Ahmad Fauzan
STKIP Pangeran Dharma Kusuma

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Capaian Kompetensi Kognitif Siswa Sekolah Dasar Pada Pembelajaran Kurikulum 2013 Subtema Keseimbangan Ekosistem Isna Amanaturrakhmah; Ahmad Fauzan
MAGISTRA: Media Pengembangan Ilmu Pendidikan Dasar dan Keislaman Vol 10, No 2 (2019): MAGISTRA
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/mgs.v10i2.3104

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi kemampuan siswa Sekolah Dasar (SD) dalam mencapai kompetensi kognitif pada pembelajaran Kurikulum 2013 subtema Keseimbangan Ekosistem dan mendeskripsikan pengalaman belajar saintifik siswa pada pembelajaran Kurikulum 2013 subtema keseimbangan ekosistem. Meotde penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktifitas pembelajaran pada kurikulum 2013 menunjang proses berpikir tingkat tinggi pada siswa. Pembelajaran pertama memfasilitasi siswa untuk berpikir tingkat rendah pada kategori C1, C2 dan C3, serta kategori C6 pada kegiatan berpikir tingkat tinggi. Pada pembelajaran kedua, siswa melakukan aktifitas C1, C2, C3 (berpikir tingkat rendah) dan kategori C4 pada kegiatan berpikir tingkat tinggi. Pada pembelajaran ketiga, siswa melaksanakan aktifitas berpikir tingkat rendah C1 dan C2, serta C4 dan C5 pada kategori berpikir tingkat tinggi. Pembelajaran keempat menunjukkan aktifitas berpikir tingkat rendah siswa muncul pada kategori C1 dan C2, serta berpikir tingkat tinggi pada kategori C5 dan C6. Aktifitas berpikir tingkat rendah siswa pada pembelajaran kelima adalah kategori C1 dan C2, sementara kegiatan berpikir tingkat tinggi siswa pada kategori C5 dan C6. Pada pembelajaran terakhir siswa melakukan aktifitas berpikir tingkat rendah pada kategori C1, C2 dan C3, sementara kegiatan berpikir tingkat tinggi pada kategori C6. Sedangkan kegiatan kegiatan saintifik siswa belum muncul secara optimal dalam keseluruhan aktifitas pembelajaran siswa, namun demikian kegiatan saintifik yang dimunculkan siswa relatif baik, mengingat kemampuan intelektual siswa sebagian besar masih berada pada tahap operasi konkrit.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PROSES PEMBELAJARAN SISWA SEKOLAH DASAR JUNTINYUAT INDRAMAYU Ahmad Fauzan; Akhmad Rifai; Vina Shelfiana
Primary: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 11, No 2 (2022)
Publisher : Laboratorium Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (769.72 KB) | DOI: 10.33578/jpfkip.v11i2.8856

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan model pembelajaran Make A Match dalam meningkatkan proses dan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA di Kelas IV Sekolah Dasar di Kecamatan Juntinyuat Kabupaten Indramayu. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menerapkan model Kemmis dan Mc Taggart yang dilaksanakan dalam dua siklus. Teknik pengumpulan datanya meliputi obeservasi, dokumentasi dan tes. Data diperoleh dari subjek penelitian, yaitu siswa Kelas IV berjumlah 21 orang. Teknik analisis data yang diterapkan yaitu teknik Milles & Huberman yang mencakup: pengumpulan data, display data, reduksi data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa metode pembelajaran Make A Match mampu meningkatkan proses pembelajaran siswa Kelas IV sekolah dasar dalam pembelajaran IPA. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata posttest siklus 2 (70,95) lebih besar dari nilai rata-rata posttest siklus 1 (60,47) dan nilai rata-rata pretest (53,57) serta nilai KKM (70). Selain itu, prosentase ketuntasan belajar pada siklus 2 (85,70%) lebih tinggi dari  pada siklus 1 (52,80%) dan pretest (23,80%)  dan KKM (70%). Berdasarkan hasil penelitian, model pembelajaran Make A Match dapat dicoba dan diterapkan oleh para guru dalam proses pembelajaran di kelasnya, baik untuk pelajaran IPA maupun pelajaran lainnya; baik di kelas IV SD maupun di kelas lainnya; baik di sekolah dasar maupun di sekolah menengah pertama (SMP). Selain itu, peneliti mengajak dan memotivasi para guru lain untuk tergerak melakukan penelitian dan perbaikan demi peningkatan proses pembelajaran di kelas dengan menerapkan berbagai model dan media pembelajaran yang baik, kreatif, inovatif dan menyenangkan bagi peserta didik. 
Analisis Capaian Kompetensi Kognitif Siswa Sekolah Dasar Pada Pembelajaran Kurikulum 2013 Subtema Keseimbangan Ekosistem Isna Amanaturrakhmah; Ahmad Fauzan
MAGISTRA: Media Pengembangan Ilmu Pendidikan Dasar dan Keislaman Vol 10, No 2 (2019): MAGISTRA
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.031 KB) | DOI: 10.31942/mgs.v10i2.3104

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi kemampuan siswa Sekolah Dasar (SD) dalam mencapai kompetensi kognitif pada pembelajaran Kurikulum 2013 subtema Keseimbangan Ekosistem dan mendeskripsikan pengalaman belajar saintifik siswa pada pembelajaran Kurikulum 2013 subtema keseimbangan ekosistem. Meotde penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktifitas pembelajaran pada kurikulum 2013 menunjang proses berpikir tingkat tinggi pada siswa. Pembelajaran pertama memfasilitasi siswa untuk berpikir tingkat rendah pada kategori C1, C2 dan C3, serta kategori C6 pada kegiatan berpikir tingkat tinggi. Pada pembelajaran kedua, siswa melakukan aktifitas C1, C2, C3 (berpikir tingkat rendah) dan kategori C4 pada kegiatan berpikir tingkat tinggi. Pada pembelajaran ketiga, siswa melaksanakan aktifitas berpikir tingkat rendah C1 dan C2, serta C4 dan C5 pada kategori berpikir tingkat tinggi. Pembelajaran keempat menunjukkan aktifitas berpikir tingkat rendah siswa muncul pada kategori C1 dan C2, serta berpikir tingkat tinggi pada kategori C5 dan C6. Aktifitas berpikir tingkat rendah siswa pada pembelajaran kelima adalah kategori C1 dan C2, sementara kegiatan berpikir tingkat tinggi siswa pada kategori C5 dan C6. Pada pembelajaran terakhir siswa melakukan aktifitas berpikir tingkat rendah pada kategori C1, C2 dan C3, sementara kegiatan berpikir tingkat tinggi pada kategori C6. Sedangkan kegiatan kegiatan saintifik siswa belum muncul secara optimal dalam keseluruhan aktifitas pembelajaran siswa, namun demikian kegiatan saintifik yang dimunculkan siswa relatif baik, mengingat kemampuan intelektual siswa sebagian besar masih berada pada tahap operasi konkrit.
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMGAMES TOURNAMENT (TGT) DALAM MENINGKATKAN HASILBELAJAR MATEMATIKA SEKOLAH DASAR NEGERI SUKAMANDI VII Ahmad Fauzan; Fimi Jelly Nurahayu
Sinau : Jurnal Ilmu Pendidikan dan Humaniora Vol. 6 No. 1 (2020): Jurnal Ilmu Pendidikan dan Humaniora
Publisher : LPPM STKIP Pangeran Dharma Kusuma Segeran Juntinyuat Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37842/sinau.v6i1.23

Abstract

Hasil belajar matematika di SDN Sukamandi VII dari tahun ke tahun cenderung rendah.Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu salah satunya adalah aktivitas guru yang masih menggunakan pembelajaran konvesional dalam proses mengajarnya sehingga dirasa kurang efektif, menarik dan menyenangkandalam pembelajaran. Dengan adanya permasalahan tersebut, peneliti melakukan penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan prosespembelajaran dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika melalui model pembelajaran kooperatif dengan tipe Team Games Tournament (TGT) yang dilakukan di Kelas IV SD Negeri Sukamandi VII pada bulan Juli sampai dengan Oktober 2019. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan jumlah sampel yang digunakan sebanyak 30 orang siswa, yang diambil dengan teknik purpose sampling. Metode penelitian yang diterapkan yaitu penelitian tindakan kelas (PTK). Dalam penelitian ini terdapat 2 siklus, setiap siklus terdapat 3 pertemuan. Setiap pertemuan terdiri dari empat langkah, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan / observasi dan refleksi. Perbedan pada siklus I dan II terletak pada materi pembelajaran. Pada siklus I materi pembelajaran yaitu mengenai simetri bangun datar, pada siklus II materi pencerminan bangun datar. Hasil analisis data menunjukan bahwa nilai rata-rata pretest siswa mencapai 53,33, sedangkan nilai rata-rata pada postest mencapai 67,33. Dengan demikian pembelajaran Matematika dengan model pembelajaran Kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan hasil belajar siswa.