Winifred Karema
Universitas Sam Ratulangi Manado

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Gambaran fungsi kognitif pada lansia di Desa Koka Kecamatan Tombulu Manurung, Chandra H.; Karema, Winifred; Maja, Junita
e-CliniC Vol 4, No 2 (2016): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v4i2.14493

Abstract

Abstract: Impairment of cognitive function is the most cause of dependency in elderly. This occurs due to aging that causes anatomical changes such as waning of the brain and biochemical changes in the central nervous system. The purpose of this study was to determine the cognitive function in elderly people at Koka village, Tombulu district. This was a descriptive cross sectional study from primary mental health data. There were 53 respondents who were eligible to the inclusion criteria. This study showed the result of MMSE, 77.4% with a normal cognitive function, 20.8% with a probable cognitive disruption, and 1.8% with a definite cognitive disruption. This study showed from Mini Cog test, 64.2% with a normal cognitive function 28.3% with a probable cognitive disruption and 7.5% with a definite cognitive disruption. Conclusion: Based on the result, it can be concluded that most of the elderly people at Koka village, Tombulu district have a normal cognitive functionKeywords: cognitive function, elderly people, MMSE, mini cog Abstrak: Dikalangan lansia, penurunan fungsi kognitif merupakan penyebab terbesar terjadinya ketergantungan terhadap orang lain untuk merawat diri sendiri. Hal ini disebabkan karena dengan semakin meningkatnya umur mengakibatkan perubahan-perubahan anatomi, seperti menyusutnya otak dan perubahan biokimiawi di Sistem Saraf Pusat (SSP). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran fungsi kognitif pada lansia di Desa Koka Kecamatan Tombulu. Bentuk peneltian ini adalah deskriptif, dengan menggunakan metode cross sectional dari data primer hasil pemeriksaan status mental. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 53 orang yang sesuai kriteria inklusi dan bersedia menjadi responden. Hasil penelitian didapatkan bahwa dengan pemeriksaan MMSE 77.4% yang memiliki fungsi kognitif normal berjumlah, 20.8% dengan probable gangguan kognitif , dan 1.8% dengan definite gangguan kognitif, lalu hasil dengan pemeriksaan Mini Cog didapatkan 64.2% yang memiliki fungsi kognitif normal, 28.3% dengan probable gangguan kognitif dan 7.5% dengan definite gangguan kognitif. Simpulan: Dari hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar lansia di Desa Koka Kecamatan Tombulu memiliki gambaran fungsi kognitif yang normal. Kata kunci: fungsi kognitif, lansia, MMSE, mini cog
Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Perilaku Masyarakat Tentang Penyakit Meningitis di Kelurahan Soataloara II Kecamatan Tahuna Kabupaten Kepulauan Sangihe Pangandaheng, Eka A. S. S.; Mawuntu, Arthur H.P.; Karema, Winifred
e-CliniC Vol 5, No 2 (2017): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v5i2.17116

Abstract

Abstract: Meningitis is a disease that occurs due to inflammation or infection of the meniges of the brain. This disease has a high mortality rate, including in Indonesia. This study was aimed to obtain the description of the level of knowledge and behavior of people about meningitis in Soataloara II Tahuna. This was a descriptive study with a field survey method by using questionnairres. The results showed that there were 86 respondents who met the inclusion criteria, consisted of 45 females (52.32%) and 41 males (47.68%). The highest percentage was age group 21-40 years as many as 43 respondents (50.00%). According to 68 respondents (79.06%), meningitis was caused by infections due to viruses, bacteria, germs, and fungi that resulted in inflamation of the meninges. Respondents that did not agree with lumbar puncture were as many as 54 respondents (62.79%). Conclusion: Almost all respondents had not enough knowledge about meningitis and only occasionally maintained the sanitation of their environment.Keywords: meningitis, infection, meningen Abstrak: Meningitis merupakan suatu penyakit yang diakibatkan oleh adanya peradangan atau infeksi pada selaput pelindung otak. Meningitis mempunyai angka mortalitas yang tinggi termasuk dinegara Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan dan perilaku masyarakat tentang penyakit meningitis di Kelurahan Soataloara II Kecamatan Tahuna Kabupaten Kepulauan Sangihe. Jenis penelitian ialah deskriptif dengan metode survei lapangan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian mendapatkan sebanyak 86 responden yang memenuhi kriteria penelitian terdiri dari 45 orang perempuan (52,32%), dan 41 orang laki-laki (47,68%). Golongan usia responden terbanyak berusia 21-40 tahun 43 (50,00%). Terdapat 68 responden (79,06%) yang berpendapat bahwa penyakit meningitis diakibatkan oleh infeksi virus, bakteri, kuman, dan jamur yang meradang di dalam selaput otak. Responden yang tidak menyetujui jika dokter meminta untuk dilakukan pemeriksaan pungsi lumbal sebanyak 54 orang (62,79%). Simpulan: Sebagian besar responden belum mengetahui tentang penyakit meningitis, dan hanya kadang-kadang menjaga kebersihan lingkungannya.Kata kunci: meningitis, infeksi, selaput otak
GAMBARAN FUNGSI KOGNITIF DENGAN INA-MoCA DAN MMSE PADA PENDERITA POST-STROKE DI POLIKLINIK SARAF BLU RSUP KANDOU MANADO NOVEMBER - DESEMBER 2014 Wibowo, Martinus M.; Karema, Winifred; S, J. Maja. P.
e-CliniC Vol 3, No 3 (2015): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.3.3.2015.9421

Abstract

Abstract: In stroke patients there are damages of neurons resulting in disabilities of sensoric, motoric, and cognitive functions. Evaluation of cognitive function is needed to determine the level of functional ability that is useful in management and prognosis. This study aimed to obtain the cognitive function of post-stroke patients in Neurology Clinic Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital Manado form November-December 2014 by using INA-MoCA and MMSE. This was a descriptive study with a cross sectional design. There were 35 patients as samples. The results showed that most of the patients were males (48.57%), age group 56-65 years old (37.1%), high school education (45.7%), and ischemic type stroke (97.1%). There were 97.1% of patients with INA-MoCA score <26. Moreover, there were 91.4% of patients with normal MMSE score, 5.7% probable, and 2.9% definite.Keywords: cognitive function disturbance, INA-MoCA, MMSE, post strokeAbstrak: Pada pasien stroke terjadi kerusakan sel-sel neuron yang dapat berakibat kecacatan fungsi sensoris, motoris, maupun kognitif. Evaluasi fungsi kognitif sangat diperlukan untuk menentukan tingkat kemampuan fungsional yang berguna untuk penanganan dan prognosis. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran fungsi kognitif yang diperiksa dengan INA-MoCA dan MMSE pada penderita post-stroke di poliklinik saraf BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan desain potong lintang. Sampel berjumlah 35 pasien dengan karakteristik populasi paling banyak laki-laki 48,57%, kategori umur 56-65 tahun 37,1%, tingkat pendidikan SMA 45,7%, tipe stroke iskemik 97,1%. Pasien dengan skor INA-MoCA <26 sejumlah 97,1%. Dengan skor MMSE terdapat 91,4% pasien Normal, 5,7% Probable, dan 2,9% Definite.Kata kunci: gangguan fungsi kognitif, INA-MoCA, MMSE, post stroke
Gambaran pengetahuan stroke pada penderita dan keluarga di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Semet, Giovanni R.; Kembuan, Mieke A.H.N.; Karema, Winifred
e-CliniC Vol 4, No 2 (2016): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.4.2.2016.14560

Abstract

Abstract: Stroke or circulatory disorders of the brain is a major problem in the field of neurology. Not only the number of events is increasing, but also the possibility of sequel will disturb for a long time. During this time, most people only assume that strokes only occur in adult or old people. In fact, stroke can also occur in adolescents. In Indonesia, it is estimated that each year 500,000 people are affected by stroke, about 2.5% or 125,000 people died, and the rest have mild or severe disabilities. Risk factors for stroke include hypertension, atherosclerosis, high level of cholesterol, heart problems, diabetes, family history of stroke, smoking, aging, unhealthy food, alcohol, less activitiy/exercise, oral contraceptives, obesity, and stress. This was a descriptive study conducted with survey method at Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital Manado from November to December 2015. Conclusion: Most respondents consisted of 19 patients and 27 relatives of patients had high level of knowledge of the stroke. Knowledge of stroke patients was higher than their relatives. Keywords: stroke, knowledge of stroke Abstrak: Stroke atau gangguan peredaran darah otak merupakan problem utama dibidang neurologi. Bukan hanya angka kejadiannya yang makin meningkat, tapi juga kemungkinan tersisanya sekuel yang menganggu untuk waktu yang lama. Pendapat umum menganggap bahwa stroke hanya dialami oleh mereka pada usia dewasa atau tua. Padahal stroke juga bisa terjadi pada remaja. Di Indonesia diperkirakan setiap tahunnya terjadi 500.000 penduduk terkena serangan stroke, sekitar 2,5% atau 125.000 orang meninggal, dan sisanya cacat ringan maupun berat. Faktor risiko terjadinya stroke antara lain hipertensi, kolestrol anteriosklerosis, gangguan jantung, DM, riwayat stroke dalam keluarga, merokok, usia, makanan tidak sehat, alcohol, kurang berolaraga, kontrasepsi oral, obese dan stress. Jenis penelitian ialah deskriptif yang dilaksanakan dengan metode survei di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode November-Desember 2015. Simpulan: Dari 19 pasien dan 27 keluarga pasien memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi terhadap stroke. pengetahuan pada pasien stroke lebih tinggi dari pada keluarga. Kata kunci: stroke, pengetahuan mengenai stroke
INSIDEN CARPAL TUNNEL SYNDROME BERDASARKAN ANAMNESIS PADA KARYAWAN BANK DI KOTA BITUNG SULAWESI UTARA Saerang, Denniel; Kembuan, Mieke; Karema, Winifred
e-CliniC Vol 3, No 1 (2015): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.3.1.2015.7611

Abstract

Abstrak: Carpal Tunnel Syndrome (CTS) is pressure neuropathy against nervous medianus in carpal tunnel on the wrists, exactly on the bottom of the fleksor retinaculum. CTS can occur due to excessive body activities or due to repeated movements including the use of computers. This could result in life problems, such as reduction in productivity of work and also the rising cost of health care. In Indonesia, CTS generally is not specified independently but it is incorporated into the accident of working muscle and bones groups. This study aimed to know the incidence of CTS among employees in Bitung. The was a descriptive study with a cross sectional design. Samples were 47 people who worked in banks: BNI and BCA in Bitung. Data were obtained by using questionnaire. The results showed that the incidence of CTS was found in 28% of bank employees; 13% had right unilateral CTS, 2% had left unilateral CTS, and 13% had bilateral CTS.Keywords: Carpal Tunnel Syndrome, computer, employees of banksAbstrak: Carpal Tunnel Syndrome (CTS) merupakan neuropati tekanan terhadap nervus medianus dalam terowongan karpal pada pergelangan tangan, tepatnya di bawah fleksor retinakulum. CTS dapat terjadi karena aktifitas tubuh yang berlebihan atau karena pergerakan yang berulang termasuk penggunaan komputer. Hal ini dapat mengakibatkan suatu masalah khusus dalam kehidupan, seperti penurunan produktivitas pekerjaan serta meningkatnya biaya untuk kesehatan. Di Indonesia umumnya CTS tidak dispesifikasi sendiri melainkan dimasukkan dalam kecelakaan kerja kelompok otot dan tulang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui insiden CTS pada karyawan di Kota Bitung. Metode penelitian deskriptif dengan menggunakan rancangan potong lintang. Sampel berjumlah 47 orang yang bekerja di Bank BNI dan BCA di Kota Bitung. Data diperoleh menggunakan kuisioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa insiden CTS ditemukan pada 28% karyawan Bank di kota Bitung: 13% mengalami CTS unilateral kanan, 2% mengalami CTS unilateral kiri, dan 13% mengalami CTS bilateral.Kata kunci: Carpal Tunnel Syndrome, komputer, pekerja Bank BNI & Bank BCA
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIPERTENSI SEBAGAI FAKTOR RESIKO STROKE DAN KEPATUHAN MENGKONSUMSI OBAT ANTI HIPERTENSI PADA PENDERITA HIPERTENSI DI RSUP PROF. DR.R.D. KANDOU MANADO Rimporok, Samuel; Karema, Winifred; Kembuan, Mieke A.H.N
e-CliniC Vol 1, No 2 (2013): Jurnal e-CliniC
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v1i2.3301

Abstract

Latar belakang: Stroke adalah suatu penyakit defisit neurologis akut yang disebabkan oleh gangguan pembuluh darah otak yang terjadi secara mendadak dan menimbulkan gejala dan tanda yang sesuai dengan daerah otak yang terganggu. Hipertensi yang tidak diobati adalah penyebab utama stroke.Banyak penderita hipertensi yang tidak sadar dengan karakter penyakit sehingga masyarakat sering mengacuhkan terapi kontrol obat pada hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan tentang hipertensi sebagai faktor resiko stroke dan kepatuhan dalam pengobatan pasien hipertensi. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif yang  dilaksanakan dengan metode survei, dimana pengumpulan/pengambilan data diambil pada pasien rawat jalan hipertensi di bagian poliklinik ginjal dan hipertensi interna di RSUP Prof.DR.R.D Kandou Manado. Hasil: Jumlah sampel yang memenuhi kriteria untuk penelitian berjumlah 73 sampel di Bagian poli Interna  RSU Prof. R. D. Kandou Manado bulan November 2012, umur dari responden yang terbanyak yaitu 46-65 tahun sebanyak 65 responden (89%) dan pendidikan terakhir dari responden yang terbanyak adalah pendidikan SLTA sebanyak 30 responden  (41.1%), kebanyakan responden masih bekerja sebanyak 48 responden (65.8%).Kesimpulan: Berdasarkan dari hasil yang didapatkan, kategori tingkat pengetahuan responden tentang hipertensi sebagai faktor resiko stroke kebanyakan Cukup yaitu 34 responden (46.6%) kategori untuk kepatuhan mengkonsumsi obat anti hipertensi kebanyakan Baik yaitu sebanyak 39 responden (53.4%).Kata kunci : Stroke, Hipertensi,Pengetahuan,Kepatuhan.   ABSTRACT: Background: Stroke is a disease of acute neurological deficits caused by brain blood vessel disorders that occur suddenly and cause symptoms and signs corresponding to the affected brain regions. Untreated hypertension is a major cause of stroke. Many patients with hypertension are not aware of the character of the disease so that people often ignore drug therapy in hypertension control. This study aimed to determine the knowledge of hypertension as a risk factor for stroke and compliance in the treatment of hypertensive patients. Methods: This research is a descriptive study conducted by survey, where collection / retrieval of data taken at the outpatient clinic of hypertension on the kidney and hypertension in the department of internal Prof.DR.RD Kandou Manado. Results: The number of samples that meet the criteria for the study amounted to 73 samples in Part poly Interna RSU Prof. R. D. Kandou Manado in November 2012, the age of most respondents is 46-65 years by 65 respondents (89%) and education level of most respondents are high school education by 30 respondents (41.1%), most respondents still working as many as 48 respondents (65.8 %). Conclusion: Based on the results obtained, the respondents knowledge level category of hypertension as a risk factor for stroke mostly just the 34 respondents (46.6%) categories for compliance with anti-hypertensive drugs are mostly good total of 39 respondents (53.4%) Keywords: Stroke, Hypertension, Knowledge, Compliance
GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA MENGENAI BAHAYA ALKOHOL DENGAN STROKE Khosuma, Edward; Kembuan, Mieke; Karema, Winifred
e-Biomedik Vol 1, No 1 (2013): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v1i1.1621

Abstract

Abstract.Stroke or brain circulatory disorders as a major problem in the field of neurology. Not only the number of events is increasing, but also that interfere kemungkinasekuel for a long time, and decreased morbidity and increased mortality. During this time, most people just assume that strokes only happen to people in adulthood or old. In fact, stroke can also occur in teenagers. This study aims to describe the level of knowledge of adolescents about the dangers of alcohol and stroke. This is a descriptive study using survey method.The sample were 81 adolescents aged 15-19 years, whose enrolling study at Kristen 1 Senior High School and Manado Internasional School.Datas were collected by questionnaire and short interview. There are 81% of samples at Sonder Christian Senior High School and 80% of samples atManado International Schoolknew the definition of alchohol. 88% of samples at Sonder Christian 1 Senior High School also 80% of samples at Manado International Schoolknew the definition of stroke.59% of sampelsat Sonder Christian Senior High Schooland 61% of samples at Manado International School knew alchohol was one of the cause in stroke incident.Conclusion: More than 50% of sampelsat both schoolscategorized in the group of people who knew the danger of alchohol in relation with stroke. Keywords: Adolelescents, knowledge, alchohol, stroke  Abstrak.Stroke atau gangguan peredaran darah otak merupakan problem utama dibidang neurologi. Bukan hanya angka kejadiannya yang makin meningkat, tapi juga kemungkinan tersisanya sekuel yang menggangu untuk waktu yang lama, serta menurunnya morbiditas serta meningkatnya mortalitas. Selama ini, kebanyakan orang hanya menganggap bahwa stroke hanya dialami oleh mereka pada usia dewasa atau tua. Padahal, stroke juga bias terjadi pada remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan remaja mengenai bahaya alkohol dengan stroke. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan metode survei.Sampel adalah 81 remaja berusia 15-19 tahun yang bersekolah di SMA Kristen 1 Sonderdan SMA MIS. Data didapatkan lewat kuesioner dan wawancara singkat. Sebanyak 81% siswaSMA Kr 1 Sonder dan 80% siswa SMA MIS Manado menjawab ya mereka tahu alkohol itu apa. 88% SMA Kr 1 Sonder dan 80% SMA MIS Manado menjawab mereka sudah tahu tentang stroke, dan 59% SMA Kr 1 Sonder serta 61% SMA MIS Manado sudah mengetahui bahwa alkohol merupakan salah satu penyebab stroke.Simpulan: lebih dari50% responden dikedua sekolah paling banyak dikategori ya mereka tahu mengenai bahaya alkohol dengan stroke. Kata kunci: Remaja, pengetahuan, alkohol, stroke
Gambaran fungsi kognitif pada penderita hipertensi di Kelurahan Kakaskasen III Kecamatan Tomohon Utara periode September-Oktober 2016 Watulingas, Janiffer F.; Kembuan, Mieke A.H.N.; Karema, Winifred
e-CliniC Vol 4, No 2 (2016): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v4i2.14682

Abstract

Abstract: Hypertension is a desease that occurs due to increased blood pressure. Hypertension is classified in two major types, primary hypertension which cause is still unknown and secondary hypertension caused by renal disease, endocrine disease, heart disease, etc. Although hypertension usually does not show up any symptom, as the blood pressure keeps increasing it could lead to a serious complication. Due to that reason, hypertension has to be detected early by doing a periodical check-up of blood pressure. In daily life, cognitive function in hypertension patients is less needed. Hypertension itself is one of the risk factors of cardiovascular disease that shows an existence of the correlation between the risk factors themselves and the decline of cognitive function. MMSE examination showed that 42.50% of the respondens had cognitive impairment meanwhile CDT examination showed that 47.50% of the respondents had cognitive impairment. Keywords: hypertension, MMSE, CDT, Cognitive function. Abstrak: Hipertensi merupakan penyakit yang terjadi akibat adanya peningkatan tekanan darah. Hipertensi biasa diklasifisikan menjadi 2 jenis, hipertensi primer yang penyebabnya tidak diketahui dan hipertensi sekunder yang disebabkan oleh penyakit ginjal, penyakit endokrin, penyakit jantung,dll. Hipertensi biasanya tidak menimbulkan gejala, dan sementara tekanan darah terus menerus menigkat dan dalam jangka waktu lama bisa menyebabkan komplikasi. Oleh karena itu hipertensi sebaiknya harus dideteksi dini dengan melakukan pemeriksaan tekanan darah secara berkala. Dalam keseharian fungsi kognitif pada penderita hipertensi kurang diperhatikan dan akan diperhatikan jika penderita hipertensi telah mengalami stroke. Hipertensi sendiri ialah salah satu faktor resiko penyakit kardiovaskular yang menunjukkan adanya hubungan faktor risiko tersebut dengan penurunan fungsi kognitif. Hasil pemeriksaan fungsi kognitif pada penderita hipertensi menggunakan MMSE mendapatkan bahwa yang mengalami gangguan kognitif sebesar 42,50% sedangkan pada pemeriksaan menggunakan CDT didapatkan yang mengalami gangguan kognitif sebesar 47,50%.Kata kunci: hipertensi, MMSE, CDT, fungsi kognitif.