Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

SMALL AREA ESTIMATION PENGELUARAN PER KAPITA DI KABUPATEN BANGKALAN DENGAN METODE HIERARCHICAL BAYES Andi Muhammad Ade Satriya; Nur Iriawan; Brodjol Sutijo S. U
Jurnal Statistika Universitas Muhammadiyah Semarang Vol 3, No 2 (2015): Jurnal Statistika Universitas Muhammadiyah Semarang
Publisher : Department Statistics, Faculty Mathematics and Natural Science, UNIMUS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.917 KB) | DOI: 10.26714/jsunimus.3.2.2015.%p

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang Hierarchical Bayes (HB) yang diaplikasikan pada Small Area Estimation (SAE) dengan tujuan mengestimasi pengeluaran per kapita di Kabupaten Bangkalan. Digunakan SAE karena penambahan ukuran sampel dari pendugaan secara langsung merupakan salah satu cara untuk mendapatkan data pendugaan sampai level kecamatan. Akan tetapi penambahan ukuran sampel akan menambah biaya yang diperlukan menjadi lebih besar dan waktu yang diperlukan pun dalam survei menjadi lama. Oleh karena itu untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan mengoptimalkan data yang tersedia dengan metode SAE. Kemudian menggunakan metode HB untuk mencari penduganya. Proses pendugaan dilakukan menggunakan Markov Chain Monte Carlo (MCMC) dengan menerapkan algoritma Gibbs sampling. Pemodelan secara tidak langsung menggunakan HB SAE dilakukan dibawah model Fay-Herriot untuk level area dengan bantuan variabel penyerta persentase penduduk bekerja di sektor pertanian (X1), rata-rata anggota keluarga (X2), persentase keluarga miskin (X3), jumlah penduduk yang sedang sekolah (X4), jumlah penduduk pelanggan listrik PLN (X5), dan kepadatan penduduk (X6). Hasil pendugaan tersebut dibandingkan dengan pendugaan langsung dengan mengeluarkan output DIC sebagai tolak ukurnya. dari hasil yang telah diperoleh menunjukkan bahwa pendugaan dengan menggunakan HB menghasilkan nilai DIC yang lebih kecil yaitu sebesar 46.656 daripada pendugaan langsung sebesar 72.043. Maka dapat disimpulkan model pendugaan tak langsung menggunakan HB lebih baik dari pendugaan langsung.Kata Kunci : Deviance Information Criterion, Hierarchical Bayes, Pengeluaran per Kapita, Small Area Estimation.
FORENSIC STRUCTURAL ASSESSMENT OF MAHAKAM BRIDGE AFTER BARGE COLLISION: DAMAGE EVALUATION AND ANALYSIS Tukimun, Tukimun; Aco Wahyudi Efendi; Andi Muhammad Ade Satriya
Media Bina Ilmiah Vol. 20 No. 3: Oktober 2025
Publisher : LPSDI Bina Patria

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In an attempt to maintain safety and functionality, bridge structures—which are essential parts of transportation infrastructure—must be resilient to unintentional events like vessel collisions. After colliding with the IS-28 ship on February 16, 2025, the Mahakam Bridge in Samarinda, Indonesia, suffered significant structural damage, especially at Pier 3. In order to evaluate the extent of the damage and the structural integrity, this study presents a forensic examination of the occurrence that combined visual inspection, dimensional measurements, and Finite Element Method (FEM) analysis. Important discoveries included spalling and exposed reinforcement bars, as well as considerable cracking in the downstream pile top with thicknesses of up to 1.3 mm and lengths of up to 4.57 meters. Furthermore, expansion joint misalignments were found, as evidenced by the left span's gradual elongation over seven years, from 4.3 cm to 5.2 cm. Critical stress concentrations were found via FEM calculations, with compressive stresses exceeding the material limit of 9,000 kN/m² and tensile stresses reaching 75 MPa. Furthermore, differences between 3D scanning and video-based evaluations brought to light the importance of precise measuring methods in structural analysis. To increase the bridge's resistance against future crashes, the study emphasizes the necessity of impact-resistant designs, targeted retrofitting techniques, and ongoing structural monitoring. This study fills a significant knowledge gap in regional forensic engineering and offers useful information for risk reduction and bridge restoration in maritime settings.