This Author published in this journals
All Journal Transmisi
Syahrizal Sinaga
Universitas Merdeka Malang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

BAJA KARBON RENDAH 0,12% C SEBAGAI MATERIAL TABUNG ALAT UKUR SUHU FLASH POINT TERHADAP KENAIKAN TEKANAN HASIL PEMBAKARAN PROPELAN Syahrizal Sinaga; Djoko Andrijono; Basuki Widodo
TRANSMISI Vol 11, No 2 (2015): Edisi September 2015
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jtmt.v11i2.4557

Abstract

Alat ukur suhu titik nyala propelan merupakan suatu alat yang mampu mengukur suhu terendah dimana propelan mengeluarkan uap dan menyala (meledak). Tujuan penelitian untuk mengetahui ketebalan tabung alat ukur suhu titik nyala propelan terhadap kekuatan tarik dan kekuatan tekuk bahan tabung yang digunakan dihubungkan dengan tegangan kerja yang terjadi saat menerima tekanan hingga 200 bar hasil pembakaran propelan. Manfaat penelitian meliputi: menganalisa komposisi kimia, struktur mikro, .menguji kekuatan tekuk dan kekuatan tarik dan menganalisa bahan yang digunakan untuk pembuatan tabung alat ukur suhu titik nyala propelan. Hasil penelitian bahan tabung merupakan baja karbon rendah 0,12% C dengan fasa ferrite (ɑ) 60,56% dan perlite (ɑ+Fe3C) 39,42% dengan besar butir 372,77 μm2. Tegangan kerja yang terjadi pada bahan tabung dengan ketebalan 23 mm saat menerima tekanan 200 bar adalah 27,39 MPa (longitudinal) dan 109,21 MPa (transversal), sedangkan tegangan yang diijinkan melalui uji kekuatan tarik adalah 88,64 MPa dan 246,56 MPa uji kekuatan tekuk. Kesimpulan penelitian bahan tabung merupakan baja karbon rendah dengan fasa ɑ 60,56% dan ɑ+Fe3C 39,42% dengan besar butir rata-rata 372,77 μm2, kekuatan tarik bahan tabung 425,51 MPa, sehingga tegangan ijin bahan dengan pembebanan tarik adalah 88,64 MPa, kekuatan tekuk bahan tabung 2047,51 MPa, sehingga tegangan ijin bahan dengan pembebanan tekuk 426,56 MPa. Dengan ketebalan tabung 23 mm tegangan kerja yang terjadi adalah 27,39 MPa (longitudinal) dan 109,21 MPa (transversal). Ketebalan tabung yang ideal jika dihubungkan dengan tekanan maksimal 200 bar adalah 8 mm dengan tegangan kerja 314 MPa (transversal) dan 78,75 MPa (longitudinal), ketebalan tersebut dikatakan aman karena tegangan kerja lebih kecil dibanding tegangan ijin di mana tegangan ijin bahan tabung alat ukur suhu titik nyala propelan adalah 88,64 MPa (tarik) dan 426,56 MPa (tekuk).