Didalam suatu sistem tenaga listrik terdapat suatu faktor yang dinamakan faktor rugi – rugi daya dan susut energi. Rugi-rugi ini dapat ditemui di berbagai tempat pada jaringan tenaga listrik, mulai dari pembangkit, sampai dengan sistem distribusi kepada konsumen. Ketidakseimbangan beban pada trafo distribusi merupakan salah satu rugi-rugi daya dan susut energi. Rugi-rugi daya tidak mungkin dihindari karena pada setiap peralatan pada jaringan menyebabkan timbulnya rugi – rugi daya pada jaringan. Hal ini juga penting karena bermanfaat pada teknik optimasi untuk menghasilkan sistem yang handal dan efisien. Oleh karena itu menganalisa rugi – rugi daya dan susut energi yang terjadi pada jaringan tersebut. Penulis mengambil lokasi penelitian pada PT. PLN (Persero) Rayon Tua Pejat KP Sikakap yaitu pada jaringan Feeder Sikakap. Feeder Sikakap mempunyai lima (5) buah trafo distribusi yang disuplai dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD). Dari beban tidak seimbang akan dilihat rugi – rugi daya dan susut energi yang terjadi, kemudian setelah diseimbangkan akan dilihat pengurangan rugi – rugi daya dan susut energi yang nantinya akan dihubungkan dengan pemakaian bahan bakar PLTD yaitu minyak solar. Data yang diperlukan untuk penelitian ini adalah data beban masing-masing trafo dan data kapasitas trafo. Dari data tersebut penulis menghitung rugi-rugi daya dan susut energi yang terjadi sebelum dan sesudah penyeimbangan beban trafo tersebut. Dan juga menghitung besar biaya pemakaian minyak solar yang diselamatkan. Sebelum dilakukan penyeimbangan beban trafo didapatkan rugi biaya solar sebesar Rp. 61.170.340,- dan setelah dilakukan penyeimbangan beban pada trafo didapatkan rugi biaya solar sebesar Rp. 37.766.529,-. Dengan hasil penyeimbangan beban trafo didapatkan pengurangan rugi biaya solar sebesar Rp. 23.403.811,-. Dengan penyeimbangan beban trafo ini dapat memelihara keandalan fungsi atau memperpanjang umur dari trafo tersebut dan juga menjaga trafo agar tidak cepat rusak.