Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Struktur Pendataan dan Tingkat Akurasi Data Hasil Tangkapan Ikan di Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus, Sumatera Barat Reska Khairani; Syaifuddin Syaifuddin; Pareng Rengi
Ilmu Perairan (Aquatic Science) Vol 10, No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jipas.10.1.p.68-74

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur pendataan, proses mekanisme pendataan dan tingkat akurasi data hasil tangkapan ikan di PPS Bungus. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif komparatif. Metode analisis yang digunakan adalah metoda analisis keakuratan data hasil tangkapan dengan rumus Penyimpangan Data (PD) dan Tingkat Keakuratan Data (TKD). Untuk mengetahui apakah sebaran data significant atau tidak dilakukan uji tanda (Sign Test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur pelaksana pendataan hasil tangkapan di PPS Bungus adalah Enumerator, Pusat Informasi Pelabuhan Perikanan (PIPP) dan Seksi Operasional Pelabuhan. Analisis Nilai rata-rata penyimpangan nyata data (PD) yang dihasilkan dari perhitungan data Enumerator (D1), Log Book (D2) dan Laporan Bulanan (D3) di PPS Bungus pada bulan April 2021 yaitu PD12 sebesar 3.17%, PD13 sebesar 3.17% dan PD23 sebesar 0,00%. Nilai tingkat akurasi data (TKD) pada perhitungan ini adalah TKD12 sebesar 96.83%, nilai TKD13 sebesar 96.83% dan nilai TKD23 sebesar 100%. Bila di uji dengan uji tanda, di dapatkan hasil bahwa nilai P(X≤x) Hitung lebih kecil dari P(X≤x) Tabel. Hasil tangkapan yang di terbitkan oleh PPS Bungus termasuk akurat.
Studi Pengaruh Abrasi Pantai Menggunakan Data Satelit Terhadap Perkembangan Alat Tangkap Di Pulau Rangsang Kabupaten Kepulauan Meranti Ezra Jesica Simamora; Arthur Brown; Syaifuddin Syaifuddin
Akuatika Indonesia Vol 7, No 2 (2022): Jurnal Akuatika Indonesia (JAkI)
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan Universitas Padjadjaran, Grha. Kandaga (P

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jaki.v7i2.38240

Abstract

Perubahan garis pantai dapat mengakibatkan berkurangnya penangkapan ikan. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat perubahan garis pantai dengan menggunakan citra satelit, perubahan jumlah alat tangkap dan hasil tangkapan belat, gombang dan pengerih di daerah abrasi dan pengaruh abrasi pantai terhadap perkembangan alat tangkap di Pulau Rangsang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan teknik wawancara dan observasi langsung pada lokasi pantai pengoperasian alat tangkap. Informasi yang terkait penangkapan dan abrasi pantai diperoleh dengan menggunakan wawancara dan penyebaran kuisioner. Hasil dari penelitian ini adalah Pulau Rangsang telah mengalami abrasi seluas 5.484 ha dengan laju abrasi rata-rata 68,555 ha/tahun dan akresi seluas 3933 Ha. Abrasi terbesar terjadi di kecamatan Rangsang yang telah mengalami abrasi seluas 1815 ha, selanjutnya di Kecamatan Rangsang Barat dengan luas abrasi 1780 ha dan stasiun II 1444 ha. Jumlah nelayan mengalami penurunan dari tahun 2015 – 2018. Di stasiun I terjadi pengurangan 8 nelayan, di stasiun II terjadi penurunan 9 nelayan, dan di stasiun III tahun terjadi penurunan 21 nelayan belat. Pada alat tangkap gombang, di stasiun I terjadi penurunan 60 nelayan, di stasiun II terjadi jumlah penurunan 50 nelayan, dan penurunan juga terdiri di stasiun III terdapat penurunan 23 nelayan. Untuk alat tangkap pengerih, di stasiun I jumlah nelayan gombang dari tahun 2015 – 2018 berjumlah 0, sedangkan di stasiun II, jumlah nelayan pengerih di tahun 2015 yaitu 20 nelayan terus menurun sampai 2018 berjumlah 0,  dan di stasiun III jumlah nelayan pengerih 0 dari tahun 2015-2018.