Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Uji Efektivitas Ekstrak Kulit Citrus nobilis Sebagai Larvasida Larva Ae. albopictus instar III Gianina Angelia Santoso; Hebert Adrianto; Arief Gunawan Darmanto
JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN Vol 7, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.579 KB) | DOI: 10.32539/JKK.V7I1.10728

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh infeksi virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes. Benua Asia menempati urutan pertama dengan jumlah penderita DBD terbanyak setiap tahunnya. Jumlah kasus DBD yang tinggi namun belum ditemukannya vaksin dan obat DBD, maka tindakan diprioritaskan pada pengendalian populasi vektor. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efek ekstrak kulit Citrus nobilis terhadap kematian larva Ae. albopictus. Penelitian ini merupakan eksperimen laboratorium rancangan acak lengkap Post Test Only Control Group Design, dengan lima konsentrasi ekstrak yang berbeda yaitu 700 ppm 1200 ppm, 1800 ppm, 2400 ppm, 3000 ppm, kontrol positif (abate), serta kontrol negatif (aquades) sebanyak empat replikasi. Masing-masing gelas diberi 20 ekor larva Ae. albopictus instar II. Data mortalitas larva diamati setelah 24 jam dan dianalisis dengan analisis probit. Hasil penelitian ini adalah ekstrak kulit Citrus nobilis memberikan efek larvasida pada larva Ae. albopictus, konsentrasi optimal ekstrak dinyatakan dengan LC90 sebesar 2335 ppm.
Predasi Predasi Ikan Cupang Jantan Varietas Serit (Crowntail betta) terhadap Larva Aedes aegypti pada Sore Hari Adrianto, Hebert; Ritunga, Imelda; Tabita Hasianna Silitonga, Hanna; Rytney Electra Sheyoputri; Amadeus Michel Goein; Gianina Angelia Santoso; Faza Budargo; Jonathan Loody Lukas; Martha Vinda Candra Juwono
Jurnal EnviScience (Environment Science) Vol. 8 No. 1 (2024): Environmental pollution on Human Health and Environment, Management Technology
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/jev.v8i1.700

Abstract

Pengendalian populasi nyamuk Aedes aegypti dengan menggunakan insektisida kimia telah menimbulkan permasalahan baru. Memelihara ikan predator adalah salah satu program Plus Pemerintah dan cara pengendalian secara biologi yang mudah diaplikasikan. Ikan Betta splendens varietas serit (Crowntail betta) merupakan salah satu ikan predator larva nyamuk. Tujuan penelitian ini adalah 1) mendeskripsikan morfologi ikan B. splendens varietas serit (crowntail betta) dan 2) menganalisis waktu predasi ikan B. splendens varietas serit (Crowntail betta) terhadap larva Ae. aegypti. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental jenis pra-eksperimental dengan rancangan the oneshot case study (post test only design). Larva nyamuk Ae. aegypti sebanyak 25 individu dimasukkan ke akuarium berisi ikan B. splendens varietas serit (crowntail betta). Pengujian dimulai jam 15.00 WIB. Waktu selesai ketika ikan memangsa semua larva. Data predasi ikan menghabiskan 25 individu larva setiap waktu divisualisasikan ke bentuk grafik dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian didapatkan ikan memiliki morfologi bentuk tubuh kurus memanjang. Ikan memiliki sirip punggung, sirip dada, sirip perut, dan sirip anal membentuk garis-garis panjang yang tidak menyatu. Ikan memiliki waktu predasi tercepat sebesar 2 menit 30 detik, waktu predasi terlama selama 4 menit, dan rerata predasi sebesar 3 menit 12 detik. Ikan B. splendens varietas serit (Crowntail betta) berpotensi sebagai ikan predator.  
FROM TOOTH TO TETANUS: A CASE REPORT ON TETANUS FOLLOWING AN ODONTOGENIC INFECTION Cindy Aprilia Eka Prasanty; Gianina Angelia Santoso; Nikmatul Choiriyah
Journal of Pain, Headache and Vertigo Vol. 5 No. 2 (2024): September
Publisher : PERDOSNI (Perhimpunan Dokter Spesialis Neurologi Indonesia Cabang Malang) - Indonesian Neurological Association Branch of Malang cooperated with Neurology Residency Program, Faculty of Medicine Brawijaya University, Malang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jphv.2024.005.02.05

Abstract

Tetanus is an infectious nervous system disease characterized by increased muscle tone, caused by the toxin of the bacterium Clostridium tetani (C. tetani). Tetanus infection generally starts from contaminated open wounds. However,we have found an unexpected consequence of tetanus with odontogenic infection as a potential port of entry. A sixty-year-old male patient with a cavity in the second molar of the lower right region complained of weakness and fever since one day before admission to the hospital. The patient's tetanus immunization status was unknown. On the first day of treatment, the patient's complaints progressed to jaw stiffness, inability to open the mouth, difficulty swallowing solid and liquid food, and stiff neck. Clinical signs showed trismus of 1 cm, stiff neck without meningeal signs, and abdominal muscular defense. The patient was diagnosed with tetanus based on clinical findings. Patient stabilization was initiated early to address the shock condition. The patient was administered human tetanus immunoglobulin 3000 IU intramuscularly in the gluteus, intravenous antibiotics ceftriaxone 1 g every 12 hours, and metronidazole 500 mg every 8 hours, diazepam through a syringe pump at a rate of 40 mg/24 hours, nasogastric tube placement, symptomatic and supportive therapy. The patient was admitted to a dark and quiet tetanus isolation room. Rapid diagnosis confirmation and appropriate therapy administration played a crucial role in determining prognosis. As a result, the patient survived and showed clinical improvement after five days of treatment.