Ahmad Tarmizi Hasibuan
Uin Sunan Kalijaga Yogyakarta

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

KONSEP PENDIDIKAN ABAD 21: KEPEMIMPINAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA SD/MI Ahmad Tarmizi Hasibuan; Andi Prastowo
MAGISTRA: Media Pengembangan Ilmu Pendidikan Dasar dan Keislaman Vol 10, No 1 (2019): MAGISTRA
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/mgs.v10i1.2714

Abstract

AbstrakPerubahan pola pendidikan yang terasa pada saat ini merupakan salah satu ciri era globalisasiatau disebut dengan era keterbukaan (era of oppenes), ini dibuktikan dengan berkembangnyaIlmu Pengetahuan (science) dan Teknologi (tecnology). Era ini sering disebut dengan abad21. Abad 21 lebih menekankan atau menuntut dalam menciptakan kualitas sumber dayamanusia. Oleh karenanya tujuan artikel ini adalah untuk mengkaji bidang pendidikan danmenambah pemahaman pemimpin atau kepala sekolah tentang abad 21 baik dari segikarakteristik, elemen dan relevansinya untuk mengembangkan mutu sumber daya manusia diera globalisasi yang penuh dengan tantantangan persaingan serta menuntut keahlian.Penelitian ini menggunakan penelitian library research dengan membaca buku-buku terkaitdengan metode studi kepustakaan. Adapun temuan peneliti tentang karakteristik abad 21: 1).Kreatif dan inovatif (creative and innovative), 2) Sifat berfikir kritis (the nature of criticalthinking), 3) Pengintegrasian ilmu (integration of science), 4) Mudah mendapatkan informasi(easy to get knowledge), 5) Berjiwa komunikatif dan kolaboratif (communicative andcollaborative spirit), 6) Menghargai perbedaan pendapat (respect differences of opinion), dan7) pendidikan sepanjang hayat (longlife education). Dari segi elemen abad 21: 1) Membentuksumber daya manusia yang berkualitas, dan 2) Belajar sepanjang hayat. Sedangkan dari segirelevansi kepemimpinan dalam mengembangkan sumber daya manusia SD/MI: 1)Memanfaatkan teknologi untuk mencari sumber informasi, 2) Berkomunikasi danberkerjasama, 3) Kreatif dalam proses pembelajaran, 4) Menanamkan literasi, 5) Menghargaipendapat dan berfikir kritis, 6) Mengembangkan berbagai pembelajaran secara inovatif serta7) Menjadi manusia pembelajar sesuai dengan konsep pendidikan sepanjang hayat.Kata Kunci: Pendidikan, Abad 21, Sumber Daya ManusiaAbstractChanges in education pattern nowdays is one of the characteristics in globalization era oropenness era, it is evidenced by the development of Science and Technology. This era usuallycalled the 21st century. The 21st century will emphasize or demand more in creating thequality of human resources. Therefore the purpose of the article is to study the field ofeducation in the 21st century both in terms of its characteristics, elements and relevance inAhmad Tarmizi H, Andi P Konsep Pendidikan Abad 21...27 MAGISTRA - Volume 10 Nomor 1 Juni 2019developing the quality of human resources. This research uses research library research byreading books related to the library study method. The characteristics of the 21st century: 1).creative and innovative, 2) nature of critical thinking, 3) integration of science, 4) easy to getinformation, 5) communicative and collaborative spirit, 6) Respect for differences of opinionand 7) longlife education. Elements and Characteristics of the 21st century: 1) Establish thequality human resources, and 2) Lifelong learning. While leadership relevance in developingSD/MI human resources: 1) Utilizing technology to find information sources, 2)Communicating and collaborating, 3) Creative in the learning process, 4) Installing literacy,5) Respecting opinions and critical thinking, 6) Developing a variety of innovative learningand 7) Become a human learner in accordance with the concept of lifelong education.Keywords: Education, 21st Century, Human Resources
ANALISIS DESAIN PEMBELAJARAN PKN DI SD/MI KELAS TINGGI Rora Rizky Wandini; Siti Maghfhirah; Ahmad Tarmizi Hasibuan
MAGISTRA: Media Pengembangan Ilmu Pendidikan Dasar dan Keislaman Vol 12, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/mgs.v12i1.4377

Abstract

Abstract Citizenship education teaches students to know everything that includes themselves and their country. At the end, students will be asked to apply the values of this subject. For example, on theme national identity which means identity of Indonesian nation, namely Pancasila. By implementing Pancasila in everyday life, it means that the students have shown their national identity. However, in this case, the effort to apply PKn in daily life is not an easy thing, therefore it is necessary for students to prepare PKn learning designs so the students enjoy the lesson and make it easier for them to apply the content of PKn subject values. This study uses the literature study method. The author collects various data sources as reference material to complete this paper. The results of the study, it can be concluded that PKn Learning Design in Higher Class of SD/MI, 1) the use visual media, 2) the method of question and answer, 3) the use of Picture Media, 4) the use of Multimedia, 5) an active, creative, effective, and effective learning approach. fun, 6) Horay course review model by using power point, 7) the use of Learning Media, 8) the use of Discussion Method, 9) Active learning strategy of crossword puzzle type. Keywords: Learning Design, PKn, Higher Class
Humanization of Education in the Challenges and Opportunities of the Disruption Era at Nahdlatul Ulama Elementary School Ahmad Tarmizi Hasibuan; Nurzakiah Simangunsong; Ely Rahmawati; Rahmaini Rahmaini
Al Ibtida: Jurnal Pendidikan Guru MI Vol 7, No 2 (2020): October 2020
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/al.ibtida.snj.v7i2.6832

Abstract

AbstractThis study was intended to describe the concept of humanization of education which is implemented at the Nahdlatul Ulama Elementary School (SD NU) Sleman Yogyakarta in facing challenges and opportunities in the era of disruption. This type of research is qualitative in the form of a phenomenological approach. In collecting data, researchers used observation, interview, and documentation techniques. Meanwhile, the research data were analyzed using Miles and Huberman model and validated through data triangulation techniques. The results showed that in implementing humanist education at SD NU Sleman Yogyakarta, the school used Sab'atu Ansitoh (7M) activities. They are first, cultivating and instilling behavior; second, grounding the NU pledge of allegiance; third, practice riyadhoh; fourth, improving school facilities; fifth, training educators; sixth, making educators prosperous; and seventh, providing a child-friendly canteen (iqomatil maqsof). It is expected that applying these 7 principles (sab'atu ansitoh) can have implications for improving the quality of students who are able to face the challenges in the era of disruption.Keywords: disruption era, humanization of education, Nadlatul Ulama elementary school.  AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan konsep humanisasi pendidikan yang diimplementasikan di Sekolah Dasar Nahdlatul Ulama (SD NU) Sleman Yogyakarta dalam menghadapi tantangan dan peluang di era disrupsi. Jenis penelitiannya adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi.  Sementara itu, data hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis data model Miles dan Huberman dan uji keabsahan data menggunakan teknik triangulasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam mengimplementasikan pendidikan yang humanis di SD NU Sleman Yogyakarta, pihak sekolah menggunakan kegiatan Sab’atu Ansitoh (7M), yaitu pertama, membudayakan dan menanamkan adab; kedua, membumikan Ikrar kesetiaan NU; ketiga, mentradisikan riyadhoh; keempat memajukan fasilitas sekolah; kelima, melatih pendidik; keenam, mensejehterakan pendidik; dan ketujuh, menyediakan kantin (iqomatil maqsof) ramah anak. Diharapkan dengan menerapkan 7 prinsip (sab’atu ansitoh) tersebut dapat berimplikasi terhadap peningkatan kualitas siswa yang mampu menghadapi tantangan di era disrupsi.Kata kunci: era disrupsi, humanisasi pendidikan, Sekolah Dasar Nahdlatul Ulama. 
PENERAPAN PRINSIP DAN PRAKTIK DEMOKRASI INTEGRASI KURIKULUM TERPADU STUDENT CENTERING DI KOTA MEDAN Safran Safran; Ahmad Tarmizi Hasibuan; Fitri Yuliawati
Abdau: Jurnal Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Vol 4, No 1 (2021): JUNI
Publisher : Sekolah Tinggi Pendidikan Islam (STPI) Bina Insan Mulia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.375 KB) | DOI: 10.36768/abdau.v4i1.171

Abstract

Integrasi kurikulum yang berpusat pada siswa atau sering disebut dengaan Curriculum Integration (CI) adalah konsep yang didukung dengan pendidikan demokrasi. Ini menempatkan siswa di pusat pembelajaran, melibatkan mereka dalam keputusan kelas dan perencanaan kurikulum. Tulisan ini memeriksa apa yang terjadi ketika tiga guru, berlokasi di tiga sekolah di kota Medan, mengeksplorasi prinsip-prinsip demokrasi dan praktik yang melekat dalam integrasi kurikulum yang berpusat pada siswa. Studi ini adalah proyek kualitatif skala kecil, jadi interpretasi temuan harus dilihat dengan Penelitian tindakan partisipatif (PAR). Teknik pengumpulan data adalah Triangulasi. Temuan menunjukkan bahwa bentuk penerapan prinsip dan praktik demokrasi Integrasi Kurikulum yang berpusat pada siswa di Sekolah Dasar di kota medan adalah berpikir secara demokratis-pedagogi dan praktik, terampil mempertanyakan, membangun rasa kebersamaan melalui pengambilan keputusan bersama, kurikulum yang dibangun bersama.
KONSEP PENDIDIKAN ABAD 21: KEPEMIMPINAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA SD/MI Ahmad Tarmizi Hasibuan; Andi Prastowo
MAGISTRA: Media Pengembangan Ilmu Pendidikan Dasar dan Keislaman Vol 10, No 1 (2019): MAGISTRA
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (695.372 KB) | DOI: 10.31942/mgs.v10i1.2714

Abstract

AbstrakPerubahan pola pendidikan yang terasa pada saat ini merupakan salah satu ciri era globalisasiatau disebut dengan era keterbukaan (era of oppenes), ini dibuktikan dengan berkembangnyaIlmu Pengetahuan (science) dan Teknologi (tecnology). Era ini sering disebut dengan abad21. Abad 21 lebih menekankan atau menuntut dalam menciptakan kualitas sumber dayamanusia. Oleh karenanya tujuan artikel ini adalah untuk mengkaji bidang pendidikan danmenambah pemahaman pemimpin atau kepala sekolah tentang abad 21 baik dari segikarakteristik, elemen dan relevansinya untuk mengembangkan mutu sumber daya manusia diera globalisasi yang penuh dengan tantantangan persaingan serta menuntut keahlian.Penelitian ini menggunakan penelitian library research dengan membaca buku-buku terkaitdengan metode studi kepustakaan. Adapun temuan peneliti tentang karakteristik abad 21: 1).Kreatif dan inovatif (creative and innovative), 2) Sifat berfikir kritis (the nature of criticalthinking), 3) Pengintegrasian ilmu (integration of science), 4) Mudah mendapatkan informasi(easy to get knowledge), 5) Berjiwa komunikatif dan kolaboratif (communicative andcollaborative spirit), 6) Menghargai perbedaan pendapat (respect differences of opinion), dan7) pendidikan sepanjang hayat (longlife education). Dari segi elemen abad 21: 1) Membentuksumber daya manusia yang berkualitas, dan 2) Belajar sepanjang hayat. Sedangkan dari segirelevansi kepemimpinan dalam mengembangkan sumber daya manusia SD/MI: 1)Memanfaatkan teknologi untuk mencari sumber informasi, 2) Berkomunikasi danberkerjasama, 3) Kreatif dalam proses pembelajaran, 4) Menanamkan literasi, 5) Menghargaipendapat dan berfikir kritis, 6) Mengembangkan berbagai pembelajaran secara inovatif serta7) Menjadi manusia pembelajar sesuai dengan konsep pendidikan sepanjang hayat.Kata Kunci: Pendidikan, Abad 21, Sumber Daya ManusiaAbstractChanges in education pattern nowdays is one of the characteristics in globalization era oropenness era, it is evidenced by the development of Science and Technology. This era usuallycalled the 21st century. The 21st century will emphasize or demand more in creating thequality of human resources. Therefore the purpose of the article is to study the field ofeducation in the 21st century both in terms of its characteristics, elements and relevance inAhmad Tarmizi H, Andi P Konsep Pendidikan Abad 21...27 MAGISTRA - Volume 10 Nomor 1 Juni 2019developing the quality of human resources. This research uses research library research byreading books related to the library study method. The characteristics of the 21st century: 1).creative and innovative, 2) nature of critical thinking, 3) integration of science, 4) easy to getinformation, 5) communicative and collaborative spirit, 6) Respect for differences of opinionand 7) longlife education. Elements and Characteristics of the 21st century: 1) Establish thequality human resources, and 2) Lifelong learning. While leadership relevance in developingSD/MI human resources: 1) Utilizing technology to find information sources, 2)Communicating and collaborating, 3) Creative in the learning process, 4) Installing literacy,5) Respecting opinions and critical thinking, 6) Developing a variety of innovative learningand 7) Become a human learner in accordance with the concept of lifelong education.Keywords: Education, 21st Century, Human Resources
ANALISIS DESAIN PEMBELAJARAN PKN DI SD/MI KELAS TINGGI Rora Rizky Wandini; Siti Maghfhirah; Ahmad Tarmizi Hasibuan
MAGISTRA: Media Pengembangan Ilmu Pendidikan Dasar dan Keislaman Vol 12, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (679.84 KB) | DOI: 10.31942/mgs.v12i1.4377

Abstract

Abstract Citizenship education teaches students to know everything that includes themselves and their country. At the end, students will be asked to apply the values of this subject. For example, on theme national identity which means identity of Indonesian nation, namely Pancasila. By implementing Pancasila in everyday life, it means that the students have shown their national identity. However, in this case, the effort to apply PKn in daily life is not an easy thing, therefore it is necessary for students to prepare PKn learning designs so the students enjoy the lesson and make it easier for them to apply the content of PKn subject values. This study uses the literature study method. The author collects various data sources as reference material to complete this paper. The results of the study, it can be concluded that PKn Learning Design in Higher Class of SD/MI, 1) the use visual media, 2) the method of question and answer, 3) the use of Picture Media, 4) the use of Multimedia, 5) an active, creative, effective, and effective learning approach. fun, 6) Horay course review model by using power point, 7) the use of Learning Media, 8) the use of Discussion Method, 9) Active learning strategy of crossword puzzle type. Keywords: Learning Design, PKn, Higher Class