Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pemanfaatan Limbah Plastik Sebagai Pengganti Agregat Kasar pada Adukan Beton Supratikno Supratikno; Ratnanik Ratnanik
JURNAL TEKNIK SIPIL ITP Vol 6, No 1 (2019): JURNAL TEKNIK SIPIL (JTS) ITP
Publisher : LP2M ITP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berawal dari melihat plastik - plastik bekas dibuang berserakan dan merupakan limbah yang tidak dapat diuraikan oleh tanah yang dapat mencemari lingkungan. Muncullah ide, bagaimana jika limbah plastik itu dapat dimanfaatkan. Ada dua keuntungan yang didapatkan dari sini, selain dapat mengurangi pencemaran lingkungan dapat juga bernilai komersial yang tentunya bermanfaat bagi kita semua. Seperti kita ketahui bahwa beton merupakan salah satu bahan bangunan selain baja dan kayu. Secara umum beton terbuat dari campuran semen, agregat halus (pasir), agregat kasar (batu pecah), ditambah air secukupnya. Limbah plastik akan diolah dengan cara dibakar dan ditumbuk menyerupai agregat yang akan menggantikan sebagian atau keseluruhan dari batu pecah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh agregat olahan limbah plastik sebagai pengganti sebagian atau keseluruhan agregat kasar batu pecah beton ditinjau dari kuat tekan. Dan tentunya merupakan salah satu inovasi baru di dunia Teknik Sipil Struktur. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan pengujian di laboratorium. Pengujian antara lain kuat tekan beton pada umur 14 hari dan 28 hari dengan penggantian agregat olahan limbah plastik 0%, 25%, 50 %, 75 % dan 100% terhadap batu pecah. Adukan beton menggunakan metode American Concrette Institute (ACI) dan faktor air semen 0.6. Benda uji dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Pada masing-masing variasi dibuat 3 sampel diuji umur beton 14 hari dan 7 sampel( 0 dan 25%), 5 sampel (50%),  6 sampel (75 dan 100%)  diuji pada umur beton 28 hari. Hasil pengujian sifat beton yang ditinjau menunjukkan bahwa, nilai Modulus Elastis Beton maksimal untuk fas = 0.6 adalah sebesar 16.65 MPa mengalami penurunan Modulus Elastis beton  sebesar 39,88 % terhadap variasi penambahan olahan limbah plastik. Kata kunci: botol plastik, Olahan limbah plastik, Modulus Elastisitas
Active Role of Women in Disaster Prone Areas Ratnanik Ratnanik; Yulinda Erma Suryani
Social, Humanities, and Educational Studies (SHEs): Conference Series Vol 3, No 1 (2020): Social, Humanities, and Educational Studies (SHEs): Conference Series
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.638 KB) | DOI: 10.20961/shes.v3i1.45020

Abstract

Indonesia is a country that has two (2) seasons, namely the rainy season and the dry season. Klaten Regency is close to Mount Merapi, east of the Klaten area close to the Dengkeng River and its tributaries. Disaster management law No. 4 of 2007 article 4 paragraph c states that ensuring the implementation of disaster management in a planned, integrated, coordinated and comprehensive manner and respecting local culture. This study discusses the higher vulnerability of women compared to men, so that it requires handling that requires more active roles of women residents or volunteers. The aim of this research is to see how active women's roles are in disaster disasters and what roles women play in the context of disasters. From the results of the study it can be concluded that the active role of women in disaster-prone areas in Klaten Regency has begun to be trained. Evidenced by joining the Disaster Risk Reduction Organization (OPRB) in Klaten
Training of Disaster Risk Reduction (DRR) Facilitators for Prospective Volunteer Students of Widya Dharma University Klaten Darupratomo Darupratomo; Yulinda Erma Suryani; Ratnanik Ratnanik; Syarifah Aini Aini; Much. Suranto; Indry Dwina
Social, Humanities, and Educational Studies (SHES): Conference Series Vol 5, No 4 (2022): Social, Humanities, and Educational Studies (SHEs): Conference Series
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (542.316 KB) | DOI: 10.20961/shes.v5i4.69110

Abstract

Bencana alam gempa bumi tahun 2006 di Yogyakarta dan sekitarnya menimbulkan banyak korban jiwa. Besarnya jumlah korban disebabkan oleh kerasnya goncangan gempa dan gempa bumi susulan yang kekuatannya jauh lebih besar. Pasca gempa, penduduk masih mencari korban di reruntuhan bangunan, terperangkap dan tertimpa bangunan. Berdasarkan fenomena yang terjadi di masyarakat, maka kami sebagai civitas akademika tergerak memberikan Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana (PPRB) kepada calon fasilitator mahasiswa Unwidha yang akan diterjunkan ke Desa di seluruh Kabupaten Klaten. Tujuan pengabdian ini adalah untuk  mengurangi  besarnya  korban  jiwa  ketika  terjadi  bencana  di Kabupaten Klaten, dan dapat mengurangi Risiko fatal yang diakibatkan bencana di bidang ekonomi, sosial, dan lingkungan. Metode yang dilakukan adalah penyampaian materi dengan ceramah disertai tanya jawab dari peserta, kemudian demonstrasi dan praktik. Kegiatan program pengabdian kepada masyarakat ini menghasilkan prosedur operasional manajemen pengurangan Risiko bencana dan terwujudnya Relawan Tangguh Bencana yang dapat mengimplementasikan manajemen pengurangan Risiko bencana.
Community Participation In Disaster Risk Reduction “Peseduluran Village” Yulinda Erma Suryani; Darupratomo Darupratomo; Ratnanik Ratnanik; Kuntum Ria Anghraini; Dwi Wanito Ambarsari; Syafira Nisfa
Social, Humanities, and Educational Studies (SHES): Conference Series Vol 5, No 4 (2022): Social, Humanities, and Educational Studies (SHEs): Conference Series
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (914.676 KB) | DOI: 10.20961/shes.v5i4.69101

Abstract

Gunung api merapi adalah gunung aktif yang berada di dua provinsi yaitu DIY dan Jawa Tengah. DIY berada di Kabupaten Sleman, Jawa Tengah berada di 3 kabupaten yaitu Kabupaten Magelang, Boyolali dan Klaten. Kecamatan yang paling berdampak Ketika ada letusan gunung api Merapi adalah kecamatan yang berada di lereng gunung api merapi yaitu kecamatan Kemalang, Kebonarum dan Prambanan. Pengurangan risiko bencana memerlukan peran aktif masyarakat yang hidup dan tinggal di wilayah yang mempunyai kerentanan tinggi terhadap bencana. Bencana gunung api Merapi bukan sesuatu yang harus ditakuti, bencana dapat dipelajari penyebab dan risikonya. Masyarakat di Kecamatan Kemalang harus hidup sadar, siaga dan berdampingan dengan bencana. Masyarakat Klaten mampu membuat sebuah model pengurangan risiko bencana yang dapat digunakan sebagai acuan ketika menghadapi bencana, yaitu desa Peseduluran. Desa paseduluran adalah desa di daerah bencana menjalin hubungan layaknya sedulur dengan desa bebas bencana, sehingga bila terpaksa mengungsi maka tujuannya ke tempat sedulurnya. 13 “desa paseduluran” yang telah terbentuk di antaranya Desa Bawukan Kecamatan Kemalang dengan Desa Brajan Kecamatan Prambanan, Desa Sidorejo Kecamatan Kemalang dengan Desa MendenKecamatan Kebonarum, Desa Kendalsari Kecamatan Kemalang dengan Desa Karangduren, dan Desa Basin dengan Desa Pluneng Kecamatan Kebonarum.