Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISIS SIFAT FISIK DAN MEKANIK PADA SAMBUNGAN LAS GESEK DUA JENIS MATERIAL ALUMUNIUM DAN TEMBAGA DENGAN VARIASI PUTARAN Andika Dwi Putra; Helmy Purwanto; Imam Syafa’at
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 16, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v16i1.3352

Abstract

Teknologi pengelasan saat ini menjadi salah satu hal yang diutamakan dalam proses produksi industri. Salah satu metode pengelasan yang perlu dilakukan penelitian lebih lanjut adalah pengelasan gesek (friction welding). Tipe friction welding yang sering digunakan dalam industri manufaktur untuk menyambungkan benda bulat adalah continuous drive friction welding (CDFW). Proses pengelasan solid state dimana penggabungan diperoleh dari panas akibat gesekan dan tekanan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji variasi putaran dalam tekanan konstan 3 Mpa dengan material alumunium dan tembaga terhadap sifat fisik dan mekanik.. Pengelasan dilakukan dengan variasi putaran 900 rpm, 1400 rpm dan 2000 rpm. Hasil pengujian memperlihatkan bahwa pada variasi putaran 900 rpm memperlihatkan struktur mikro lebih rapat dan butiran halus merata. Pada putaran 900 rpm memperlihatkan uji tarik tertinggi sebesar 83,689 Mpa dan kekerasan tertinggi pada sambungan las yaitu sebesar 87,3 HRB. Kata kunci : las gesek, struktur mikro, uji tarik, uji kekerasan.
PENERIMAAN PLATFORM MERDEKA MENGAJAR OLEH GURU DI KOTA SURABAYA Andika Dwi Putra
Jurnal Penelitian Kebijakan Pendidikan Vol 16 No 2 (2023)
Publisher : Pusat Standar dan Kebijakan Pendidikan, BSKAP, Kemendikbudristek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/jpkp.v16i2.772

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menggambarkan penerimaan Platform Merdeka Mengajar di kalangan guru. Penelitian ini menerapkan metode kuantitatif dengan menggunakan Technology Acceptance Model. Data dikumpulkan melalui kuesioner secara daring yang kemudian diolah menggunakan pendekatan Structural Equation Model, terdiri dari uji goodness of fit, uji confirmatory factor analysis, dan uji hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Technology Acceptance Model mampu dijadikan sebagai model analisis penerimaan Platform Merdeka Mengajar di kalangan guru. Penerimaan guru terhadap Platform Merdeka Mengajar dipengaruhi oleh persepsi kemudahan dan kebermanfaatan. Namun, manfaat yang didapat tidak signifikan memengaruhi motivasi intrinsik guru untuk terus menggunakannya, sehingga frekuensi guru dalam penggunaan Platform Merdeka Mengajar untuk menunjang kebutuhan seperti mengikuti pelatihan mandiri, berbagi praktik baik, dan memanfaatkan fitur lainnya relatif rendah. Terdapat beberapa upaya kebijakan pemerintah baik dalam skala nasional, provinsi, maupun kabupaten/kota yang direkomendasikan dalam meningkatkan optimalisasi penggunaan Platform Merdeka Mengajar secara ekstrinsik maupun intrinsik. Oleh karena itu, dibutuhkan dukungan pada setiap kebijakan sehingga penggunaan Platform Merdeka Mengajar dapat dioptimalkan dan membantu mewujudkan transformasi pendidikan secara nasional.
Kontribusi Etika Politik Islam Terhadap Penyelesaian Korupsi di Indonesia Andika Dwi Putra; Zahir, Rifyan; Razak, Syaiful Akbar; Kurniati
Jurnal Ilmu Pendidikan dan Sosial Vol. 3 No. 2 (2024): Juli
Publisher : CV Putra Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58540/jipsi.v3i2.583

Abstract

The social and political challenges faced by Muslim countries, such as conflict and corruption, necessitate a comprehensive approach rooted in strong values. Prolonged conflict and rampant corruption have impeded development and eroded public trust in the government. This research seeks to investigate the role of Islamic political ethics in resolving conflicts and curbing corruption in modern Muslim countries. The research methodology employed is qualitative analysis, utilizing a literature review to assess the principles of Islamic political ethics, including justice, transparency, and accountability, as well as their application within contemporary political contexts. The research findings demonstrate that Islamic political ethics offer a robust moral framework for cultivating a more equitable and responsive government. The principle of justice encompasses the fair allocation of resources and the safeguarding of individuals' and vulnerable groups' rights. Transparency and accountability in decision-making processes can mitigate corruption and enhance public trust. While challenges persist, such as varying interpretations and the instrumentalization of religion for political purposes, with the requisite commitment, Islamic political ethics can bolster social and political progress in present-day Muslim countries. In conclusion, Islamic political ethics hold considerable promise in surmounting social and political challenges by upholding the values of justice, transparency, and accountability. It is anticipated that the recommendations derived from this research will contribute to the enhancement of governance in Muslim countries.
PENERIMAAN PLATFORM MERDEKA MENGAJAR OLEH GURU DI KOTA SURABAYA Andika Dwi Putra
Jurnal Penelitian Kebijakan Pendidikan Vol 16 No 2 (2023)
Publisher : Pusat Standar dan Kebijakan Pendidikan, BSKAP, Kemendikbudristek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/jpkp.v16i2.772

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menggambarkan penerimaan Platform Merdeka Mengajar di kalangan guru. Penelitian ini menerapkan metode kuantitatif dengan menggunakan Technology Acceptance Model. Data dikumpulkan melalui kuesioner secara daring yang kemudian diolah menggunakan pendekatan Structural Equation Model, terdiri dari uji goodness of fit, uji confirmatory factor analysis, dan uji hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Technology Acceptance Model mampu dijadikan sebagai model analisis penerimaan Platform Merdeka Mengajar di kalangan guru. Penerimaan guru terhadap Platform Merdeka Mengajar dipengaruhi oleh persepsi kemudahan dan kebermanfaatan. Namun, manfaat yang didapat tidak signifikan memengaruhi motivasi intrinsik guru untuk terus menggunakannya, sehingga frekuensi guru dalam penggunaan Platform Merdeka Mengajar untuk menunjang kebutuhan seperti mengikuti pelatihan mandiri, berbagi praktik baik, dan memanfaatkan fitur lainnya relatif rendah. Terdapat beberapa upaya kebijakan pemerintah baik dalam skala nasional, provinsi, maupun kabupaten/kota yang direkomendasikan dalam meningkatkan optimalisasi penggunaan Platform Merdeka Mengajar secara ekstrinsik maupun intrinsik. Oleh karena itu, dibutuhkan dukungan pada setiap kebijakan sehingga penggunaan Platform Merdeka Mengajar dapat dioptimalkan dan membantu mewujudkan transformasi pendidikan secara nasional.
PENERIMAAN PLATFORM MERDEKA MENGAJAR OLEH GURU DI KOTA SURABAYA Andika Dwi Putra
Jurnal Penelitian Kebijakan Pendidikan Vol 16 No 2 (2023)
Publisher : Pusat Standar dan Kebijakan Pendidikan, BSKAP, Kemendikbudristek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/jpkp.v16i2.772

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menggambarkan penerimaan Platform Merdeka Mengajar di kalangan guru. Penelitian ini menerapkan metode kuantitatif dengan menggunakan Technology Acceptance Model. Data dikumpulkan melalui kuesioner secara daring yang kemudian diolah menggunakan pendekatan Structural Equation Model, terdiri dari uji goodness of fit, uji confirmatory factor analysis, dan uji hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Technology Acceptance Model mampu dijadikan sebagai model analisis penerimaan Platform Merdeka Mengajar di kalangan guru. Penerimaan guru terhadap Platform Merdeka Mengajar dipengaruhi oleh persepsi kemudahan dan kebermanfaatan. Namun, manfaat yang didapat tidak signifikan memengaruhi motivasi intrinsik guru untuk terus menggunakannya, sehingga frekuensi guru dalam penggunaan Platform Merdeka Mengajar untuk menunjang kebutuhan seperti mengikuti pelatihan mandiri, berbagi praktik baik, dan memanfaatkan fitur lainnya relatif rendah. Terdapat beberapa upaya kebijakan pemerintah baik dalam skala nasional, provinsi, maupun kabupaten/kota yang direkomendasikan dalam meningkatkan optimalisasi penggunaan Platform Merdeka Mengajar secara ekstrinsik maupun intrinsik. Oleh karena itu, dibutuhkan dukungan pada setiap kebijakan sehingga penggunaan Platform Merdeka Mengajar dapat dioptimalkan dan membantu mewujudkan transformasi pendidikan secara nasional.