indonesia umumnya CTS tidak dispesifikasi sendiri melainkan dimasukkan dalam kecelakaan kerja kelompok otot dan tulang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui insiden CTS pada karyawan di Kota Bitung. Metode penelitian deskriptif dengan menggunakan rancangan potong lintang. Sampel berjumlah 47 orang yang bekerja di Bank BNI dan BCA di Kota Bitung. Data diperoleh menggunakan kuisioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa insiden CTS ditemukan pada 28% karyawan Bank di kota Bitung: 13% mengalami CTS unilateral kanan, 2% mengalami CTS unilateral kiri, dan 13% mengalami CTS bilateral.Kata kunci: Carpal Tunnel Syndrome, komputer, pekerja Bank BNI & Bank BCA
GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA MENGENAI BAHAYA ALKOHOL DENGAN STROKE Khosuma, Edward; Kembuan, Mieke; Karema, Winifred
e-Biomedik Vol 1, No 1 (2013): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v1i1.1621

Abstract

Abstract.Stroke or brain circulatory disorders as a major problem in the field of neurology. Not only the number of events is increasing, but also that interfere kemungkinasekuel for a long time, and decreased morbidity and increased mortality. During this time, most people just assume that strokes only happen to people in adulthood or old. In fact, stroke can also occur in teenagers. This study aims to describe the level of knowledge of adolescents about the dangers of alcohol and stroke. This is a descriptive study using survey method.The sample were 81 adolescents aged 15-19 years, whose enrolling study at Kristen 1 Senior High School and Manado Internasional School.Datas were collected by questionnaire and short interview. There are 81% of samples at Sonder Christian Senior High School and 80% of samples atManado International Schoolknew the definition of alchohol. 88% of samples at Sonder Christian 1 Senior High School also 80% of samples at Manado International Schoolknew the definition of stroke.59% of sampelsat Sonder Christian Senior High Schooland 61% of samples at Manado International School knew alchohol was one of the cause in stroke incident.Conclusion: More than 50% of sampelsat both schoolscategorized in the group of people who knew the danger of alchohol in relation with stroke. Keywords: Adolelescents, knowledge, alchohol, stroke  Abstrak.Stroke atau gangguan peredaran darah otak merupakan problem utama dibidang neurologi. Bukan hanya angka kejadiannya yang makin meningkat, tapi juga kemungkinan tersisanya sekuel yang menggangu untuk waktu yang lama, serta menurunnya morbiditas serta meningkatnya mortalitas. Selama ini, kebanyakan orang hanya menganggap bahwa stroke hanya dialami oleh mereka pada usia dewasa atau tua. Padahal, stroke juga bias terjadi pada remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan remaja mengenai bahaya alkohol dengan stroke. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan metode survei.Sampel adalah 81 remaja berusia 15-19 tahun yang bersekolah di SMA Kristen 1 Sonderdan SMA MIS. Data didapatkan lewat kuesioner dan wawancara singkat. Sebanyak 81% siswaSMA Kr 1 Sonder dan 80% siswa SMA MIS Manado menjawab ya mereka tahu alkohol itu apa. 88% SMA Kr 1 Sonder dan 80% SMA MIS Manado menjawab mereka sudah tahu tentang stroke, dan 59% SMA Kr 1 Sonder serta 61% SMA MIS Manado sudah mengetahui bahwa alkohol merupakan salah satu penyebab stroke.Simpulan: lebih dari50% responden dikedua sekolah paling banyak dikategori ya mereka tahu mengenai bahaya alkohol dengan stroke. Kata kunci: Remaja, pengetahuan, alkohol, stroke
SEBARAN KEBIASAAN MEROKOK PADA PASIEN STROKE ISKEMIK YANG DI RAWAT INAP DI BAGIAN NEUROLOGI RSU PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO Tumeleng, Pricyllia; Runtuwene, Theresia; Kembuan, Mieke
e-CliniC Vol 3, No 1 (2015): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v3i1.6827

Abstract

Abstract: Stroke is the number one cause of disability and number two cause of death in the world. This disease has now become a serious health problem and is more common in developing countries. The increasing incidence of stroke is closely related to smoking as a lifestyle for most people. Smokers increase the risk of stroke by two to four times compared with those who did not smoke. This study aims to determine the distribution of the smoking habit frequency in ischemic stroke’s patients. This is a descriptive study. The population in this study are all ischemic stroke patients hospitalized in neurology department of Prof. Dr. R. D. Kandou hospital on November to December 2014 with a total sample of 42 patients with ischemic stroke. The results showed that most patients are male which there are 25 patients ( 59.5 % ), most of the patients are aged 46-55 years and 56-65 years were 13 patients ( 31 % ) , 57.1 % of patients as active smokers and 42.9 % are passive smokers, 83.4 % of patients with smoking duration >5 years, 70.8 % of patients smoked 11-20 cigarettes per day, 66.7 % of patients taking cigarettes filters, and 97.6 % had other risk factors other than smoking . Health workers are expected to provide counseling about the dangers of smoking, especially for those at risk of stroke.Keywords: ischemic stroke, smokingAbstrak: Penyakit stroke adalah penyebab cacat nomor satu dan penyebab kematian nomor dua didunia. Penyakit ini kini telah menjadi masalah kesehatan yang serius dan lebih sering terjadi di Negara-negara berkembang. Meningkatnya angka kejadian stroke berhubungan erat dengan merokok sebagai gaya hidup pada sebagian besar orang. Perokok meningkatkan resiko terjadinya stroke hingga dua sampai empat kali dibandingkan dengan mereka yang tidak merokok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi frekuensi kebiasaan merokok pasien stroke iskemik. Penelitian ini bersifat deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien stroke iskemik yang di rawat inap di bagian neurologi RSU Prof. Dr. R. D. Kandou periode November sampai Desember 2014 dengan jumlah sampel sebanyak 42 pasien stroke iskemik. Hasil penelitian menunjukkan jenis kelamin yang terbanyak laki-laki yaitu sebanyak 25 pasien (59,5%), umur pasien sebagian besar 46-55 tahun dan 56-65 tahun sebanyak 13 pasien (31%), sebanyak 57,1% pasien sebagai perokok aktif dan 42,9% sebagai perokok pasif, 83,4% pasien dengan lama merokok >5 tahun, 70,8% pasien merokok sebanyak 11-20 batang perhari, 66,7% pasien mengkonsumsi rokok filter, dan 97,6% memiliki faktor risiko lain selain merokok. Tenaga kesehatan diharapkan dapat memberikan konseling tentang bahaya rokok terutama bagi mereka yang berisiko terkena serangan stroke.Kata kunci: stroke iskemik, merokok