Komaria Komaria
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Predictor of Left Atrial Spontaneous Echocardiographic Contrast in Rheumatic Mitral Stenosis Patients Komaria, Komaria; Halim R, Abdul; Nst, Ali Nafiah; Hasan, Harris
Indonesian Journal of Cardiology Vol 38 No 3 (2017): July - September 2017
Publisher : The Indonesian Heart Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.036 KB) | DOI: 10.30701/ijc.v38i3.780

Abstract

Background: Previously conducted researches showed that presence of SEC in the left atrium can constitute a risk factor for thrombus formation. Some previous studies have also reported that in addition to atrial fibrillation and blood stasis in the left atrium, the pathophysiology of left atrial thrombus and SEC occurring in patients with rheumatic mitral stenosis exhibits some other mechanisms, such as autoimmunity, inflammation and increased thrombotic activity. Methods: Cross sectional study was conducted between July 2015 to July 2017 in patient who admitted to Haji Adam Malik Hospital due to rheumatic mitral stenosis. They were divided into two groups according to presence of left atrial SEC. Result: From 104 patients, 52 (mean age 40 ± 11 years; 71,2% women) were in the left atrial SEC-negative group and 52 patients (mean age 40 ± 10 years; 73,1% women) were in the left atrial SEC-positive group. There were no significant differences in the leucocyte, 8,06±1,54 were in the left atrial SEC-negative group and 7,37±1,76 were in the left atrial SEC-positive group. In multivariate analysis, atrial fibrillation (OR = 51,311, 95% CI 3,723 – 707,100, p = 0,003) neutrophil/lymphocyte ratio (OR = 21,641, 95% CI 5,174 – 90,528, p < 0,001), mitral valve area (OR = 14,423, 95% CI 1,665 – 124,908, p = 0,015), and RDW (OR = 5,743, 95% CI 1,349 – 24,445, p = 0,018), These study show that neutrophil/lymphocyte ratio with cut off point of >3,2 had sensitivity, spesificity, positive predictive value, and negative predictive value to predict left atrial SEC is the same 81%, respectively. Conclusion: Atrial fibrillation, neutrophil/lymphocyte ratio, RDW and mitral valve area can predict left atrial spontaneous echocardiographic contrast in rheumatic mitral stenosis patients.   Abstrak Latar Belakang: Penelitian sebelumnya menunjukkan adanya SEC di atrium kiri menjadi faktor risiko untuk pembentukan trombus. Pada pasien stenosis mitral rematik, risiko trombosis dan perkembangan SEC di atrium kiri tinggi. Beberapa penelitian sebelumnya melaporkan bahwa patofisiologi trombus dan SEC di atrium kiri selain fibrilasi atrium dan stasis aliran darah di atrium kiri juga adanya beberapa mekanisme lain seperti respon imun, inflamasi dan peningkatan aktifitas trombotik. Metode: Ini adalah penelitian observasional yang bersifat cross sectional, dilakukan dari Juli 2015 sampai Juli 2017 terhadap pasien stenosis mitral rematik yang datang ke rumah sakit Haji Adam Malik. Pasien dibagi 2 kelompok berdasarkan kehadiran SEC di atrium kiri menurut hasil pemeriksaan ekokardiografi. Hasil: Didapatkan 104 pasien, dimana 52 pasien (usia rata-rata 40 ± 11 tahun, 71% wanita) merupakan kelompok tanpa SEC, dan 52 pasien (usia rata-rata 40 ± 10 tahun, 73% wanita) merupakan kelompok dengan SEC. Tidak ada perbedaan bermakna pada lekosit, dimana kelompok tanpa SEC (8,06±1,54) dan kelompok dengan SEC (7,37±1,76). Dari analisis multivariat regresi logistik, didapatkan fibrilasi atrium (OR = 51,311, nilai IK 95% antara 3,723 – 707,100, p = 0,003) rasio netrofil/limfosit (OR = 21,641, nilai IK 95% antara 5,174 – 90,528, nilai p < 0,001), area katup mitral (OR = 14,423, nilai IK 95% antara 1,665 – 124,908, nilai p = 0,015), dan RDW (OR = 5,743, nilai IK 95% antara 1,349 – 24,445, nilai p = 0,018), merupakan prediktor independen untuk terjadinya SEC. Titik potong untuk nilai rasio N/L > 3,2 memiliki angka sensitivitas, sensitifitas, nilai prediktif positif dan nilai prediktif negatif yang sama yaitu masing-masing 81% untuk memprediksi kejadian SEC di atrium kiri pada pasien stenosis mitral rematik. Kesimpulan: Fibrilasi atrium, rasio netrofil/limfosit, RDW dan area katup mitral dapat menjadi prediktor SEC di atrium kiri pada pasien stenosis mitral rematik.
Analisis Faktor Pendukung dan Penghambat Partisipasi Remaja pada Organisasi Karang Taruna Desa Muara Penimbung Ulu Kecamatan Indralaya Komaria, Komaria; Henny Helmi; Aswasulasikin, Aswasulasikin
JURNAL PARADIGMA : Journal of Sociology Research and Education Vol. 6 No. 1 (2025): (JUNI 2025) JURNAL PARADIGMA: Journal of Sociology Research and Education
Publisher : Labor Program Studi Pendidikan Sosiologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53682/jpjsre.v6i1.11647

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat remaja dalam berpartisipasi pada organisasi karang taruna serta untuk mengetahui upaya yang dapat meningkatkan partisipasi remaja pada Organisasi Karang Taruna desa Muara Penimbung Ulu. Untuk mengetahui faktor pendukung remaja dilihat dari tiga indikator yaitu kemauan, kemampuan, dan kesempatan dan faktor penghambat partisipasi remaja diliat dari indikator yaitu pekerjaan, tingkat pendidikan, dan jenis Kelamin, serta upaya yang dapat meningkatkan partisipasi dilihat dari 4 indikator yaitu program kegiatan yang menarik, memperbaiki sarana dan fasilitas, keterlibatan remaja dalam perencanaan program serta dukungan dan tanggung jawab dari pemerintah desa. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Informan pada penelitian ini adalah Perangkat desa, Ketua karang taruna, Pengurus inti karang taruna, Anggota karang taruna aktif, Anggota karang taruna tidak aktif, dan Orang tua remaja karang taruna. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah Pengumpulan data, Reduksi data, Penyajian data, dan Penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga indikator yang mendukung partisipasi remaja pada organisasi karang taruna yakni adanya waktu luang, adanya kemampuan remaja untuk berpartisipasi serta adanya kesempatan berpartisipasi dan merancang program. Sedangkan faktor yang menghambat partisipasi remaja pada organisasi karang taruna yaitu sulitnya membagi waktu untuk berpartisipasi karena pekerjaan dan pendidikan, serta pandangan yang berbeda mengenai peran gender. Adapun upaya dalam meningkatkan partisipasi remaja pada organisasi karang taruna adalah membuat program yang menarik, pelibatan remaja dalam perencanaan program, perbaikan sarana dan fasilitas untuk menunjang organisasi karang taruna.
Analisis Faktor Pendukung dan Penghambat Partisipasi Remaja pada Organisasi Karang Taruna Desa Muara Penimbung Ulu Kecamatan Indralaya Komaria, Komaria; Henny, Helmi; Aswasulasikin, Aswasulasikin
JURNAL PARADIGMA : Journal of Sociology Research and Education Vol. 6 No. 1 (2025): (JUNI 2025) JURNAL PARADIGMA: Journal of Sociology Research and Education
Publisher : Labor Program Studi Pendidikan Sosiologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53682/jpjsre.v6i1.12669

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat remaja dalam berpartisipasi pada organisasi karang taruna serta untuk mengetahui upaya yang dapat meningkatkan partisipasi remaja pada Organisasi Karang Taruna desa Muara Penimbung Ulu. Untuk mengetahui faktor pendukung remaja dilihat dari tiga indikator yaitu kemauan, kemampuan, dan kesempatan dan faktor penghambat partisipasi remaja diliat dari indikator yaitu pekerjaan, tingkat pendidikan, dan jenis Kelamin, serta upaya yang dapat meningkatkan partisipasi dilihat dari 4 indikator yaitu program kegiatan yang menarik, memperbaiki sarana dan fasilitas, keterlibatan remaja dalam perencanaan program serta dukungan dan tanggung jawab dari pemerintah desa. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Informan pada penelitian ini adalah Perangkat desa, Ketua karang taruna, Pengurus inti karang taruna, Anggota karang taruna aktif, Anggota karang taruna tidak aktif, dan Orang tua remaja karang taruna. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah Pengumpulan data, Reduksi data, Penyajian data, dan Penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga indikator yang mendukung partisipasi remaja pada organisasi karang taruna yakni adanya waktu luang, adanya kemampuan remaja untuk berpartisipasi serta adanya kesempatan berpartisipasi dan merancang program. Sedangkan faktor yang menghambat partisipasi remaja pada organisasi karang taruna yaitu sulitnya membagi waktu untuk berpartisipasi karena pekerjaan dan pendidikan, serta pandangan yang berbeda mengenai peran gender. Adapun upaya dalam meningkatkan partisipasi remaja pada organisasi karang taruna adalah membuat program yang menarik, pelibatan remaja dalam perencanaan program, perbaikan sarana dan fasilitas untuk menunjang organisasi karang taruna.
Pengaruh Penggunaan Gadget Terhadap Prestasi Belajar Siswa Moderasi Kualitas Tidur Komaria, Komaria; Sholeh, Yusrianto
JGK (Jurnal Guru Kita) Vol. 9 No. 4: September 2025
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jgk.v9i4.66008

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan gadget terhadap prestasi belajar siswa SMA Negeri 1 Kamal dengan kualitas tidur sebagai variabel moderasi. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan analisis regresi moderasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan gadget berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa (t hitung = 2.361, p = 0.022). Namun, kualitas tidur tidak berperan sebagai variabel moderasi dalam hubungan tersebut (t hitung = 1.947, p = 0.057). Temuan ini mengindikasikan bahwa faktor lain, seperti pola belajar dan tingkat stres, mungkin lebih berpengaruh terhadap prestasi akademik siswa. Oleh karena itu, diperlukan keseimbangan dalam penggunaan gadget agar siswa tetap dapat mencapai hasil belajar yang optimal.