Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Konstruksi Identitas Kolektif Warga Desa Adat dalam Gerakan Tolak Reklamasi Teluk Benoa di Bali I Made Anom Wiranata; Hotman Siahaan
Jurnal Kajian Bali (Journal of Bali Studies) Vol 9 No 2 (2019): DUNIA POLITIK DAN HOSPITALITI PEREMPUAN BALI
Publisher : Pusat Kajian Bali Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.307 KB) | DOI: 10.24843/JKB.2019.v09.i02.p07

Abstract

The collective identity as customary village members in Bali has played a significant role in creating consistency of the movement to reject the Benoa Bay reclamation project. This article aimed to study the construction of the collective identity of the customary village members in Bali. By using a qualitative research method with a phenomenological approach, this study examines the structure of awareness of the subjects concerning the phenomenon of the movement rejecting the Benoa Bay reclamation plan. This research finds that the collective identity of the customary village in Bali in opposing Benoa Bay reclamation occurred through a process of construction among social movement actors both in latent dimension (daily activities) and visible dimension through collective actions. The construction of the collective identity of the customary village members involved elements of cognition, affection or emotion, as well as social relations both in the internal movement groups, as well as with external parties. Keywords: Benoa Bay reclamation project, collective identity, customary village, social movement.
Konsep Estetika Sindhír dalam Tradisi Tayub Tuban Rohmat Djoko Prakosa; Hotman Siahaan
PANGGUNG Vol 30, No 4 (2020): Kearifan Lokal dalam Metode, Model dan Inovasi Seni
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1358.348 KB) | DOI: 10.26742/panggung.v30i4.1372

Abstract

Artikel ini membahas konsep estetika yang digali dari tradisi tayuban, sindhir memiliki peranpenting dalam setiap pergelaran. Kehadiran masyarakat dituntun oleh pandangan ideal tentangsindhir, terpenuhinya hajat hidup melalui tradisi tayuban. Untuk itu penelitian difokuskanpada penuturan emik yang memaparkan tentang konsep estetika sindhir. Pengamatan langsungdilakukan terhadap peristiwa tradisi tayuban dimana sindhir memiliki peranan penting dalammembangun estetika dan dinamika tayuban. Wawancara mendalam, metode mendengarmenjadi sarana utama dalam menggali konsep estetika sindhir dalam tradisi tayuban. Daripenelitian yang dilakukan dapat dirumuskan bahwa dalam tradisi tayuban terdapat konsepkeindahan yang bersifat lahiriah, keindahan batiniah, dan keindahan illahiah. Konsepkeindahan lahiriah merupakan keindahan yang dibangun dalam tatanan indah inderawi.Keindahan batiniah melalui kekuatan intensitas batin melalui puasa dan doa keindahan illahiahmerupakan keindahan karena karunia illahi, diberkati oleh Tuhan. Konsep wiraga, konsep ayukebatinan, dan konsep angsar harus dibangun oleh sindhir melalui laku.Kata Kunci: Sindhir, Estetika, Tradisi Tayuban, Tayub Tuban
Konsep Estetika Sindhír dalam Tradisi Tayub Tuban Rohmat Djoko Prakosa; Hotman Siahaan
PANGGUNG Vol 30 No 4 (2020): Kearifan Lokal dalam Metode, Model dan Inovasi Seni
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v30i4.1372

Abstract

Artikel ini membahas konsep estetika yang digali dari tradisi tayuban, sindhir memiliki peranpenting dalam setiap pergelaran. Kehadiran masyarakat dituntun oleh pandangan ideal tentangsindhir, terpenuhinya hajat hidup melalui tradisi tayuban. Untuk itu penelitian difokuskanpada penuturan emik yang memaparkan tentang konsep estetika sindhir. Pengamatan langsungdilakukan terhadap peristiwa tradisi tayuban dimana sindhir memiliki peranan penting dalammembangun estetika dan dinamika tayuban. Wawancara mendalam, metode mendengarmenjadi sarana utama dalam menggali konsep estetika sindhir dalam tradisi tayuban. Daripenelitian yang dilakukan dapat dirumuskan bahwa dalam tradisi tayuban terdapat konsepkeindahan yang bersifat lahiriah, keindahan batiniah, dan keindahan illahiah. Konsepkeindahan lahiriah merupakan keindahan yang dibangun dalam tatanan indah inderawi.Keindahan batiniah melalui kekuatan intensitas batin melalui puasa dan doa keindahan illahiahmerupakan keindahan karena karunia illahi, diberkati oleh Tuhan. Konsep wiraga, konsep ayukebatinan, dan konsep angsar harus dibangun oleh sindhir melalui laku.Kata Kunci: Sindhir, Estetika, Tradisi Tayuban, Tayub Tuban