Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

PENGARUH POLA AGIHAN HUJAN TERHADAP PROFIL MUKA AIR DI SUNGAI OPAK Purnomo, Sanidhya Nika; Widiyanto, Wahyu
SIPIL Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5.683 KB)

Abstract

Debit banjir merupakan dasar bagi perancangan sebuah bangunan air. Pada kondisi tertentu,perlu dilakukan analisis hidrograf satuan sintetik (HSS) menggunakan pola agihan hujan untukmendapatkan debit banjir rancangan. Walaupun demikian belum banyak yang mengkaji pengaruhdebit banjir rancangan sebuah metode HSS menggunakan pola agihan hujan tertentu terhadapprofil muka air pada sebuah sungai. Pada penelitian ini dilakukan analisis debit rancanganmenggunakan metode HSS Nakayasu berdasarkan pola agihan hujan Alternating Block Method(ABM) dan Tadashi Tanimoto. Hasil analisis debit banjir rancangan diverifikasi dengan rekamandata AWLR (Automatic Water Level Recorder) Karang Semut di Sungai Opak, kemudian dilakukananalisis hidraulika menggunakan software HEC-RAS versi 4.1, sehingga didapatkan profil mukaair banjirnya. Hasil analisis hidrologi menunjukkan bahwa besar debit puncak banjir rancanganuntuk kala ulang 25 tahun menggunakan metode HSS Nakayasu dengan pola agihan ABM adalahsebesar 1046 m3/det, sedangkan untuk pola agihan Tadashi Tanimoto adalah sebesar 558,76m3/det. Berdasarkan analisis frekuensi, debit puncak dari rekaman AWLR Karang Semut untukkala ulang 25 tahun adalah sebesar 242,04 m3/det. Hasil analisis hidraulika menunjukkan hasilsimulasi elevasi muka air banjir berdasarkan pola agihan ABM lebih tinggi 2,4 m dibandingkanhasil simulasi elevasi muka air banjir berdasarkan rekaman data AWLR Karang Semut, sedangkanhasil simulasi elevasi muka air banjir berdasarkan pola agihan Tadashi Tanimoto lebih tinggi 1,18m dibandingkan hasil simulasi elevasi muka air banjir berdasarkan rekaman data AWLR KarangSemut.Kata kunci: HSS Nakayasu, ABM, Tadashi Tanimoto, profil muka air.
EFEKTIVITAS BENTUK ABUTMEN TERHADAP GERUSAN DI SEKITAR ABUTMEN JEMBATAN Purnomo, Sanidhya Nika; Nasta’in, ,; Widiyanto, Wahyu; Salsabilla, Loren
Jurnal Teknik Sipil Vol 13, No 4 (2016)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (816.973 KB) | DOI: 10.24002/jts.v13i4.940

Abstract

Abutmen jembatan merupakan bagian struktur jembatan yang cukup rawan terhadapproses gerusan lokal. Proses gerusan lokal pada abutmen jembatan dapat menyebabkan kegagalanstruktur pada jembatan, dan mengakibatkan jembatan tidak dapat berfungsi kembali. Untukmengetahui efektivitas bentuk abutmen jembatan terhadap gerusan lokal, dilakukan simulasiterhadap 2 buah model abutmen jembatan, vertical wall abutment dan semi – end – circularabutment, yang diletakkan di hamparan sedimen untuk 3 variasi debit sebesar 0,45 lt/det, 0,51lt/det, dan 0,79 lt/det diflume, kemudian diukur perubahan elevasi di sekitar jembatanmenggunakan alat ukur digital. Hasil simulasi menunjukkan bahwa model vertical wall abutmentmemberikan kedalaman gerusan yang lebih dalam pada debit simulasi terbesar jika dibandingkandengan model semi – end – circular abutment, dengan kedalaman gerusan berturut-turut sebesar -2,35 cm dan -2,12 cm. Untuk pola gerusan lokal, gerusan yang terjadi pada model vertical wallabutment hanya terjadi pada arah C, sedangkan pada model semi – end – circular abutment terjadipada arah A dan C. Untuk itu, model semi – end – circular lebih efektif mengurangi kedalamangerusan, namun menghasilkan pola gerusan yang lebih banyak.
PENGARUH GEOMETRI JALAN DAN INTENSITAS HUJAN TERHADAP KEDALAMAN GERUSAN DI BAHU JALAN YANG TIDAK DIPERKERAS Purnomo, Sanidhya Nika; Santoso, Purwanto Bekti; Widianto, Wahyu; Baiqun, Dimas; Muslihudin, Miftah
Jurnal Geografi Vol 14, No 1 (2017): January 2017
Publisher : Jurnal Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Scour on the unpaved shoulder of the road is an interesting phenomenon that is still quite new in terms of analysis and discussion so that still needs further publication, since most of the roads in Indonesia has many national, provincial, district and village roads have unpaved shoulders. One cause scours in the shoulder of the road is the runoff of rain. The runoff flowing on the unpaved shoulder road, resulting in sediment transport from the upstream to the lower elevation of road shoulder. It is necessary to analyse the influence of the road geometry and intensity of the rain to scour depths of the road shoulder. In this publication conducted multivariable analysis in the influence of road geometry and rain intensity against scour depth in the unpaved shoulder of the road. The analysis starts from primary data collection in the form of a soil sample originating from the road shoulder and road geometry on some streets in Central Java, as well as secondary data in the form of rainfall data at the rain station in Central Java. The primary data in the form of soil samples, were tested in the laboratory to obtain sediment grain diameter D50, specific gravity, and the type of soil samples. Primary data that have been tested in the laboratory, as well as secondary data, then analyzed using multivariate analysis to obtain the equation model for the depth of scour at the shoulder of the road due to the influence of the road geometry and intensity of rainfall. Equation depth of scour at the curb multivariable analysis provides equal results are quite close to the depth of the data collection in the field. The results of the equation also shows that the scour depth of scour at the shoulder of the road were most affected by the slope of the cross street (Sl), and successively followed by the influence of the slope of the elongated path (Sp), the rainfall intensity (I), and the diameter of the granules (D50), where each regression coefficient row is 1223.067; 941.233; 0.8321; and 0.183. Results of multivariable analysis on shoulder scour equation provides multiple regression statistical value R of 0.946, R square of 0.894, adjusted R square of 0.869, and the standard error of 55.344.
Pendekatan Eksperimen Pada Pola Gerusan Di Bahu Jalan Yang Tidak Diperkeras Purnomo, Sanidhya Nika; Santoso, Purwanto Bekti; Widiyanto, Wahyu -; Aulian, Lutfi -; Gunawan, Sri -
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 19, No 1 (2017): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Scour at the unpaved shoulder of the road is an interesting phenomenon that needs to be furtherlyinvestigated. This paper presents the scour pattern on the unpaved shoulder of the road for 5 samples with 3 variations of soil type. Each sample was tested using models of the body and the shoulder of the road in accordance with conditions on the field, which is simulated using a variation of the transverse slope of the road, the longitudinal slope, and rainfall intensity. The experimental results showed that the sandy soil provides smaller damage than the inorganic clay and silt inorganic.Gerusan di bahu jalan yang tidak diperkeras merupakan fenomena menarik yang perlu diteliti lebih lanjut.Pada makalah ini, disajikan mengenai pola gerusan di bahu jalan yang tidak diperkeras untuk 5 sampel bahu jalan dengan 3 variasi jenis tanah.Masing-masing sampel diuji dengan membuat model badan dan bahu jalan sesuai dengan kondisi di lapangan, yang disimulasikan menggunakan variasi kemiringan melintang jalan, kemiringan memanjang jalan, dan intensitas hujan.Hasil eksperimen menunjukkan bahwa tanah pasir memberikan kerusakan yang lebih kecil dibandingkan dengan tanah lempung anorganik dan lanau anorganik.
Pendekatan Eksperimen Pada Pola Gerusan Di Bahu Jalan Yang Tidak Diperkeras Purnomo, Sanidhya Nika; Santoso, Purwanto Bekti; Widiyanto, Wahyu -; Aulian, Lutfi -; Gunawan, Sri -
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 19, No 1 (2017): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jtsp.v19i1.9495

Abstract

Scour at the unpaved shoulder of the road is an interesting phenomenon that needs to be furtherlyinvestigated. This paper presents the scour pattern on the unpaved shoulder of the road for 5 samples with 3 variations of soil type. Each sample was tested using models of the body and the shoulder of the road in accordance with conditions on the field, which is simulated using a variation of the transverse slope of the road, the longitudinal slope, and rainfall intensity. The experimental results showed that the sandy soil provides smaller damage than the inorganic clay and silt inorganic.Gerusan di bahu jalan yang tidak diperkeras merupakan fenomena menarik yang perlu diteliti lebih lanjut.Pada makalah ini, disajikan mengenai pola gerusan di bahu jalan yang tidak diperkeras untuk 5 sampel bahu jalan dengan 3 variasi jenis tanah.Masing-masing sampel diuji dengan membuat model badan dan bahu jalan sesuai dengan kondisi di lapangan, yang disimulasikan menggunakan variasi kemiringan melintang jalan, kemiringan memanjang jalan, dan intensitas hujan.Hasil eksperimen menunjukkan bahwa tanah pasir memberikan kerusakan yang lebih kecil dibandingkan dengan tanah lempung anorganik dan lanau anorganik.
PENGARUH GEOMETRI JALAN DAN INTENSITAS HUJAN TERHADAP KEDALAMAN GERUSAN DI BAHU JALAN YANG TIDAK DIPERKERAS Purnomo, Sanidhya Nika; Santoso, Purwanto Bekti; Widianto, Wahyu; Baiqun, Dimas; Muslihudin, Miftah
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian Vol 14, No 1 (2017): January 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jg.v14i1.9778

Abstract

Scour on the unpaved shoulder of the road is an interesting phenomenon that is still quite new in terms of analysis and discussion so that still needs further publication, since most of the roads in Indonesia has many national, provincial, district and village roads have unpaved shoulders. One cause scours in the shoulder of the road is the runoff of rain. The runoff flowing on the unpaved shoulder road, resulting in sediment transport from the upstream to the lower elevation of road shoulder. It is necessary to analyse the influence of the road geometry and intensity of the rain to scour depths of the road shoulder. In this publication conducted multivariable analysis in the influence of road geometry and rain intensity against scour depth in the unpaved shoulder of the road. The analysis starts from primary data collection in the form of a soil sample originating from the road shoulder and road geometry on some streets in Central Java, as well as secondary data in the form of rainfall data at the rain station in Central Java. The primary data in the form of soil samples, were tested in the laboratory to obtain sediment grain diameter D50, specific gravity, and the type of soil samples. Primary data that have been tested in the laboratory, as well as secondary data, then analyzed using multivariate analysis to obtain the equation model for the depth of scour at the shoulder of the road due to the influence of the road geometry and intensity of rainfall. Equation depth of scour at the curb multivariable analysis provides equal results are quite close to the depth of the data collection in the field. The results of the equation also shows that the scour depth of scour at the shoulder of the road were most affected by the slope of the cross street (Sl), and successively followed by the influence of the slope of the elongated path (Sp), the rainfall intensity (I), and the diameter of the granules (D50), where each regression coefficient row is 1223.067; 941.233; 0.8321; and 0.183. Results of multivariable analysis on shoulder scour equation provides multiple regression statistical value R of 0.946, R square of 0.894, adjusted R square of 0.869, and the standard error of 55.344.
Studi Penggunaan Air di PT. Holcim Indonesia Pabrik Cilacap Widjayadi, Fa’iz Kurniawan, Maria Krisnawati Sanidhya Nika Purnomo
Jurnal Teknik Sipil Vol 13, No 2 (2015)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.269 KB) | DOI: 10.24002/jts.v13i2.650

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui titik konsumsi air terbesar dan efisiensi penggunaan air serta upaya yang dilakukan Holcim Indonesia Pabrik Cilacap dalam konservasi air. Analisis awal dilakukan dengan mengetahui tingkat penggunaan air perusahaan, baik untuk penggunaan air hujan maupun air PDAM serta jumlah flow meter yang terpasang sebagai alat ukur konsumsi air.Data yang digunakan diperoleh dari data konsumsi air Holcim Indonesia Pabrik Cilacap tahun 2010 – Juli 2014. Untuk mengetahui titik konsumsi terbesar digunakan analisis pareto terhadap data konsumsi air.  Dari hasil analisis dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan air PT Holcim Indonesia Pabrik Cilacap 2013 menurun 9% dari penggunaan air di tahun 2010, dengan komposisi air hujan lebih banyak dibandingankan dengan air PDAM. Jumlah flow meter yang terpasang mempengaruhi tingkat keakurasian pencatatan internal.Persentase selisih yang terjadi antara pencatatan internal dengan PDAM menurun seiring dengan peningkatan jumlah flow meter yang terpasang.Oleh karena itu,identifikasi kehilangan air belum dapat dilakukan karena masih ada titik – titik konsumsi yang belum terukur dengan flow meter.Hasil dari analisis pareto menunjukan bahwa departemen terkait dengan titik konsumsi torn dist dan supply RM mengkonsumsi air terbesar. Untuk mengetahui dan memantau keberhasilan pengelolaan penggunaan air, pada penelitian ini juga akan dilakukan studi perbandingan “Benchmarking” dengan beberapa Pabrik Semen di dunia dalam bidang penggunaan air. Dari hasil studi perbandingan diperoleh rata – rata pemanfaatan air terhadap produksi semen Holcim Indonesia Pabrik Cilacap lebih rendah dibandingkan dengan grup semen dunia lainnya, yaitu sebesar 103 l/t cli.
Pendekatan Eksperimen Pada Pola Gerusan Di Bahu Jalan Yang Tidak Diperkeras Purnomo, Sanidhya Nika; Santoso, Purwanto Bekti; Widiyanto, Wahyu -; Aulian, Lutfi -; Gunawan, Sri -
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 19, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jtsp.v19i1.9495

Abstract

Scour at the unpaved shoulder of the road is an interesting phenomenon that needs to be furtherlyinvestigated. This paper presents the scour pattern on the unpaved shoulder of the road for 5 samples with 3 variations of soil type. Each sample was tested using models of the body and the shoulder of the road in accordance with conditions on the field, which is simulated using a variation of the transverse slope of the road, the longitudinal slope, and rainfall intensity. The experimental results showed that the sandy soil provides smaller damage than the inorganic clay and silt inorganic.Gerusan di bahu jalan yang tidak diperkeras merupakan fenomena menarik yang perlu diteliti lebih lanjut.Pada makalah ini, disajikan mengenai pola gerusan di bahu jalan yang tidak diperkeras untuk 5 sampel bahu jalan dengan 3 variasi jenis tanah.Masing-masing sampel diuji dengan membuat model badan dan bahu jalan sesuai dengan kondisi di lapangan, yang disimulasikan menggunakan variasi kemiringan melintang jalan, kemiringan memanjang jalan, dan intensitas hujan.Hasil eksperimen menunjukkan bahwa tanah pasir memberikan kerusakan yang lebih kecil dibandingkan dengan tanah lempung anorganik dan lanau anorganik.
Studi Penggunaan Air di PT. Holcim Indonesia Pabrik Cilacap Maria Krisnawati Sanidhya Nika Purnomo Widjayadi, Fa’iz Kurniawan
Jurnal Teknik Sipil Vol. 13 No. 2 (2015)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.269 KB) | DOI: 10.24002/jts.v13i2.650

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui titik konsumsi air terbesar dan efisiensi penggunaan air serta upaya yang dilakukan Holcim Indonesia Pabrik Cilacap dalam konservasi air. Analisis awal dilakukan dengan mengetahui tingkat penggunaan air perusahaan, baik untuk penggunaan air hujan maupun air PDAM serta jumlah flow meter yang terpasang sebagai alat ukur konsumsi air.Data yang digunakan diperoleh dari data konsumsi air Holcim Indonesia Pabrik Cilacap tahun 2010 – Juli 2014. Untuk mengetahui titik konsumsi terbesar digunakan analisis pareto terhadap data konsumsi air.  Dari hasil analisis dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan air PT Holcim Indonesia Pabrik Cilacap 2013 menurun 9% dari penggunaan air di tahun 2010, dengan komposisi air hujan lebih banyak dibandingankan dengan air PDAM. Jumlah flow meter yang terpasang mempengaruhi tingkat keakurasian pencatatan internal.Persentase selisih yang terjadi antara pencatatan internal dengan PDAM menurun seiring dengan peningkatan jumlah flow meter yang terpasang.Oleh karena itu,identifikasi kehilangan air belum dapat dilakukan karena masih ada titik – titik konsumsi yang belum terukur dengan flow meter.Hasil dari analisis pareto menunjukan bahwa departemen terkait dengan titik konsumsi torn dist dan supply RM mengkonsumsi air terbesar. Untuk mengetahui dan memantau keberhasilan pengelolaan penggunaan air, pada penelitian ini juga akan dilakukan studi perbandingan “Benchmarking” dengan beberapa Pabrik Semen di dunia dalam bidang penggunaan air. Dari hasil studi perbandingan diperoleh rata – rata pemanfaatan air terhadap produksi semen Holcim Indonesia Pabrik Cilacap lebih rendah dibandingkan dengan grup semen dunia lainnya, yaitu sebesar 103 l/t cli.
EFEKTIVITAS BENTUK ABUTMEN TERHADAP GERUSAN DI SEKITAR ABUTMEN JEMBATAN Sanidhya Nika Purnomo; , Nasta’in; Wahyu Widiyanto; Loren Salsabilla
Jurnal Teknik Sipil Vol. 13 No. 4 (2016)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (816.973 KB) | DOI: 10.24002/jts.v13i4.940

Abstract

Abutmen jembatan merupakan bagian struktur jembatan yang cukup rawan terhadapproses gerusan lokal. Proses gerusan lokal pada abutmen jembatan dapat menyebabkan kegagalanstruktur pada jembatan, dan mengakibatkan jembatan tidak dapat berfungsi kembali. Untukmengetahui efektivitas bentuk abutmen jembatan terhadap gerusan lokal, dilakukan simulasiterhadap 2 buah model abutmen jembatan, vertical wall abutment dan semi – end – circularabutment, yang diletakkan di hamparan sedimen untuk 3 variasi debit sebesar 0,45 lt/det, 0,51lt/det, dan 0,79 lt/det diflume, kemudian diukur perubahan elevasi di sekitar jembatanmenggunakan alat ukur digital. Hasil simulasi menunjukkan bahwa model vertical wall abutmentmemberikan kedalaman gerusan yang lebih dalam pada debit simulasi terbesar jika dibandingkandengan model semi – end – circular abutment, dengan kedalaman gerusan berturut-turut sebesar -2,35 cm dan -2,12 cm. Untuk pola gerusan lokal, gerusan yang terjadi pada model vertical wallabutment hanya terjadi pada arah C, sedangkan pada model semi – end – circular abutment terjadipada arah A dan C. Untuk itu, model semi – end – circular lebih efektif mengurangi kedalamangerusan, namun menghasilkan pola gerusan yang lebih banyak.