Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERAN KOMUNIKASI NON VERBAL DALAM MENUNJANG PROFESIONALISME SEKRETARIS Iin Kristiyanti
Efisiensi : Kajian Ilmu Administrasi Efisiensi Vol. XIV No. 1 Februari 2016
Publisher : Jurusan Pendidikan Administrasi FE UNY & ASPAPI PUSAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3482.084 KB) | DOI: 10.21831/efisiensi.v14i1.16476

Abstract

Keberadaan seorang sekretaris dalam suatu organisasi sangat penting. Seorang pimpinan tidak akan bisa menyelesaikan tugas-tugasnya tanpa bantuan seorang sekretaris. Kedudukan atau posisi sekretaris saat ini semakin strategis karena sekretaris dapat dikatakan sebagai ujung tombak organisasi atau perusahaan, sehingga sekretaris dituntut  untuk mampu mengambil sikap dan keputusan ketika pimpinan tidak berada di kantor. Banyak tugas-tugas yang dikerjakan oleh sekretaris dalam rangka membantu dan mendampingi pimpinan dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Sekretaris dalam menjalankan tugas operasionalnya akan banyak dihadapkan pada kegiatan atau tugas yang berhubungan dengan komunikasi, baik komunikasi secara lisan maupun komunikasi secara tertulis. Untuk itu sekretaris dituntut untuk mahir dalam berkomunikasi baik itu berkomunikasi dengan relasi internal organisasi maupun relasi eksternal organisasi. Profesionalisme sekretaris dalam menjalankan tugas salah satunya dipengaruhi oleh kemampuan sekretaris untuk melakukan komunikasi. Komunikasi dapat dilakukan dalam bentuk komunikasi verbal maupun komunikasi non verbal. Komunikasi verbal adalah proses komunikasi baik secara lisan maupun tulisan dengan menggunakan kata-kata. Sedangkan komunikasi non verbal adalah suatu proses penyampaian pesan dengan menggunakan gerakan atau isyarat-isyarat tidak dengan menggunakan kata-kata. Komunikasi non verbal sangat berpengaruh terhadap keberhasilan sekretaris dalam berkomunikasi dan akan dapat meningkatkan profesionalisme sekretaris dalam menjalankan tugasnya.
MANAJEMEN KEARSIPAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN Iin Kristiyanti
Efisiensi : Kajian Ilmu Administrasi Efisiensi Vol. XIII No. 2 Agustus 2015
Publisher : Jurusan Pendidikan Administrasi FE UNY & ASPAPI PUSAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3473.619 KB) | DOI: 10.21831/efisiensi.v13i2.11678

Abstract

Arsip adalah sekumpulan warkat dalam corak apapun baik dalam bentuk tunggal maupun kelompok yang disimpan secara sistematis dan apabila diperlukan dapat diketemukan kembali dengan mudah, cepat dan tepat. Arsip terkadang dipandang sebelah mata sehingga apabila kita mendengar kata arsip bayangan kita ke sesuatu yang kotor, berdebu, tumpukan kertas yang tidak tertata, sebuah gudang yang penuh dengan kertas. Anggapan tersebut tidaklah selalu benar apabila kita mengelolanya dengan baik.Sebenarnya arsip merupakan sesuatu yang berharga, karena di dalamnya memuat informasi-informasi yang penting yang mempunyai nilai guna bagi organisasi, sebagai pusat ingatan sehingga keberadaan arsip tersebut perlu disimpan dan dilindungi. Akan tetapi pada kenyataannya kita masih sering menemukan beberapa organisasi yang di dalam mencari sebuah arsip masih memerlukan waktu beberapa jam bahkan beberapa hari atau minggu. Apabila hal ini terjadi maka akan menyebabkan terhambatnya sebuah pelayanan, baik itu pelayanan secara internal yang berhubungan dengan kepentingan-kepentingan internal organisasi maupun kepentingan-kepentingan yang berhubungan dengan pihak eksternal yang membutuhkan arsip tersebut. Masalah ini biasanya disebabkan karena kurang kesadaran dari organisasi akan pentingnya sebuah arsip, kebiasaan menumpuk arsip disembarang tempat dan tidak segera menatanya, tidak tertibnya peminjaman arsip sehingga arsip sering banyak yang hilang, penyimpanan arsip yang serampangan tidak menggunakan metode penyimpanan tertentu dan juga karena disebabkan kurang terampilnya pegawai dalam mengelola arsip. Untuk itu, maka diperlukan manajemen kearsipan yang betul-betul dilaksanakan dengan sungguh-sungguh sehingga akan memudahkan mengelola arsip. Pengelolaan arsip yang baik akan memudahkan dalam penemuan kembali arsip, sehingga akan meningkatkan pelayanan dan dapat menunjukkan tertib tidaknya organisasi tersebut.
PELATIHAN PEMBUATAN PRODUK KREATIF BERBAHAN DASAR SAMPAH BAGI IBU-IBU PEKERJA SEKTOR INFORMAL Novianto, Victor; Nafiah, Daimatun; Kristiyanti, Iin
INOTEKS: Jurnal Inovasi Ilmu Pengetahuan,Teknologi, dan Seni Vol 17, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (762.556 KB) | DOI: 10.21831/ino.v17i1.3094

Abstract

Hadroh group Padhang Ati (Enlightened Heart) was a musical group formed by household-wives who lived around Bener Village, District of Tegalrejo, Municipality of Yogyakarta. They worked in informal sector, as building-craftsperson and housemaid, and sang with traditional instruments, such as rebana in this group. In order to fill in their spare time with profitable activity, Science for Society Team (IbM Team) proposed trash recycle as an activity for these women. IbM Team delivered training in three stages as the method, firstly, plastic trash recycle training, secondly, organizational training, and thirdly, human resource training for the women. In result the women from Hadroh group Padhang Ati had enough knowledge, skill, and attitude to recycle plastic trash and organize the marketing by themselves. They accomplished the training goals, i.e. 1) Able to recycle plastic trash into shredded-plastic; 2) Able to organize this activity through modern organization, which was credit union; 3) Able to manage this organization, from administration, organization, entrepreneurship, and marketing sustainably. For example, they sold hotel slippers made of recycled materials to local hotel in Yogyakarta. They also benefitted from the credit unions by lending money and returned it with either money or shredded-plastic. Keyword: coop, women empowerment, trash recycle, entrepreneurship