Anggreni Madik Linda
Program Studi Magister Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana, Bali, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

STATUS KEBERLANJUTAN USAHATANI PADI SAWAH DI KOTA DENPASAR STATUS KEBERLANJUTAN USAHATANI PADI SAWAH DI KOTA DENPASAR Anggreni Madik Linda; I GAAA Ambarawati; I Nyoman Gede Ustriyana
JURNAL MANAJEMEN AGRIBISNIS Vol 6 No 1 (2018): MEI 2018
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (622.736 KB) | DOI: 10.24843/JMA.2018.v06.i01.p08

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis status keberlanjutan usahatani padi berdasarkan lima dimensi keberlanjutan: ekologi, ekonomi, sosial-budaya, hukum dan kelembagaan, dan teknologi dan infrastruktur, dan untuk mengetahui atribut yang sensitif dalam keberlanjutan pertanian padi di Subak Intaran Barat, Desa Sanur Kauh dilihat dari lima dimensi pembangunan berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan metode survei dan analisis data menggunakan teknik ordinasi RAP-FARM melalui Multi Dimensional Scaling (MDS) untuk menilai indeks dan status keberlanjutan usahatani padi dalam pembangunan pertanian. Penelitian ini juga mengidentifikasi atribut sensitif yang mempengaruhi indeks keberlanjutan masing-masing dimensi melalui analisis leverage. Dimensi terukur adalah dimensi ekologis, dimensi ekonomi, dimensi sosial budaya, dimensi kelembagaan, dan dimensi teknologi dan infrastruktur. Hasil analisis menunjukkan bahwa penilaian RAP-FARM dari usahatani padi sawah di Subak Intaran Barat memiliki nilai indeks keberlanjutan 73,48, yang dikategorikan ke dalam kategori cukup berkelanjutan. Dimensi ekonomi, teknologi dan infrastruktur memiliki status berkelanjutan yang berkelanjutan sementara dimensi ekologi, sosio-budaya, dan kelembagaan memiliki status berkelanjutan. Analisis leverage menunjukkan bahwa ada 10 atribut dari 29 atribut yang berpengaruh pada indeks keberlanjutan usahatani padi. Atribut yang paling sensitif adalah koperasi kelembagaan petani di dimensi kelembagaan.