Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH PEREBUSAN LARUTAN AIR JAHE (Zingiber Officinale) PADA SERAT BAMBU APUS (Gigantochloa Apus) TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN MIKROSTRUKTUR Yahya, Muh. Aris; Respati, Sri Mulyo Bondan; Purwanto, Helmy
ROTASI Vol 18, No 2 (2016): VOLUME 18, NOMOR 2, APRIL 2016
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (581.455 KB) | DOI: 10.14710/rotasi.18.2.57-64

Abstract

Gigantochloa apus merupakan tumbuhan tanaman jenis rumput-rumputan yang mempunyai batang berongga dan beruas-ruas, serta berakar serabut. Batang bambu apus berbatang kuat, liat, dan lurus, seratnya memiliki karakteristik yang panjang kuat, dan lentur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa struktur mikro dari permukaan serat dan kekuatan tarik serat tanaman bambu apus terhadap lama perebusan dengan larutan air jahe selama 0, 30, 60, dan 90 menit. Sehingga didapatkan hasil dari penelitian ini adalah permukaan antara sub serat tanaman bambu apus semakin terlihat dan diameter semakin membesar jika perebusan semakin lama. Hasil dari uji tarik serat tanaman bambu apus didapatkan tegangan pada tanpa perebusan sebesar 3,15965 kgf/mm2, 30 menit sebesar 16,13070 kgf/mm2, 60 menit sebesar 10,45639 kgf/mm2, 90 menit sebesar 9,45964 kgf/mm2 dan tegangan tertinggi terdapat pada perebusan 30 menit yaitu 16,13070 kgf/mm2. Dari hasil penelitian semakin lama perebusan, akan menurunkan kekuatan tarik, ini dikarenakan banyaknya air yang masuk kedalam celah antar sub seratnya sehingga menjadi berongga, rapuh dan lignin dari serat itu sendiri terkelupas dengan sendirinya.
KOMPATIBILITAS SERAT DAUN PANDAN DURI (Pandanus Tectorius) PADA PERLAKUAN PERENDAMAN NaOH 5%, 10%, DAN 15% DENGAN RESIN POLYESTER Ananto, Reza Ardian; Bondan Respati, Sri Mulyo; Purwanto, Helmy
CENDEKIA EKSAKTA Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/ce.v6i1.3032

Abstract

ABSTRAK Serat (fiber) adalah suatu jenis bahan berupa potongan-potongan komponen yang membentuk jaringan memanjang yang utuh.Tujuandari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa foto mikro dari permukaan serat, kekuatan tarik serat dan tegangan geser serat daun pandan duridengan perendaman menggunakanlarutan NaOH. Serat direndam pada larutan NaOH dengan variasi 0, 5%, 10%, dan 15%selama 2 jam. Hasil penelitian memperlihatkanpermukaan serat daun pandan duri semakin terlihat dan diameter semakin mengeciltetapi jika perendaman dengan menggunkan kadar NaOH semakin banyak membuat diameternya membesar. Hasil dari uji tarik serat daun pandan duri dengan serat tanpa rendaman dan serat yang direndam dengan NaOH 5%, 10%, dan 15% memiliki kekuatan tariksebesar yaitu 6,33 MPa, 9,69 MPa, 34,09 MPa, dan 2,33 MPa.Sedangkan tegangan geser serat tanpa perlakuan dan serat yang direndam dengan larutan NaOH 5%, 10%, dan 15% yaitu 0,69 MPa, larutan NaOH 5% yaitu 1,08 MPa, larutan NaOH 10% yaitu 1,09 MPa, dan larutan NaOH 15% yaitu 1,00 MPa.Dari hasil penelitian semakin banyak kadar NaOH akan membuat permukaan serat menjadi kasar yang mengakibatkan kekuatan tariknya menurun. Kata kunci: serat daun pandan duri, NaOH, kekuatan tarik, tegangan geser
Pengaruh Variasi Temperatur Tuang pada Pengecoran Daur Ulang Al-Si terhadap Struktur Mikro dan Kekerasan dengan Pola Styrofoam Purwanto, Helmy; Darmanto, Darmanto; Kholis, Nur; Mufidin, Wahid
JMPM (Jurnal Material dan Proses Manufaktur) Vol 5, No 1 (2021): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jmpm.v5i1.12441

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh temperatur tuang pada pengecoran daur ulang Al-Si terhadap struktur mikro dan kekerasan dengan menggunakan pola Styrofoam. Material aluminium dari velg bekas diplih sebagai bahan utama dalam penelitian ini. Parameter yang digunakan dalam pengecoran adalah temperatur tuang dengan variasi 660, 710, dan 760oC. Pengamatan struktur mikro dan pengukuran SDAS menggunakan mikroskop optic dan image analysis software. Pengujian kekerasan dilakukan untuk mengetahui sifat mekanis material. Hasil pengujian menunjukkan SDAS semakin kasar atau meningkat 56 % pada temperatur tuang 760o C sehingga mengalami peningkatan kekuatan mekanik sebesar 2.59%.
PENUMBUHAN INDUSTRI TEPUNG LOKAL MELALUI PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI UNTUK MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN DI JAWA TENGAH (Studi Kasus Kabupaten Magelang Propinsi Jawa Tengah) Lutfi Aris Sasongko; Helmy Purwanto; Renan Subantoro
JURNAL LITBANG PROVINSI JAWA TENGAH Vol 7 No 1 (2009): Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36762/jurnaljateng.v7i1.214

Abstract

Food security is one of strategic priorities of national development. Food is a basic need which is essential to human life. Therefore it constitutes food diversification. The research was held to study potential of local flour industry growth especially on farmer and society empowerment to strengthen Central Java food security. The research objectives are: (1) identify society perception and preference on two composition combination wheat and local flour (sweet potato) on food processed product; (2) identify potential and constraint of local flour growth development; and (3) to choose the empowerment model on technical and managerial farmer group on local flour (sweet potato) appropriate with costumer perception and preference. The research locates on Magelang Regent Province of Central Java. Collection data method was done with interview technique, Focus Group Discussion (FGD) and Rapid Rural Appraisal (RRA). While data analysis method used descriptive statistic and SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) analyzes. From the research, could be found information about society perception and preference of two composition combination wheat flour and local flour (sweet potatoes) on food processed product was good relatively (could give score of test result which is almost same on two composition). From potential and constraint identification, the result gave that the potential of farmer group for developing local flour industry was good and strength relatively. While the model formula of farmer group empowerment which is offered to selected farmer group in Magelang Resident was empowerment with assistance, tool grant and socialization. The model was hoped could be adopted by all stakeholders. Farmer group empowerment process would be done with synergy by all stakeholders. So optimal result could be taken and the utility could be felt by farmer group on income improvement. On the turn, the effort could improve farmer wealth and strengthen the food security.
The effect of tempering temperature in las connection (SMAW) at carbon steel pipes AISI 1018 on mechanical properties Sri Mulyo Bondan Respati; Helmy Purwanto; Afifudin Afifudin
Jurnal Teknik Mesin Indonesia Vol 15 No 1 (2020): Jurnal Teknik Mesin Indonesia
Publisher : Badan Kerja Sama Teknik Mesin Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36289/jtmi.v15i1.149

Abstract

Pengelasan merupakan proses penyambungan dua buah logam atau lebih dengan cara mencairkan sebagian dari logam induk. Tujuan dari kajian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tempering pada pipa baja karbon hasil pengelasan SMAW (shield metal arc welding) terhadap kekuatan tarik, kekerasan dan mikrostruktur. Tujuan dari proses tempering adalah untuk menghilangkan tegangan dalam dan mengurangi kekerasan. Material yang digunakan pada kajian ini adalah pipa baja karbon rendah berdiameter 2 inchi, dengan variasi suhu tempering antra 400oC, 450oC 500oC, 550oC dan 600oC. Nilai kekuatan tarik paling tinggi pada spesimen tanpa temper sebesar 489,85 MPa, sedangkan nilai uji tarik paling rendah terdapat pada spesimen dengan temper 400oC sebesar 391,13 MPa. Nilai kekerasan tertinggi terdapat pada daerah HAZ pada spesimen tanpa temper sebesar 58 HRB dan nilai kekerasan terendah terdapat pada spesimen dengan temper 550oC pada daerah logam las sebesar 34,7 HRB. Sedangkan pengaruh tempering terhadap struktur mikro pada hasil pengelasan pada daerah logam induk dengan pengaruh temper 550oC tampak struktur ferit dan perlit yang halus dan rapat.
PENGARUH PENGECORAN ULANG TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KEKERASAN PADA ALUMINIUM COR DENGAN CETAKAN PASIR Helmy Purwanto; Mulyonorejo -
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2010: Sain, Teknologi, Kimia Sosial dan Humaniora, Kimia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (90.968 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengecoran ulang terhadap kekuatan tarik dan kekerasan pada aluminium. Bahan yang digunakan adalah aluminium yang beredar di pasaran. Material dilebur diatas tungku pengecoran dan dituang pada temperatur 7500C dengan menggunakan cetakan pasir. Hasil pengecoran kemudian dibuat spesimen pengujian tarik menurut standart JIS Z 2201 No. 14 untuk pengujian tarik dan spesimen pengujian kekerasan. Pengecoran ulang dilakukan tiga kali dengan kondisi penuangan yang sama dan masing-masing masing pengecoran dibuat tiga spesimen. Dari hasil pengujian bahwa untuk pengecoran ulang I terhadap pengecoran ulang II kekuatan tarik turun 3.9% dan kekerasannya turun 5.1% dan setelah dilakukan pengecoran ulang III kekuatan tarik turun sekitar 8.9 % dan kekerasannya turun sekitar 27 %. Kesimpulan dari hasil penelitian adalah bahwa pengecoran ulang akan menurunkan kekuatan tarik dan kekerasan aluminium cor. Kata Kunci : Pengecoran Ulang (remelting), kekuatan tarik dan kekerasan
PENGARUH TEMPERATUR CETAKAN PADA PENGECORAN SQUEEZE TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALMINIUM DAUR ULANG (Al–6,4%Si–1,93%Fe) Helmy Purwanto; . Suyitno; Prio Tri Iswanto
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2011): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2 2011
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aluminium merupakan logam yang banyak digunakan dalam berbagai aplikasi. Untuk menghasilkan produk cor yang unggul dengan mengguanakan bahan daur ulang dapat dilakukan dengan metode pengecoran squeeze. Pegecoran squeeze adalah pengecoran dengan pengaruh tekanan pada saat pembekuan logam cair dan merupakan pengabungan antara pengecoran dan penempaan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh temperatur cetakan terhadap struktur mikro dan kekerasan hasil pengecoran squeeze (squeeze casting) pada paduan Al–6,4%Si–1,93%Fe. Paduan dilebur pada dapur krusibel dan dituang pada temperatu 700°C pada cetakan yang berbentuk die-punch yang dipanaskan pada temperatur 300, 400, 500°C dan dengan tekanan squeeze 0 (tuang) dan 100 MPa. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pengecoran squeeze akan menurunkan dan meratakan ukuran struktur silicon dan meningkatkan kekerasan. Semakin tinggi temperatur cetakan, SDAS (Scondary Denrite Arm Spacing) semakin besar dan harga kekerasan brinell semakin rendah. Kata kunci: pengecoran squeeze, temperatu cetakan, struktruk mikro, kekerasan.
PENGARUH WAKTU PERENDAMAN LARUTAN BAWANG PUTIH (Allium sativum) PADA SERAT TANAMAN LIDAH MERTUA (Sansevieria trifasciata) TERHADAP KEKUATAN TARIK SERAT Sri Mulyo Bondan Respati; Rusman Rusman; Helmy Purwanto
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2016): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 7 2016
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.914 KB)

Abstract

Sansevieria trifasciata merupakan tanaman yang mempunyai keanekaragaman warna dan bentuk daun serta dapat digunakan sebagai tanaman hias. Serat Sansevieria memiliki karakteristik yang tidak mudah rapuh, mengkilat, panjang, dan memiliki kualitas serat yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa struktur mikro dari permukaan serat dan kekuatan tarik serat tanaman lidah mertua terhadap lama perendaman dengan larutan bawang putih selama 0, 2, 4, dan 6 jam. Sehingga didapatkan hasil dari penelitian ini adalah permukaan antara sub serat tanaman lidah mertua semakin terlihat dan diameter semakin membesar jika perendaman semakin lama. Dan juga didapatkan hasil dari uji tarik serat tanaman lidah mertua dengan perlakuan perendaman 0 jam, 2 jam, 4 jam dan 6 jam, memiliki tegangan tarik sebesar yaitu 51,2255 kgf/ mm2, 41,7520 kgf/ mm2, 57,6971 kgf/ mm2, dan 7,3049 kgf/ mm2. Memiliki regangan sebesar 4,8160 %. Sedangkan untuk serat tanpa perlakuan dan di beri perlakuan dengan perendaman selama 2 dan 6 jam yaitu 4,4720 %, 3,5840 %, dan 4,3760 %. Dari hasil penelitian semakin lama perendaman, akan menurunkan kekuatan tarik, ini di karenakan banyaknya air yang masuk ke dalam sub seratnya sengga menjadi berrongga dan rapuh. Kata kunci: bawang putih, kekuatan tarik, serat lidah mertua
PENINGKATAN KUALITAS BATIK JAMBE KUSUMA MELALUI PENERAPAN PEWARNA ALAMI SEBAGAI ALTERNATIF PROSES PRODUKSI YANG LEBIH RAMAH LINGKUNGAN Indah Riwayati; Helmy Purwanto
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2016): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 7 2016
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.277 KB)

Abstract

Pembatik dari desa Jambearum kecataman Patebon kabupaten kendal memproduksi batik yang diberi nama batik Jambe Kusuma. Proses pewarnaan batik menggunakan pewarna sintetik menghasilkan limbah yang menimbulkan masalah pada lingkungan. Oleh karena itu diperlukan pengetahuan mengenai cara membuat dan mengaplikasikan pewarna alam yang lebih ramah lingkungan pada batik. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bahan-bahan alam yang dapat dipergunakan sebagai pewarna pada batik. Bahan-bahan alam yang dieksplorasi untuk dipergunakan sebagai pewarna adalah sabut kelapa, kulit manggis, kulit  bawang merah, kunyit dan batang pohon mangga. Sedangkan fixer adalah kapur, tawas dan tunjung. Dari hasil percobaan dapat diperoleh hasil bahwa kelima jenis bahan dapat dijadikan bahan pewarna alam dan fixer tunjung memberikan warna paling tua untuk kelima jenis bahan pewarna.   Kata kunci: batik, kendal, pewarna alami
KARATERISTIK MAKRO DAN MIKRO PLAT BAJA-ALUMINIUM TERHADAP KETAHANAN BALISTIK Helmy Purwanto; Rudy Soenoko; Anindito Purnowidodo; Agus Suprapto
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2015): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 6 2015
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengembangan material tahan balistik atau peluru tidak hanya pada material baja, tetapi mengarah pada material yang mempunyai massa jenis ringan. Aluminium merupakan alternatif material yang dapat diaplikasikan dalam kontruksi tahan balistik. Perpaduan kekerasan dan keuletan menjadi salah satu faktor untuk menahan laju peluru yang dikeluarkan dari senapan. Pembuatan panel ganda berlapis (layer) aluminium-baja atau baja-aluminum dilakukan untuk mengetahui ketahanan balistik dengan menggunakan peluru kaliber 5,56 x 45 mm (MU5-TJ) yang ditembakkan dari jarak 15 m. Aluminium cair dituang pada plat baja ketebalan 6 mm hingga menjadi satu-kesatuan plat ganda berlapis dengan metode squeeze casting. Hasil pengujian balistik menunjukkan panel aluminum-baja dan baja aluminium tidak dapat tertembus peluru walaupun terjadi penurunan kekerasan plat baja karena proses panas pada saat pengecoran. Lapisan yang lebih keras di sisi muka mempunyai ketahanan balistik yang lebih  optimal dibandingkan dengan lapisan yang lebih lunak pada sisi depan dari arah laju peluru. Kata kunci: plat berlapis, pengecoran squeeze, ketahanan balistik
Co-Authors . Suyitno Abdul Latif Abdul Wahid, Muhammad Agus Suprapto Agus Suprapto Ahmad Adib AHMAD ADIB Aji Topan Asmoro Ananto, Reza Ardian Andika Dwi Putra Anindito Purnowidodo Anindito Purnowidodo Anjis Ahmad Soleh Anwar, Mohammad Zainul Artisa Endar Kurniawan Assyifa Khairunnisa Aufa Fahmazida Bajar Sulistiyo Bayu Fredo Wicaksono Darmanto Darmanto Darmanto Darmanto Darul Iman Dergo Nurhadi Diah Ayu Lestari Dwi Setyo Agus Dwi Setyo Agus Prakoso Eka nur Khalish, Yahdi Erika Febiana Lasifa Habibul Mujtabah Hadi Nasbey Harsono Harsono Hawari, Rizal Ihsan Fauzi Ilham Fakhrudin Imam Syafaat Indah Hartati Irvan Sovian Irwan Hardiansyah Kosasi Irwanto Irwanto Jaenal Arifin Jamhari Jamhari Kuat Hasan Lutfi Aris Sasongko Luthfiyah Harum Pratiwi M. N. Habibiy M. Yusrul Niam A Mahendra, Isa Meta Liftyastuti Miftah Azizi Miftakhul Huda Miharja Awan Jaya Mochamat Sobirin Moh Hendri Priyono Mohamad Lasno Mufidin, Wahid Muh. Aris Yahya, Muh. Aris Muhamad Hafid Falihurrozan Muhammad Dzulfikar Muhammad Ilhammudin Muhammad Rafi Najib Muhammad Syaiful Nurkholiq Mujiyono Mujiyono Mulyonorejo - Musa Assegaff Mustagfirin Nesia Ursulla Endarhadi Ngatmin Ngatmin Nugroho, Agung Nur Kholis Nur Kholis Nur Kholis Nyoto Lestari Pangestu, Wahyu Adi Parwening Sabdo Hermawan Prawibowo, Hartanto Prio Tri Iswanto Pungkas Prayitno Rahmatulloh, Salim Renan Subantoro Reza Ardian Ananto Rifky Ismail Rita Dwi Ratnani Rudy Soenoko Rudy Soenoko Rusman Rusman Saiful Amin SM Bondan Respati SM Bondan Respati Sri M. Bondan Respati Sri M. Bondan Respati Sri Mulyo Bondan Respati Sugeng Prasojo Sugeng Priyono Sugiarto Sugiarto Sumidi Sumidi Suntari Suntari Suwardiyono Suwardiyono Ulin Nuha Wahid, Muhammad Abdul Wahyu Kheren Sabyantoro Wicaksono, Burhanuddin Yudhi Purnama Zainal Abidin