Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERSEPSI DAN AKSI MASYARAKAT PEDESAAN DI MASA PANDEMI Chusna Apriyanti; Riza Dwi Tyas Widoyoko
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol. 10 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jish-undiksha.v10i1.25526

Abstract

Data statistik dari Satgas Penanganan COVID-19 Indonesia menunjukkan kenaikan pasien yang signifikan. Akan tetapi, kesadaran masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan semakin berkurang dan abai. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji persepsi dan aksi masyarakat pedesaan dalam kehidupan sehari-hari selama pandemi COVID-19 di Pacitan dan faktor yang mempengaruhinya. Banyak riset yang mengulas tentang sikap masyarakat dalam menghadapi pandemi, namun penelitian ini berfokus pada masalah masyarakat pedesaan karena mereka menganggap wilayahnya aman sehingga menyepelekan protokol kesehatan. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kualitatif. Data diperoleh dengan melibatkan 51 responden dari 51 dusun di Kabupaten Pacitan. Responden tersebut bertindak sebagai observer bagi lingkungan masyarakatnya. Satu orang responden mengamati 10 orang di sekitar tempat tinggalnya. Sehingga jumlah sampel penelitian berjumlah 510 orang. Data diambil menggunakan lembar observasi yang dilaporkan secara online menggunakan google form. Data dianalisis dengan cara menghitung hasil angket, menganalisis data, menyajikan data, melakukan telaah mendalam, dan membuat kesimpulan. Hasil menunjukkan bahwa persepsi dan aksi masyarakat di pedesaan dalam menghadapi pandemi COVID-19 menunjukkan tingkat kesadaran, kepatuhan, dan konsistensi yang masih rendah. Penelitian menemukan hanya 13.7% masyarakat yang konsisten menggunakan masker terutama ketika beraktivitas di luar rumah. Penerapan physical distancing menunjukkan sebanyak 56.9% masyarakat masih beraktivitas dan berkumpul di luar rumah. Pada aspek ketersediaan sarana cuci tangan menunjukkan ada sebanyak 31.4% rumah tidak menyediakan sarana cuci tangan. Berbagai faktor dan persepsi yang mempengaruhi persepsi dan aksi masyarakat di masa pandemi mencakup kurangnya pemahaman akan COVID-19, rendahnya partisipasi masyarakat untuk ikut serta dalam upaya pencegahan COVID-19, kondisi ekonomi masyarakat dan tidak adanya aturan yang mengikat.
Pemanfaatan Gula Jahe untuk Meningkatkan Sistem Imun Tubuh di Era Pandemi Covid- 19 di Desa Gawang Kecamatan Kebonagung Nova Riyani; Riza Dwi Tyas Widoyoko
Journal of Social Empowerment Vol. 6 No. 2 (2021): Journal of Social Empowerment
Publisher : LPPM STKIP PGRI Pacitan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.028 KB)

Abstract

Covid-19 adalah penyakit baru yang telah menjadi pandemik, penyakit ini harus diwaspadai karena penularan yang relatif cepat, memiliki tingkat mortalitas yang tidak dapat diabaikan. Hingga saat ini kasus penderita virus covid-19 di Kabupaten Pacitan terus mengalami peningkatan. Sistem imun tubuh penting untuk di jaga dalam era covid-19 seperti saat ini, salah satu sumber daya alam yang cukup melimpah di Desa Gawang, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan adalah pemanfaatan jahe dan air nira kelapa yang dijadikan obat maupun bahan pangan dengan harga yang cukup terjangkau dan memiliki kandungan antioksidan yang cukup tinggi. Gula jahe ini adalah produk baru yang diproduksi oleh ibu-ibu warga Desa Gawang. Gula jahe memiliki banyak sekali kandungan senyawa aktif yang menyehatkan bagi tubuh, di tengah keterbatasan suplai produksi vitamin C bagi masyarakat. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan edukasi dan mengajak masyarakat untuk patuh terhadap protokol kesehatan dan menjaga sistem imun tubuh dengan mengkonsumsi jahe dan beberapa produk olahan jahe, serta melakukan penanaman jahe di pekarangan rumah sebagai sarana penyediaan jahe untuk keluarga.