p-Index From 2020 - 2025
0.659
P-Index
This Author published in this journals
All Journal BAHAS
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

REINTERPRETASI DAN REPRODUKSI CERITA ANAK SUMATERA UTARA Wahyu Wiji Astuti; Muhammad Anggi J Daulay; Muhammad Oki F Gafary; Muhammad Hafidz Assalam
BAHAS Vol 31, No 2 (2020): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v31i2.19001

Abstract

Proses perkembangan anak membutuhkan teladan yang baik sebab seorang anak adalah peniru ulung. Apa yang diamatinya akan begitu mudah untuk ditiru dan direkam dalam proses kehidupannya. Maka dari itu, perlu adanya penanaman nilai-nilai luhur pada anak yang salah satunya dapat dilakukan melalui karya sastra. Salah satu bentuk sastra anak adalah cerita anak, yang biasanya diambil dari cerita rakyat. Problematikanya adalah banyak cerita anak yang diambil dari cerita rakyat ternyata mengandung unsur-unsur yang tidak dapat diterima psikologi anak. Berbekal itu, maka cerita anak perlu direinterpretasi dan direproduksi untuk menghadirkan cerita yang layak anak. Tujuan penelitian ini adalah 1) mengidentifikasi cerita anak 8 etnis Sumatera Utara yang tidak layak anak, 2) menghadirkan interpretasi baru terhadap cerita anak tersebut, 3) menghasilkan cerita anak dalam bentuk digital. Dalam langkah kerjanya, penelitian ini diawali dari observasi, interpretasi ulang dan reproduksi cerita anak ke dalam bentuk digital. Hasil penelitian ini adalah interpretasi baru cerita rakyat Legenda Danau Toba dan Legenda Lau Kawar di Sumatera Utara menjadi sastra anak dengan memperhatikan konten, struktur, nilai serta bentuk sastra yang sesuai dengan kognitif anak.  Selanjutnya reproduksi dilakukan dengan menggubah cerita rakyat Legenda Danau Toba dan Legenda Lau Kawar menjadi komik anak dalam bentuk digital. Komik digital tersebut merupakan aplikasi yang dapat dibaca dan diunduh melalui ponsel dari aplikasi playstore. Aplikasi ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara umum.
CYBERSASTRA: ANTARA SASTRA MASA KINI DAN DÉJÀ VU SASTRA LISAN Muhammad Hafidz Assalam
BAHAS Vol 32, No 1 (2021): BAHAS
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v32i1.23731

Abstract

AbstrakCybersastra atau sastra siber atau sastra internet merupakan perkembangan baru di dalam dunia sastra. Mulai dari blog pribadi, facebook, path, hingga webtoon dan wattpad, semua merupakan media alternatif bagi sastrawan muda untuk menunjukkan eksistensi, mengingat begitu ketatnya persaingan di dunia sastra dalam publikasi karya melalui buku atau koran. Artikel ini mengupas tentang kaitan antara sastra siber dengan sastra lisan dari aspek konsep dan ciri berdasarkan kriteria yang disampaikan ahli folklor  James Danandjaya. Artikel ini juga mengupas perkembangan sastra dikaitkan dengan teori sirkuit sastra dari Robert Escarpit. Kata kunci: cybersastra, sastra masa kini, sastra lisan
ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA MICHAEL BAKHTIN DALAM CERPEN “EMAK INGIN NAIK HAJI” Muhammad Hafidz Assalam; Muhammad Oky Fardian Gafari
BAHAS Vol 34, No 1 (2023): BAHAS
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v34i1.45535

Abstract

 ABSTRAK            Artikel ini merupakan artikel konseptual yang berusaha untuk menganalisi cerpen “Emak Ingin Naik Haji” karya Asma Nadia berdasarkan sudut pandang sosiologi sastra yang dikemukakan oleh Michael Bakhtin. Tujuan artikel ini (1) untuk mengungkap bentuk polyphonic pada cerpen “Emak Ingin Naik Haji” karya Asma Nadia, (2) untuk mengungkap bentuk dialogis tokoh-tokoh pada cerpen “Emak Ingin Naik Haji” karya Asma Nadia. Hasil penelitian ini adalah Emak menyuarakan idealisme haji sebagai suatu keinginan dasar seorang muslim yang memang sulit untuk ditangguhkan sekalipun oleh himpitan ekonomi. Zein menyuarakan ideologi realis yang berupaya menekan suara Emak melalui pemikiran rasionalnya. Antara suara Emak dan suara Zein, terjadi proses dialogis yang panjang dan saling memengaruhi. Adapun Juragan Haji merupakan gambaran tokoh yang menyuarakan ego sentris yang hanya mementingkan diri sendiri, terbukti dengan Juragan Haji yang berhaji tiap tahun tanpa bersimpati sedikitpun dengan keadaan sosial masyarakatnya. Sedangkan suara sang calon pejabat merupakan cerminan suara materialisme yang berusaha mengkompromikan ibadah haji dengan negosiasi politik untuk menarik simpati masyarakat agar kelak memilihnya dalam Pemilu. Kata kunci: Bakhtin, Enak Ingin Naik Haji, Sosiologi Sastra