Akhmad Rifai
STKIP Pangeran Dharma Kusuma

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PROSES PEMBELAJARAN SISWA SEKOLAH DASAR JUNTINYUAT INDRAMAYU Ahmad Fauzan; Akhmad Rifai; Vina Shelfiana
Primary: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 11, No 2 (2022)
Publisher : Laboratorium Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (769.72 KB) | DOI: 10.33578/jpfkip.v11i2.8856

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan model pembelajaran Make A Match dalam meningkatkan proses dan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA di Kelas IV Sekolah Dasar di Kecamatan Juntinyuat Kabupaten Indramayu. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menerapkan model Kemmis dan Mc Taggart yang dilaksanakan dalam dua siklus. Teknik pengumpulan datanya meliputi obeservasi, dokumentasi dan tes. Data diperoleh dari subjek penelitian, yaitu siswa Kelas IV berjumlah 21 orang. Teknik analisis data yang diterapkan yaitu teknik Milles & Huberman yang mencakup: pengumpulan data, display data, reduksi data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa metode pembelajaran Make A Match mampu meningkatkan proses pembelajaran siswa Kelas IV sekolah dasar dalam pembelajaran IPA. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata posttest siklus 2 (70,95) lebih besar dari nilai rata-rata posttest siklus 1 (60,47) dan nilai rata-rata pretest (53,57) serta nilai KKM (70). Selain itu, prosentase ketuntasan belajar pada siklus 2 (85,70%) lebih tinggi dari  pada siklus 1 (52,80%) dan pretest (23,80%)  dan KKM (70%). Berdasarkan hasil penelitian, model pembelajaran Make A Match dapat dicoba dan diterapkan oleh para guru dalam proses pembelajaran di kelasnya, baik untuk pelajaran IPA maupun pelajaran lainnya; baik di kelas IV SD maupun di kelas lainnya; baik di sekolah dasar maupun di sekolah menengah pertama (SMP). Selain itu, peneliti mengajak dan memotivasi para guru lain untuk tergerak melakukan penelitian dan perbaikan demi peningkatan proses pembelajaran di kelas dengan menerapkan berbagai model dan media pembelajaran yang baik, kreatif, inovatif dan menyenangkan bagi peserta didik. 
URGENSI LITERASI DIGITAL BAGI GURU SMP YABUJAH DI MASA PANDEMI COVID-19 Akhmad Rifai
Sinau : Jurnal Ilmu Pendidikan dan Humaniora Vol. 7 No. 2 (2021): Jurnal Ilmu Pendidikan dan Humaniora
Publisher : LPPM STKIP Pangeran Dharma Kusuma Segeran Juntinyuat Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37842/sinau.v7i2.68

Abstract

Di tengah mewabahnya pandemi Covid-19, dunia pendidikan bergerak dinamis menyesuaikan situasi yakni belajar dari rumah. Di tengah upaya penanggulangan Covid-19 dengan kebijakan social distancing maupun learn from home, pendidikan tetap bisa dilaksanakan dengan penerapan pembelajaran jarak jauh yang mentransformasikan pembelajaran dengan pemanfaatan teknologi informasi berbasis internet dan digital. Pendidikan berbasis digital menjadi transformasi yang tepat di tengah perpaduan situasi pandemi dan perkembangan teknologi informasi. Ruang kelas di sekolah bukan lagi menjadi fasilitas utama penunjang keberlangsungan pembelajaran. Sehingga guru dituntut memberikan materi secara virtual ataupun online kepada para peserta didik lewat kelas virtual ataupun fasilitas kelas digital. Bagaimana dari rumah masing-masing, aktivitas belajar-mengajar tetap bisa dilakukan secara interaktif dan komprehensif. Tentunya guru sangat membutuhkan keterbukaan wawasan ihwal literasi digital dalam dunia pendidikan. Penulis akan mengelaborasikan urgensi literasi digital bagi guru di SMP YABUJAH pada masa pandemi Covid-19. Di mana tulisan ini disusun dengan memakai metode kualitatif-deskriptif, serta teknik pengumpulan data observasi, wawancara dan studi pustaka. Hasilnya proses pembelajaran di masa pandemi Covid-19 telah membentuk kemampuan literasi digital yang baik. Di mana unsur-unsur literasi digital yang harus dipenuh adalah kemampuan menganalisa informasi digital, kemampuan berkreasi, berinovasi dan berkolaborasi, kemampuan menciptakan materi maupun metode belajar yang efektif, serta kepatuhan pada norma dan etika di dunia digital. Sedangkan urgensi dan manfaat yang dirasakan guru SMP YABUJAH yakni Penghematan waktu dan proses pembelajaran lebih efektif dan efisien; Penyajian Materi Pembelajaran Lebih Kreatif, Inovatif, dan Interaktif; Penghematan Uang dan Lebih Produktif; Bentuk kepatuhan pada Kebijakan Pemerintah serta Merasa Lebih Aman dan Bahagia.
KOMUNIKASI EFEKTIF SUPERVISOR DALAM PENYELENGGARAAN SUPERVISI AKADEMIK SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA GURU MTs. NURUL FATA: - Luthfi Tazkiyatul Anwariah kiya; Akhmad Rifai
Sinau : Jurnal Ilmu Pendidikan dan Humaniora Vol. 8 No. 1 (2022): Jurnal Ilmu Pendidikan dan Humaniora
Publisher : LPPM STKIP Pangeran Dharma Kusuma Segeran Juntinyuat Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37842/sinau.v8i1.81

Abstract

Salah satu tujuan diselenggarakannya supervisi akademik yaitu sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja guru. Dalam hal ini supervisor harus dapat mengkomunikan pesan secara efektif, karena supervisor bukan hanya menilai guru yang disupervisi, namun supervisor juga memberikan bimbingan terhadap guru. Oleh sebab itu komunikasi efektif penting diterapkan supervisor dalam penyelenggaraan supervisi akademik. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana komunikasi efekif Kepala MTs. Nurul Fata sebagai supervisor dalam penyelenggaraan supervisi akademik terhadap kinerja guru. Metode yang digunakan adalah kualitatif, dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Hasi dari penelitian ini memaparkan bahwa komunikasi yang dilakukan supervisor (kepala MTs. Nurul Fata) meliputi komunikasi organisasi (organization communication) dan Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) dengan menerapkan 5 hukum dasar komunikasi diantaranya adalah sebagai berikut; 1) Respect; kepala madrasah mampu menghargai keberadaan guru, 2) Empathy; kepala madrasah mampu untuk memahami keadaan guru yang di supervisi, 3) Audible; bimbingan maupun arahan kepala madrasah dapat didengarkan dan dimengerti baik melalui media komunikasi seperti whatsupp maupun zoom, karna pada masa pandemi ini kepala madrasah melakukan monitoring terhadap kinerja guru, 4) Clarity; kepala madrasah mampu menyampaikan pesan maupun arahan dengan jelas dan 5) Humble; dalam menyampaikan pesan maupun koreksi yang tentunya membangun kepala sekolah menyampaikannya dengan bijak.
MEMBANGUN PERADABAN MODERASI MELALUI KITAB RISALAH AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH KARYA KH. HASYIM ASYARI Taufiq Zaenal Mustofa; Akhmad Rifai
Sinau : Jurnal Ilmu Pendidikan dan Humaniora Vol. 9 No. 1 (2023): Jurnal Ilmu Pendidikan dan Humaniora
Publisher : LPPM STKIP Pangeran Dharma Kusuma Segeran Juntinyuat Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37842/sinau.v9i1.144

Abstract

This literature research departs from the author's anxiety over the phenomenon of the rise of exclusivity in the religious life of the educated. The seeds of exclusivity can be seen from learning activities, extra-curricular activities, to the contents of textbooks. This anxiety is reinforced by the findings of a survey of credible research institutions. From this point, the writer is motivated to re-examine the treasures of moderating values contained in the works of classical scholars. The choice fell on the book of Risalah Ahlussunnah wal Jamaah by Shaykh Hasyim Asy'ari. This book became the research choice because Shaykh is a figure for Islamic moderatism in Indonesia. The purpose of this research is to elaborate on the values of moderation contained in the Risalah and make a simple contribution to counter-radicalism education in an educated society. This research is a type of qualitative research literature (library research) which examines the book of Risalah as the object of study. At the interpretation stage, the descriptive analysis or syarah. Descriptive analysis is an actual explanation of what is meant by a book text and paraphrasing it in the author's language. Based on the results of the study, it was found that there were at least fourteen values of moderation education contained in the Risalah. The fourteen values are: (1) Upholding the Prophetic Tradition (Sunnah), (2) Prioritizing unity over differences, (3) Accommodating local cultural traditions, (4) Prioritizing the public benefit, (5) Da'wah wisely and by example good, (6) Organized in carrying out goodness, (7) Oriented to religion and civilization, (8) Social empathy, (9) Adhering to the opinion of the mainstream/majority of scholars, (10) Proportionality in the use of ratios and revelations (aqli and naqli), (11) Giving importance to scientific genealogy (Sanad), (12) Obligation of taqlid for those who do not have the capacity for ijtihad, (13) Creating Mandubah Bid'ah (innovation and creativity), (14) Tradition of verification (tabayun) and stay away from hoax. The fourteen values are expected to be able to contribute to moderate thinking in the world of education and civilization.