Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KADAR VITAMIN A, ZAT BESI (Fe) DAN TINGKAT KESUKAAN NUGGET AYAM YANG DISUBSTITUSI DENGAN HATI AYAM BROILER Krismaputri, Melinda Erdya; Hintono, Antonius; Pramono, Yoyok Budi
Animal Agriculture Journal Vol 2, No 1 (2013): Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013
Publisher : Animal Agriculture Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.514 KB)

Abstract

ABSTRACTThe research objective was to know the influence of livers-substituted of chicken nugget on the content of vitamin A, Fe and the preferences. The design experiments of the research was completely randomized design with 5 treatments and 4 replications. The treatments are T0 = 0%, T1 = 10%, T2 = 20%, T3 = 30% and T4 = 40% respectively. The content of vitamin A and Fe were tested by UV-VIS Spectrophotometry method. The data were analyzed by ANOVA, if the treatments significant was continued by Duncan Multiple Range Test. The preferences were tested by 25 panelist. The data were analyzed by non-parametric Kruskal Wallis H-Test using SPSS software version 16.0, if the treatments significant was continued by Wilcoxon test. The average of the content of vitamin A are T0 = 8,44%, T1 = 13,13%, T2 = 16,51%, T3 = 21,02% and T4 = 23,90%; the content of ferum (Fe) are T0 = 12,06%, T1 = 10,40%, T2 = 9,13%, T3 = 6,08% and T4 = 5,42%; and the preferences are T0 = 4,12%, T1 = 3,84%, T2 = 3,24%, T3 = 3,32% and T4 = 3,16%. The analysis showed significant (P < 0.05) to the content of vitamin A, Fe and the preferences.Keywords:chicken nuggets, chicken livers, vitamin A, zat besi, preferences.ABSTRAKTujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh substitusi hati ayam pada pengolahan nugget ayam terhadap kadar vitamin A, zat besi (Fe) dan tingkat kesukaan. Rancangan percobaan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan secara berurutan adalah T0 = 0%, T1 = 10%, T2 = 20%, T3 = 30% dan T4 = 40%. Kadar vitamin A dan zat besi (Fe) diuji dengan metode Spektrofotometri UV-VIS. Data dianalisis dengan ANOVA, jika signifikan maka dilanjutkan dengan uji Wilayah Ganda Duncan. Tingkat kesukaan diuji oleh 25 panelis. Data dianalisis dengan non-parametrik Kruskal Wallis H-Test dengan menggunakan software SPSS versi 16.0, jika signifikan maka dilanjutkan dengan uji Wilcoxon. Rata-rata kadar vitamin A adalah T0 = 8,44%, T1 = 13,13%, T2 = 16,51%, T3 = 21,02% dan T4 = 23,90%; kadar zat besi (Fe ) adalah T0 = 12,06%, T1 = 10,40%, T2 = 9,13%, T3 = 6,08% dan T4 = 5,42%; dan tingkat kesukaan adalah T0 = 4,12%, T1 = 3,84%, T2 = 3,24%, T3 = 3,32% dan T4 = 3,16%. Hasil analisis menunjukkan signifikan (P < 0,05) terhadap kadar vitamin A, zat besi (Fe) dan tingkat kesukaan.Kata kunci: nugget ayam, hati ayam, vitamin A, zat besi, kesukaan.
Potensi Tepung Magot Black Soldier Fly (Hermetia illucens) sebagai Agen Antibakteri dan Immunomodulator Pakan Ternak Unggas secara In vitro Desy Cahya Widianingrum; Melinda Erdya Krismaputri; Listya Purnamasari
Jurnal Sain Veteriner Vol 39, No 2 (2021): Agustus
Publisher : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jsv.53347

Abstract

Tepung Magot dalam pakan unggas tidak hanya dapat digunakan sebagai alternatif sumber protein namun juga diharapkan memiliki efek antibakterial dan immunomodulator. Penelitian ini menggunakan metode in vitro untuk mengetahui efek antimikrobial dan immunomodulator tepung magot. Uji sensitivitas dilakukan dengan metode disc difusi agar, uji aktivitas fagositosis diamati pada makrofag peritoneum mencit Balb-C jantan berumur 8 minggu terhadap Staphylococcus aureus (S. aureus), serta uji tantang S. aureus terhadap tepung magot dilihat di bawah scanning electron microscopy (SEM). Data hasil uji sensitivitas dan pengamatan dengan teknik SEM dilaporkan secara deskriptif. Perbedaan aktivitas fagositosis makrofag antar perlakuan diuji dengan analisis varian satu arah dengan uji lanjut honestly significant difference (HSD) Berdasar hasil penelitian diketahui bahwa tepung memiliki 38,22% kandungan protein dengan profil asam amino yang lengkap. Kandungan asam amino tertinggi pada tepung magot adalah (7685,84 mg/kg), aspartat (5864,19 mg/kg), leusin (5034,31 mg/kg). Asam lemak esensial yang terkandung pada tepung magot adalah asam laurat (13,39%) Hasil uji sensitivitas diketahui tepung magot tidak memberikan zona hambat pada bakteri S. aureus. Introduksi tepung magot pada fagositosis secara in vitro dapat meningkatkan kinerja makrofag dengan perannya seperti opsonin berdasar pengamatan SEM. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tepung magot potensial digunakan sebagai imunomodulator natural dan pengganti protein pakan unggas.
PENINGKATAN KEMANDIRIAN PETERNAK DESA KLABANG MELALUI VILLAGE BREEEDING CENTER DAN PENERAPAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN PAKAN LOKAL Listya Purnamasari; Melinda Erdya Krismaputri; Himmatul Khasanah; Nur Widodo
SEMAR (Jurnal Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni bagi Masyarakat) Vol 9, No 2 (2020): November
Publisher : LPPM UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/semar.v9i2.43725

Abstract

Kegiatan program pengabdian desa binaan ini dilakukan di Desa Klabang, Kecamatan Tegalampel, Kabupaten Bondowoso. Kegiatan yang dilakukan yaitu peningkatan kemandirian peternak desa Klabang melalui Village Breeeding Center dan penerapan teknologi pengolahan pakan ternak asal sumberdaya lokal. Manajemen budidaya yang tepat dan ketersediaan pakan berkualitas secara mandiri diharapkan mampu meningkatkan reproduksi dalam hal bibit ternak dan produktivitas ternak. Mitra dalam kegiatan program pengabdian desa binaan ini yaitu masyarakat Desa Klabang, Kecamatan Tegalampel, Kabupaten Bondowoso. Metode yang digunakan dalam program ini yaitu, penyuluhan dan pelatihan manajemen pemeliharaan ternak serta recording ternak dan pemanfaatan limbah pertanian sebagai pakan ternak, penyuluhan dan pelatihan formulasi pakan dan pembuatan pakan fermentasi, pendampingan, monitoring dan evaluasi. Hasil dari program pengabdian kepada masyarakat ini adalah kelompok tani-ternak Desa Klabang Kabupaten Bondowoso mampu mengolah limbah pertanian menjadi pakan ruminansia kaya nutrisi. Buku panduan dan video tahapan pembuatan pakan dapat digunakan oleh masyarakat dengan baik sehingga kelompok tani-ternak dapat mengolah limbah menjadi pakan secara mandiri. Kelompok tani ternak desa Klabang selaku mitra program pengabdian ini dapat melaksanakan dan menerapkan teknologi yang telah diberikan dan berusaha untuk selalu kontinu dalam pembuatan pakan serta pengembangan produk silase sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan dan keberlanjutan program.
Pengembangan sentra pakan silase kulit singkong kaya nutrisi di Desa Sumber Tengah, Bondowoso Purnamasari, Listya; Khasanah, Himmatul; Krismaputri, Melinda Erdya; Widodo, Nur; Suryandari, Putrika; Fajrin, Eistifani
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 4 (2024): December
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i4.27469

Abstract

Abstrak Bondowoso merupakan salah satu kabupaten di Indonesia yang khas dengan industri pengolahan tape. Salah satu sentra tape singkong dengan beberapa produsen berskala besar terletak di Desa Sumber Tengah Kecamatan Binakal Kabupaten Bondowoso. Limbah padat yang dihasilkan dari produksi tape singkong berupa kulit singkong masih belum termanfaatkan dengan baik bahkan cenderung mencemari lingkungan, padahal limbah kulit singkong memiliki kandungan nutrien yang tinggi sebagai sumber karbohidrat sehingga berpotensi sebagai bahan pakan ternak khususnya ternak ruminansia. Namun, kulit singkong memiliki zat antinutrisi yaitu asam sianida (HCN) yang dapat membahayakan ternak apabila terkonsumsi. Adapun solusi yang ditawarkan dari permasalahan tersebut adalah: a) pengolahan kulit singkong dengan teknologi fermentasi, b) peningkatan nilai guna dan nutrien limbah kulit singkong, c) Peningkatan nilai ekonomi limbah kulit singkong, dan d) Peningkatan usaha masyarakat dengan mengembangkan usaha sampingan. Tujuan dari program ini yaitu dapat meningkatkan nilai guna limbah padat kulit singkong menjadi bahan baku pakan ternak dan meningkatkan pendapatan para pelaku UKM tape. Kelompok sasaran program adalah UKM tape yang ada di Sentral Tape Desa Sumber Tengah yang berjumlah 32 orang. Para peserta antusias dalam mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dalam program ini baik tahap sosialisasi maupun pelatihan. Sesi diskusi utamanya terkait masalah peternakan terutama pakan alternatif yang murah, mudah, dan bergizi juga berlangsung dengan lancar. Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan saran yang dapat diberikan untuk program selanjutnya adalah pengadaan mesin pencetak wafer untuk pakan ternak. Kata kunci: kulit singkong; limbah tape; silase; ternak. Abstract Bondowoso is popular in fermented cassava processing industry. One of the fermented cassava centers is located in Sumber Tengah Village, Binakal District, Bondowoso Regency, which has several fermented cassava producers on a relatively large scale. Solid waste produced from the production of fermented cassava are of cassava peels that is not well utilized and even tends to pollute the environment. Cassava peel waste has a high nutrient content as a source of carbohydrates so it has the potential to be used as an ingredient in animal feed, especially ruminant livestock. However, cassava peel has an antinutrient substance, cyanide acid (HCN) which can harm livestock if consumed without processing. The solutions offered from these problems are: a) cassava peel processing with fermentation technology, b) increasing the use value and nutrients of cassava peel waste, c) increasing the economic value of cassava peel waste, d) Increasing community businesses by developing side businesses. The aim of this program was expected to increase the use value of cassava peel solid waste in Sumber Tengah Village, into raw materials for animal feed and increase the income of fermented cassava producers. The number of participants were 32 people from the fermented cassava centers in Sumber Tengah Village. The participants were enthusiastic in participating the entire series of activities in this program, both the socialization and training program. The main discussion session related to livestock issues, should be cheap, easy, and nutritious alternative feed, also went well. Based on the activities that have been carried out, the suggestion that can be given for the next program is the procurement of wafer machines for animal feed. Keywords: cassava peels; fermented cassava; animal feed; silage.