Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

ASESMEN TERHADAP BERAT BATU LAPIS PELINDUNG PEMECAH GELOMBANG DI PELABUHAN LOGENDING, PLTU ADIPALA DAN CIKIDANG Wahyu Widiyanto
Jurnal Teknik Sipil Vol. 12 No. 4 (2014)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.658 KB) | DOI: 10.24002/jts.v12i4.637

Abstract

Berat batu pada lapis pelindung merupakan faktor utama stabilitas  suatu pemecah gelombang. Untuk jenis yang sama dari suatu batu pelindung, semakin berat sebuah batu semakin tinggi gelombang yang dapat ditahan. Pada suatu wilayah berdekatan yang memiliki karakteristik gelombang yang serupa maka logis jika berat batu pelindung relatif sama. Namun pada kenyataannya berat batu dapat sangat berbeda seperti dapat dilihat pada kasus tiga pelabuhan di Pantai Selatan Jawa yaitu Pelabuhan Logending Kebumen, Pelabuhan PLTU Adipala Cilacap dan Pelabuhan Cikidang Pangandaran. Berat batu lapis pelindung bagian ujung/kepala pemecah gelombang pada ketiga pelabuhan tersebut berturut-turut adalah 2,1 ton, 25 ton dan 1,3 ton. Oleh karena itu penting jika dilakukan asesmen terhadap berat batu untuk mengetahui tinggi gelombang rencana yang dipilih oleh perencana yang selanjutnya berguna untuk keperluan kegiatan setelah pembangunan yaitu pemeliharaan. Analisis untuk memberikan asesmen dilakukan terhadap ketiga pemecah gelombang tersebut di atas. Dengan menerapkan Rumus Hudson dapat diperoleh hasil analisis yang menunjukkan bahwa tinggi gelombang rencana yang dipakai pada pelabuhan Logending, Pelabuhan PLTU Adipala, dan Pelabuhan Cikidang berturut-turut adalah 2,8 meter, 6,4 meter dan 2,6 meter. Pemecah gelombang Pelabuhan PLTU Adipala nampaknya menggunakan gelombang rencana yang lebih tinggi daripada gelombang signifikan (Hs) yang biasa dipakai dalam Rumus Hudson.
EFEKTIVITAS BENTUK ABUTMEN TERHADAP GERUSAN DI SEKITAR ABUTMEN JEMBATAN Sanidhya Nika Purnomo; , Nasta’in; Wahyu Widiyanto; Loren Salsabilla
Jurnal Teknik Sipil Vol. 13 No. 4 (2016)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (816.973 KB) | DOI: 10.24002/jts.v13i4.940

Abstract

Abutmen jembatan merupakan bagian struktur jembatan yang cukup rawan terhadapproses gerusan lokal. Proses gerusan lokal pada abutmen jembatan dapat menyebabkan kegagalanstruktur pada jembatan, dan mengakibatkan jembatan tidak dapat berfungsi kembali. Untukmengetahui efektivitas bentuk abutmen jembatan terhadap gerusan lokal, dilakukan simulasiterhadap 2 buah model abutmen jembatan, vertical wall abutment dan semi – end – circularabutment, yang diletakkan di hamparan sedimen untuk 3 variasi debit sebesar 0,45 lt/det, 0,51lt/det, dan 0,79 lt/det diflume, kemudian diukur perubahan elevasi di sekitar jembatanmenggunakan alat ukur digital. Hasil simulasi menunjukkan bahwa model vertical wall abutmentmemberikan kedalaman gerusan yang lebih dalam pada debit simulasi terbesar jika dibandingkandengan model semi – end – circular abutment, dengan kedalaman gerusan berturut-turut sebesar -2,35 cm dan -2,12 cm. Untuk pola gerusan lokal, gerusan yang terjadi pada model vertical wallabutment hanya terjadi pada arah C, sedangkan pada model semi – end – circular abutment terjadipada arah A dan C. Untuk itu, model semi – end – circular lebih efektif mengurangi kedalamangerusan, namun menghasilkan pola gerusan yang lebih banyak.
KEBUTUHAN DEBIT UNTUK FLUIDISASI 01 MUARA SUNGAI- DAN ALUR PELAYARAN Wahyu Widiyanto
Inersia : Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol 1, No 2 (2005): September
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/inersia.v1i2.8243

Abstract

ABSTRACTFluidization method is one of the alternatives to maintain river mouth andharbour entrance. It is expected to substitute the role of maintenance dredgingthat is high cost and often inefficient for small volume of dredging. A series ofresearch is conducted to understand the fluidization method but there has beenlittle confidence whether fluidization process can run when the system isimplemented in the field. Hence, fluidization model of large scale is expected toenhance confidence.The objective of the present study is to obtain flow rate required forfluidization. The study used two dimensional physical modelling of large scale. Itwas conducted by testing various sediment thickness (burial depth of pipe) from25 cm to 150 cm in a large concrete well. Several parameters were observed onthe experiments. Performances of one and three holes of fluidizer pipe wereobserved too.The flow rate requirement increases linearly with sediment thickness. For 1hole of fluidizer pipe, the flow rate requirement approaches Qh =0,45 db + 0,40.While 3 holes of fluidizer pipe requires flow rate as Qh =1,44 db + 0,16. Wheredb is sediment thickness. Comparison between the performances of 1 holeand 3 holes of pipe show that holes spacing significant to fluidization. Thedistance between holes should not be too long. Cooperation of holes mayreduce flow rate requirement.Keywords : fluidization, dredging, sediment
Studi Analisis Ekonomi Pada Pengelolaan Air Waduk Sempor Muhammad Sidik Permana; Nurul Azizah; Wahyu Widiyanto; Idham Riyando Moe
Dinamika Rekayasa Vol 12, No 1 (2016): Jurnal Ilmiah Dinamika Rekayasa Februari 2016
Publisher : Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.dr.2016.12.1.152

Abstract

Waduk Sempor terletak di Kecamatan Gombong, Kabupaten Kebumen. Saat ini daya tampung waduk semakin menurun, sedangkan kebutuhan air bagi masyarakat untuk berbagai keperluan seperti irigasi, air baku, industri, dan PLTA cenderung semakin meningkat. Untuk itu diperlukan suatu usaha mengevaluasi serta mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan ketersediaan dan pemanfaatan air waduk. Studi ini dimaksudkan untuk mendapatkan nilai jual pemanfaatan air waduk, sehingga dapat digunakan sebagai sumber pembiayaan operasional dan pemeliharaan. Perhitungan pendapatan optimum Waduk Sempor dalam pengelolaan air dilakukan dengan cara melakukan analisis optimasi pemanfaatan air menggunakan metode program linier, yang dikombinasikan dengan teknik simulasi operasi pengaturan pelepasan air (release) waduk. Inflow waduk dalam perhitungannya menggunakan debit rerata tengah bulanan yang tercatat pada AWLR Sempor dan outflow diperhitungkan sebagai target release yang terdiri dari kebutuhan air untuk irigasi, air baku dan PLTA. Harga air yang ditetapkan untuk pemanfaatan air PLTA diperhitungkan sama dengan air irigasi. Hasil studi menunjukkan bahwa harga air adalah sebesar Rp 81,96 dan Rp 96,57 per meter kubik untuk tahun 2016-2025, pada bunga 15%. Penerapan harga tersebut diyakini akan membangun kemandirian waduk dalam membiayai operasi dan pemeliharaan. Perubahan harga air diusulkan untuk setiap lima tahun sekali, hal ini dilakukan untuk mempermudah dalam proses sosialisasinya
PENGARUH PENGGUNAAN GADGET DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN SIMULASI DAN KOMUNIKASI DIGITAL KELAS X JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK NEGERI 1 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2017/2018 Wahyu Widiyanto
JIKAP (Jurnal Informasi Dan Komunikasi Administrasi Perkantoran) Vol 2, No 4 (2018): Agustus
Publisher : Program Studi Pendidikan Administrasi perkantoran FKIP UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jikap.v2i4.22252

Abstract

                                                                                  ABSTRAK Wahyu Widiyanto. K7514060. PENGARUH PENGGUNAAN GADGET DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN SIMULASI DAN KOMUNIKASI DIGITAL KELAS X JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 1 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2017/2018. Skripsi (diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran) Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2018.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) ada tidaknya pengaruh penggunaan gadget terhadap prestasi belajar siswa mata pelajaran simulasi dan komunikasi digital kelas X Administrasi Perkantoran di SMK N 1 Sukoharjo. (2) ada tidaknya pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar mata pelajaran simulasi dan komunikasi digital siswa kelas X Administrasi Perkantoran di SMK N 1 Sukoharjo. (3) ada tidaknya pengaruh penggunaan dan motivasi belajar secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa mata pelajaran simulasi dan komunikasi digital kelas X Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 1 Sukoharjo.Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi adalah siswa kelas X Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Sukoharjo Tahun Ajaran 2017/2018 sebanyak 108 siswa. Sampel diambil dengan teknik proportional random sampling sebanyak 85 siswa. Metode pengumpulan data menggunakan metode angket dan metode dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi berganda dengan bantuan program SPSS statistics v.20.0. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) terdapat pengaruh negatif yang signifikan penggunaan gadget terhadap prestasi belajar mata pelajaran simulasi dan komunikasi digital siswa kelas X Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Sukoharjo. Hal ini berdasarkan nilai t hitung > t tabel yaitu -1,865 > 1,664 pada taraf signifikansi 5%. (2) terdapat pengaruh positif yang signifikan prestasi belajar terhadap prestasi belajar mata pelajaran simulasi dan komunikasi digital siswa kelas X Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Sukoharjo. Hal ini berdasarkan nilai t hitung > t tabel yaitu 2,360 > 1,664 pada taraf signifikansi 5%. (3) terdapat pengaruh signifikan penggunaan gadget dan motivasi belajar secara bersama-sama terhadap prestasi belajar mata pelajaran simulasi dan komunikasi digital siswa kelas X Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Sukoharjo. Hal ini berdasarkan nilai Fhitung > Ftabel yaitu 3,392 > 3,008 pada taraf signifikansi 5%. Besarnya sumbangan relatif penggunaan gadget sebesar 32,9%. Sumbangan relatif motivasi belajar sebesar 67,1. Sumbangan efektif penggunaan gadget sebesar 2.5%. Sumbangan efektif motivasi belajar sebesar 5,1%. Kata Kunci: Penggunaan Gadget, Motivasi Belajar, Prestasi Belajar. 
PENGARUH SERABUT KELAPA DAN ARANG SEKAM UNTUK MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN ARUGULA (Eruca sativa) PADA SISTEM VERTIKULTUR Wahyu Widiyanto; Dina Banjarnahor
Agros Journal of Agriculture Science Vol 26, No 2 (2024): Edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v26i2.4554

Abstract

Verticultural plant cultivation can overcome the problem of limited land in agricultural fields. Verticulture is a method of cultivating plants which is done by placing planting media in containers such as paralon, large bamboo, gutters, large buckets and others which are arranged vertically. Verticulture system cultivation, a plant that is suitable for cultivation is the Arugula plant. However, with verticulture cultivation there is a problem where continuous watering of the planting media causes the media to become solid. The planting media in paralon is attempted to maintain the humidity of the media so that it can provide the nutrients needed by plants which have good drainage and aeration by using coconut fiber planting media and husk charcoal where the media has porous properties, maintains the humidity of the planting media, has good aerase and drainage. good, and provides nutrients for plants. The research method used a randomized block design (RBD) consisting of 4 control treatments (soil), SK1AS1 (coconut fiber 1:1 husk charcoal), SK1AS2 (coconut fiber 1:2 husk charcoal), SK2AS1 (coconut fiber 2:1 husk charcoal) with 6 groups. This treatment has a real influence on the quality of plant results, namely plant wet & dry weight (g), vitamin C (mg/g), chlorophyll (mg/l) and carotenoids mg/l). At the verticulture level, where there are upper (A), middle (B) and lower (C) levels, it has a relative influence on the quality of the plants because of the absorption of nutrients from the upper verticultural level downwards. Keywords: arugula, charcoal husk, coconut fiber, verticulture INTISARIBudidaya tanaman vertikultur dapat mengatasi permasalaham lahan sempit diliahan pertanian. Vertikultur merupakan cara budidaya tanaman yang dilakukan dengan menempatkan media tanam dalam wadah seperti paralon, bambu besar, talang, ember besar dan yang lainnya yang disusun secara vertical. budidaya sistem vertikultur tanaman yang cocok untuk di budidayakan adalah tanaman Arugula.  Namun dengan budidaya vertikultur terdapat masalah dimana dengan penyiraman terus menerus pada media tanam menyebabkan media menjadi padat. Media tanam dalam paralon diusahakan untuk menjaga kelembapan media agar dapat menyediakan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman yang memiliki drainase dan aerasi baik dengan memanfaatkan media tanam serabut kelapa dan arang sekam dimana mdia tersebut memiliki sifat berpori, menjaga kelembapan media tanam, memiliki aerase dan deranase yang baik, dan menyediakan nutrisi bagi tanaman. Metode penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) terdiri atas 4 perlakuan kontrol(Tanah), SK1AS1(Serabut kelapa 1:1 Arang sekam), SK1AS2(Serabut kelapa 1:2 Arang sekam), SK2AS1(Serabut kelapa 2:1 Arang sekam) dengan 6 kelompok. Pada perlakuan tersebut memberikan pengaruh nyata terhadap kualitas hasil tanaman yaitu Bobot basah&kering tanaman (g), vitamin C (mg/g), klorofil (mg/l) dan karotenoid mg/l). Pada tingkatan vertikultur dimana terdapat tingkatan atas(A), Tengah(B) dan bawah(C) relatif berpengaruh terhadap hasil kualitas tanaman karena adanya penyerapan nutrisi dari tingkat vertikultur atas turun kebawah. Kata kunci: arugula, arang sekam, serabut kelapa, vertikultur