Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Identifikasi Bakteri yang Berperan dalam Pengasaman Kedelai dalam Fermentasi Tempe Berdasarkan Sekuen 16S rDNA Tati Barus; Widyah Widyah; Wisnu Adi Wicaksono; Vivitri Dewi Prasasty
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 6, No 2 (2021): June 2021
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/biota.v6i2.4029

Abstract

Proses fermentasi dalam pembuatan tempe di Indonesia terdiri atas dua tahap. Tahap pertama berupa perendaman kedelai untuk pengasaman kedelai yang penting bagi pertumbuhan kapang. Dalam tahapan ini jenis mikroba yang berperan adalah kelompok bakteri. Namun informasi tentang jenis bakteri tersebut masih terbatas. Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis jenis bakteri yang berperan dalam proses pengasaman kedelai saat fermentasi tempe. Isolasi bakteri dilakukan dari tempe yang diambil langsung dari pengrajin tempe di Jakarta. Bakteri ditumbuhkan pada media Plate Count Agar, de Man Rogosa and Sharpe Agar, MacConkey Agar dan Eosin Methylene Blue Agar. Selanjutnya diuji perannya dalam pengasaman kedelai dengan pengukuran pH air rendaman kedelai dan selanjutnya bakteri tersebut diidentifikasi. Ditemukan isolat P211, P3a, Mc4b, B1p, dan Man2b berperan dalam pengasaman dengan menurunkan pH air rendaman kedelai dari 7 menjadi sekitar 4,7 hingga 5,8. Identifikasi berdasarkan sekuen 16S rDNA lima bakteri tersebut masing masing adalah Klebsiella pneumoniae, Enterobacter ludwigii, Enterobacter sp., Lactobacillus agilis, dan Pantoea sp.  dengan kemiripan 98-100%. Selanjutnya, perlu diteliti tentang perannya dalam menentukan kualitas tempe.
Penerapan Kebijakan Daerah Pada Pemukiman Di Kawasan Konservasi Puncak Dwi Kustianingrum; Sarah Fitria Andriani Fauziah; Novi Anggraeni; Wisnu Adi Wicaksono; Rauda Alessa Hendarman
REKA KARSA Vol 5, No 1
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekakarsa.v5i1.1490

Abstract

AbstrakPuncak merupakan kawasan area konservasi dimana kawasan tersebut harus dijaga sebagai kawasan lindung karena sudah dikenal sebagai salah satu “Paru paru pulau Jawa”. Isu permasalahan utama di Puncak yaitu adanya beberapa alih fungsi ruang yang belum sesuai dengan kebijakan daerah dari kawasan konservasi menjadi kawasan terbangun atau budidaya yang akan menimbulkan bencana seperti banjir, longsor dan bencana lainnya. Fungsi kawasan konservasi dalam hal ini mempunyai kerentanan ruang yang sangat tinggi terutama terkait dengan pertumbuhan kawasan di kawasan puncak, Kabupaten Cianjur yang memiliki tekanan yang cukup tinggi terhadap pembangunan permukiman, pariwisata dan sebagai tempat peristirahatan. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan kebijakan daerah, intensitas lahan serta sarana dan prasarana pada kawasan lindung melalui studi kasus yang berada di kawasan Villa Kota Bunga, Puncak, Kabupaten Cianjur. Pendekatan kajian ini dengan mengidentifikasi permasalahan kawasan terbangun yaitu perumahan dan permukiman dengan menggunakan metode deskriptif analisis dan deskriptif komparasi. Pada akhir studi, akan didapatkan kesimpulan bagaimana kebijakan daerah diterapkan pada perencanaan kawasan Villa Kota Bunga, serta kelengkapan sarana dan prasarananyaKata kunci:  konservasi, kebijakan daerah, intensitas lahan, sarana prasarana AbstraCTPuncak is known as the conservation area whereas the area must be protected as a protected area because Puncak is also known as “Jawa Barat’s Lungs”. The main issue in Puncak is the functional shift that not suit with the region policy, which the area are changing from the cultivation area became the builded area that will cause some nature disaster such as flood, landslide and another nature disaster. The conservation area function have a realy high space vunerability that related with the growth of Puncak, Cianjur also have a high pressure of the growth of housing area, tourism area and as the rest area. This study meant to know about the practise of the region policy in the area, the land intensity, and also the facilities and infrastructures of a housing area that located in conservation area trough the case that located in Kawasan Villa Kota Bunga, Puncak, Cianjur. The approach of this study is by indentify the main issue in the location with the descriptive analysis and descriptive comparative methods. At the end of the study, it was conclude about how the policy applied in the area and also the completeness of the housing facilities and infrastructuresin the area.Keyword: conservation, regional policy, land intensity, facilities and infrastructures.