Sonda Sanjaya
Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS KONTRASTIF UNGKAPAN MENGINGATKAN SESUATU DALAM PERCAKAPAN BAHASA INDONESIA DAN BAHASA JEPANG: SEBUAH TINJAUAN SOSIOLINGUISTIK Sonda Sanjaya; Thamita Islami Indraswari
IZUMI Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.928 KB) | DOI: 10.14710/izumi.4.2.8-15

Abstract

This research is aimed to investigate type of utterance and communicating style between Japanese and Indonesian in reminding something. The difference between two language may hindrance communicating process, and lead to misconception. Thus the researchers conclude that further study in this topic is essential. Sample was taken from 24 participants, which is required to conversate according to condition given in roleplay card. Participants are acquintances, divided to act as the borrower and as the giver. The giver had promised to lend the borrower something, and the borrower supposed to remind the giver about it. The data shows that in Indoneisan, it is common for the borrower to take initiative when reminding something or taking the promised thing. It is also found that the giver often asked to be reminded again by the borrower in means of texting or phonecall. Meanwhile, in Japanese the act is reversed. The giver is taking an initiative, and even offers to bring the promised thing. Although the borrower is also taking an initiative, it is not common for the giver to asked to be reminded again by the borrower.
Pandangan Mahasiswa Penutur Bahasa Jepang Terhadap Privasi dalam Komunikasi Ditinjau dari Gender Sonda Sanjaya
Journal of Japanese Language Education and Linguistics Vol 1, No 1 (2017): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jjlel.1101

Abstract

Pandangan mahasiswa dan mahasiswi penutur bahasa Jepang terhadap privasi dalam komunikasi yang tidak diketahui dan dipahami para pembelajar bahasa Jepang menyebabkan terjadinya kesalahpahaman dalam komunikasi bahasa Jepang. Guna mengurangi gangguan komunikasi dan kesalahpamahan, maka diperlukan kajian penelitian mengenai privasi dalam komunikasi di kalangan mahasiswa penutur bahasa Jepang berdasarkan gender. Penelitian ini dilakukan dengan metode analisis kontrastif dengan tujuan mengidentifikasi tingkat keterbukaan mahasiswa dan mahasiswi penutur bahasa Jepang mengenai privasi dalam komunikasi, mengidentifikasi faktor penyebab mahasiswa dan mahasiswi penutur bahasa Jepang membicarakan privasi kepada mitra tutur, mengidentifikasi persamaan dan perbedaan respons mahasiswa dan mahasiswi penutur asli bahasa Jepang terhadap topik pembicaraan yang berkaitan dengan privasi.         Penelitian ini dilakukan dengan teknik survey dengan mendistribusi kuesioner kepada 109 responden (31 laki-laki dan 78 perempuan). Responden adalah mahasiswa dan mahasiswi penutur asli bahasa Jepang di Jepang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam hal privasi mahasiswa penutur bahasa Jepang cenderung lebih tertutup daripada mahasiswi penutur bahasa Jepang. Kemudian, baik mahasiswa maupun mahasiswi penutur bahasa Jepang menilai bahwa faktor yang menyebabkan penutur membicarakan privasi adalah hubungan kepercayaan atau rasa saling percaya. Namun demikian, tingkat intimasi lebih dijadikan faktor pertimbangan bagi mahasiswi penutur bahasa Jepang daripada mahasiswa penutur bahasa Jepang. Kemudian, dalam hal respons terhadap pertanyaan mengenai privasi, mahasiswa penutur bahasa Jepang cenderung lebih tegas untuk tidak menyampaikan informasi privasi daripada mahasiswi penutur bahasa Jepang.