Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENDETEKSI KEBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR SUHU LM35D DAN SENSOR ASAP Ahmad Faishal; Maun Budiyanto
Seminar Nasional Informatika (SEMNASIF) Vol 1, No 2 (2010): Instrumentational And Robotic
Publisher : Jurusan Teknik Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Umumnya kebakaran diketahui apabila keadaan api sudah mulai membesar atau asap sudah mengepul keluar dari gedung. Penelitian ini bertujuan untuk membuat peralatan pendeteksi kebakaran dengan memanfaatkan sensor elektronis, sehingga kebakaran dapat dideteksi secara dini. Digunakan dua sensor elektronis, yaitu tiga buah sensor asap dan tiga buah sensor suhu LM35D. Sistem akan bekerja ketika terdapat suhu dan asap. Pengolahan data untuk operasi logika dan operasi aritmatika digunakan mikrokontroler. Keluaran dari peralatan ini, berupa suara sirine dan mengaktifkan pompa air.
DEKONSTRUKSI LAKON GRAFFITO AHMAD FAISHAL; MOH. HARIYANTO
PARAFRASE : Jurnal Kajian Kebahasaan & Kesastraan Vol 18 No 2 (2018)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.119 KB) | DOI: 10.30996/parafrase.v18i2.1719

Abstract

A text of drama is importance and an integral part of any drama perfomarnces. However, it seems that it has obtained lack of appreciation and has been separated from a performance. It is needed only when it will be performed. This article tries to explore the ideas of deconstruction in Akhudia’s Grafito. Deconstructive method proposed three steps in its reading a text, that is verbal stage, textual, and meaning stages. On the verbal stage, the reading of the text is inteded to uncover the paradox and contradiction critically. On the textual stage, the reading is focused on finding the meaning of the whole text. The meaning stage will trace the linguitic meaning of the text. In Grafito, one can read Akhudiat shows a rebellion and an opposition toward the social construction such as religous institution. The characters are given various characteristics, such as being capable to create setting, properties, being shadows, or inside voices which suggest unconvensional dimention propose a paticular artistic value. Keywords: discourse, deconstruction, Graffito
Implementasi Pembelajaran Berdiferensiasi Dalam Muatan Bahasa Indonesia Berbasis Kurikulum Merdeka Di Sekolah Dasar: Studi Kasus Di SD Negeri 2 Sidayu Ahmad Faishal; Farid Ahmadi
Elementary School: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran ke-SD-an Vol. 12 No. 2 (2025): ELEMENTARY SCHOOL (Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Ke-SD-an)
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/esjurnal.v12i2.4526

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterlaksanaan, faktor yang memengaruhi keterlaksanaan, serta tantangan dalam implementasi pembelajaran berdiferensiasi pada pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Dalam penelitian ini, peneliti berperan sebagai instrument utama penelitian. Subjek penelitian meliputi seorang guru kelas V dan empat peserta didik kelas V di salah satu SD negeri di Kabupaten Kebumen. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi, sedangkan analisis data menggunakan model analisis Miles dan Huberman. Kredibilitas dalam menguji validitas data dilakukan dengan menggunakan triangulasi, yakni triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran berdiferensiasi telah dilaksanakan dengan cukup baik. Guru menunjukkan pemahaman yang baik terhadap prinsip diferensiasi, melakukan asesmen awal, serta menyusun dan melaksanakan pembelajaran yang menyesuaikan kesiapan, minat, dan profil belajar siswa melalui variasi konten, proses, dan produk. Faktor pendukung keterlaksanaannya meliputi pemahaman guru, ketersediaan media, respons positif siswa, serta dukungan lingkungan sekolah seperti kepala sekolah dan komunitas belajar guru..