Dodin Koswanudin
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian, Bogor

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

SEBARAN POPULASI PREDATOR COCCINELLA SP., PAEDERUS FUSCIFES DAN LYCOSA PSEUDOANULATA PADA BEBERAPA VARIETAS TANAMAN PADI SAWAH Koswanudin, Dodin
Prosiding Seminar Biologi Vol 8, No 1 (2011): Seminar Nasional VIII Pendidikan Biologi
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi FKIP UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.002 KB)

Abstract

ABSTRAK   Musuh alami termasuk predator merupakan serangga berguna yang berperan dalam menekan laju populasi serangga hama. Pada pertanaman padi terdapat beberapa jenis predator yang biasa memangsa hama antara lain Coccinella sp., Paederus fuscifes dan Lycosa pseudoanulata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan dan tingkat populasi ketiga jenis predator tersebut pada pertanaman padi sawah. Penelitian dilakukan di Pusakanagara, Subang, Jawa Barat pada musim tanam 2009/2010. Rancangan  percobaan acak kelompok terdiri atas 5 perlakuan dan 5 ulangan, sebagai perlakuan adalah padi varietas IR-64, IR-42, Ciherang, Cisantana dan Cisadane. Luas petak percobaan 10 m x 10 m, tanaman padi dipupuk sesuai anjuran. Pengamatan populasi predator dilakuan pada waktu dua minggu setelah tanam dengan interval satu minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa populasi predator Coccinella sp., Paederus fuscifes dan Lycosa pseudoanulata bervaiasi pada setiap varietas padi dan musim tanam. Pada musim tanam 2009 populasi predator tertinggi berturut-turut adalah Coccinella sp, P. fuscifes dan L. pseudoanulata, dengan urutan tertinggi masing-masing  pada varietas padi IR-64, Ciherang, Cisadane, IR-42 dan Cisantana. Pada musim tanam 2010 populasi peredator tertinggi adalah P. fuscifes, Coccinella sp. dan L. psuedoanulata pada tanaman padi IR-42, IR-64, Ciherang dan Cisantana. Hama yang dominan ditemukan selama  percobaan berlangsung meliputi Nilaparvata lugens dan Scipophaga incertulas..     Kata kunci : Sebaran, Coccinella sp, P. fuscifes, L. pseudoanulata, padi sawah
PENGARUH EKSTRAK DAUN AGALIA ODORATA TERHADAP PERKEMBANGAN HAMA PENGISAP POLONG KEDELAI NEZARA VIRIDULA DAN RIPTORTUS LINEARIS Koswanudin, Dodin
Prosiding Seminar Biologi Vol 8, No 1 (2011): Seminar Nasional VIII Pendidikan Biologi
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi FKIP UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.678 KB)

Abstract

Nezara viridula dan Riptortus linearis termasuk salah satu hama utama pada tanaman kedelai karena menimbulkan kerugian yang cukup tinggi. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun Aglaia odorata terhadap perkembangan hama pengisap polong Nezara viridula dan Riptortus linearis. Percobaan dilakukan di rumah kaca Balitbang Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian, Bogor pada bulan Januari sampai Mei 2011. Percobaan menggunakan rancangan acak lengkap yang teridiri atas 5 (lima) perlakuan dan 5 (lima) ulangan, sebagai perlakuan adalah ekstrak A. odorata konsentrasi 1,0%, 0,75%, 0,5% dan 0,25% serta kontrol. Tanaman kedelai varietas Anjasmoro ditanam pada pot-pot plastik dipupuk sesuai anjuran. Setiap perlakuan terdiri atas satu pot tanaman kedelai. Tanaman kedelai yang sudah berpolong (polong muda) diaplikasi dengan perlakuan ekstrak A. odorata sesuai konsentrasi yang digunakan dengan volume semprot 7,5 ml/perlakuan, setelah kering-angin tanaman disungkup dengan kurungan kasa nilon kemudian diinfestasi serangga uji N. viridula dan R. linearis masing-masing 20 ekor nimfa/perlakuan, setiap serangga uji diinfestasikan pada tanaman yang berbeda. Mortalitas dan perkembangan N. viridula dan R. linearis diamati setiap hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak A. odorata berpengaruh terhadap mortalitas nimfa N. viridula dan R. linearis, konsentrasi 0,75 ? 1,0% menyebabkan mortalitas nimfa N. viridula 30,0 ? 70,0% dan R. linearis 20,0 ? 60,0%. Pada konsentrasi 0,75 ? 1,0% menghambat perkembangan nimfa, menurunkan jumlah telur dan keperidian. Kata kunci : ekstrak A. odorata, N. viridula, R. linearis, kedelai
Kelimpahan dan Fluktuasi Populasi Artropoda Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Pada Lahan Sawah Di Kecamatan Cakung, Jakarta Timur Alwi, Fauzan; Afifah, Lutfi; Adhi, Satriyo Restu; Koswanudin, Dodin
AGRICA Vol. 17 No. 1 (2024): June
Publisher : Agriculture Faculty of Flores University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37478/agr.v17i1.3428

Abstract

The status of arthropod diversity and biodiversity in Jakarta is often ignored, so the development of Plant Disturbing Organisms (Pests) is increasing. This has spurred farmers managing rice fields (Oryza sativa L.) to carry out unwise pest control on the remaining 414 hectares of land. The purpose of this study was to determine how the percentage of arthropod abundance based on order and fluctuations in arthropod populations on several rice fields in Cakung District, East Jakarta, and as information material in pest control based on Integrated Pest Management (IPM) that is appropriate in the field. The method used in this research is non-experimental with a direct survey method in the rice fields of the Maju Bersama (MB), Ujung Menteng (UM), dan Sawah Abadi (SA) in the vegetative planting phase until the harvest of rice plants. From the findings, the highest percentage of arthropod abundance was found in the order Diptera (36.73%), Araneae (19.45%), Hymenoptera (14.20%), Hemiptera (14.03%), Coleoptera (9, 32%), Lepidoptera (4.75%), Odonata (0.73%), Orthoptera (0.57%), Thysanoptera (0.07%), Heteroptera (0.05%), Dermaptera (0.05%), Isoptera (0.03%), and Psocodea (0.02%). Fluctuations in arthropod populations during one growing season increased starting from 6 - 8 MST, this is thought to be due to the use of various types of synthetic and sustainable pesticides that can affect the diversity of arthropods in rice fields. Therefore, it is necessary to conduct further research on the resistance level of pest arthropods to synthetic pesticides in rice fields.