Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALYSIS OF ENRICHMENT FACTORS AND CONTAMINATION FACTORS OF Cd, Cr AND Cu IN WESTERN FLOOD CANAL SEMARANG, CENTRAL JAVA Adam Putrarama Suyatno; Norma Afiati; Max Rudolf Muskananfola
Berkala Perikanan Terubuk Vol 49, No 2 (2021): Juli 2021
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/terubuk.49.2.1042-1052

Abstract

Pencemaran merupakan perubahan kualitas perairan menjadi buruk yang memiliki dampak negatifbagi biota perairan tersebut. Salah satu jenis cemaran di perairan yang berasal dari kegiatandomestik maupun industri adalah logam berat yang memiliki sifat toksik bagi biota perairan sepertimisalnya Cr, Cd dan Cu. Logam berat memiliki sifat mengendap sehingga diakumulasi dalamsedimen perairan yang menjadi habitat makrozoobentos. Makrozoobentos umumnya berfungsisebagai bioindikator yang peka karena cara hidupnya yang menetap di dasar perairan. Sungai BanjirKanal Barat mengalir melewati Kota Semarang, membawa berbagai macam limbah domestik danindustri. Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui potensi cemaran 3 jenis logamberat berdasarkan faktor pengayaan dan faktor kontaminasinya. Penelitian ini dilaksanakan padabulan Januari 2021 menggunakan metode purposive sampling. Logam berat Cr, Cd dan Cudianalisis menggunakan alat Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS). Hasil penelitianmenunjukkan kandungan logam kadmium pada air, sedimen dan bentos berkisar 0,019-0,078 mg/L;1,133-2,761 mg/kg dan 5,302-8,033 mg/kg. Kandungan logam krom pada air, sedimen dan bentospada rentang 0,460-1,481 mg/L; 36,137-49,918 mg/kg dan 53,178-54,177 mg/kg, sedangkankandungan logam tembaga pada air, sedimen dan bentos sebesar 1,070-1,339 mg/L; 0,052-0,063mg/kg dan 0,343-0,640 mg/kg. Hasil analisis data didapatkan faktor pengayaan logam kadmiumpada rentang 2,538-6,186. Sedangkan faktor pengayaan logam krom sebesar 0,269-0,372. Faktorpengayaan logam tembaga sebesar 0,0007-0,0009. Faktor kontaminasi logam kadmium didapatkanpada rentang 3,776-9,203. Faktor kontaminasi logam krom sebesar 0,415-0,803. Sedangkan faktorkontaminasi logam tembaga sebesar 0,0011-0,0014. Logam kadmium pada perairan tersebutterindikasi mengalami input antropogenik dan zat toksik yang tinggi, sedangkan logam krom dantembaga mengindikasikan pengayaan minimal dan tingkat kontaminasi rendah.
ANALISIS KANDUNGAN KLOROFIL MAKROALGA HIJAU DOMINAN DI PERAIRAN TELUK AWUR, JEPARA Nur Hikmah Mazroatum Maslahah; Max Rudolf Muskananfola; Pujiono Wahyu Purnomo
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol 5, No 3 (2021): JFMR VOL 5 NO.3
Publisher : JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2021.005.03.14

Abstract

Perairan Teluk Awur merupakan perairan dengan karakteristik gelombang yang tidak begitu besar dan daerah yang landai dengan substrat dasar berupa pasir dan pecahan karang, sehingga lokasi tersebut banyak ditemukan keanekaragaman sumber daya laut, diantaranya adalah makroalga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis makroalga dan kandungan klorofil makroalga hijau dominan serta faktor fisika kimia yang mempengaruhi kandungan klorofil makroalga. Metode yang digunakan penelitian ini adalah metode studi kasus yang dianalisis secara deskriptif dan analisis statistik uji One Way ANOVA dan Principal Component Analysis. Pengambilan sampel menggunakan teknik sampling secara purposive random sampling. Kandungan klorofil diukur dengan menggunakan Spektrofotometer UV-Vis dengan panjang gelombang 645 dan 663 nm. Makroalga yang ditemukan di Perairan Teluk Awur, Jepara yaitu spesies Caulerpa racemosa, Halimeda opuntia, Halimeda macroloba, Sargassum polycystum, Padina australis dan Halymenia durvillaei. Hasil kandungan klorofil a, klorofil b, dan klorofil total berturut-turut dari makroalga hijau dominan spesies Caulerpa racemosa, Halimeda opuntia dan Halimeda macroloba berkisar antara 1,311-9,299 mg/L, 2,080-12,409 mg/L, dan 3,390-20,167 mg/L. Indeks keanekaragaman tergolong rendah (0-0,820), indeks keseragaman  sedang (0-0,458) dan indeks dominansi pada kategori tinggi (0-1). Hasil uji analisis statistik dengan One Way ANOVA bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan antara jenis kandungan klorofil makroalga dengan jenis makroalga di Teluk awur, sedangkan hasil uji dengan metode PCA bahwa faktor yang paling berpengaruh terhadap kandungan klorofil diantaranya adalah variabel pH, DO, kecerahan, kecepatan arus, nitrat, dan fosfat, sedangkan faktor yang berpengaruh kecil terhadap kandungan klorofil a, klorofil b, dan klorofil total makroalga diantaranya adalah variabel suhu, intensitas cahaya, salinitas, dan kedalaman perairan.
BIOCONCENTRATION FACTORS OF HEAVY METALS COPPER (CU) AND ZINC (ZN) IN GREEN MUSSELS (Perna viridis) IN THE WATERS OF TAMBAK LOROK SEMARANG Jihan Najla Difa; Max Rudolf Muskananfola; Churun A’in
AQUASAINS Vol 11, No 1 (2022)
Publisher : Jurusan Perikanan dan Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/aqs.v11i1.p%p

Abstract

Tambak Lorok is a coastal area in Semarang. These waters have the potential to be contaminated with heavy metals Copper (Cu) and Zinc (Zn). The study aimed to determine the concentration of Cu and Zn in water, sediment and soft tissues of Perna viridis, knowing the effect of shell size on heavy metal absorption, knowing the bioconcetration factors of heavy metals and knowing the maximum limit of weekly consumption of Perna viridis. The study was conducted in November 2020. Determination of the location of the study using the Purposive sampling method.Concentrations of Cu and Zn in water, sediment and Perna viridis by the Atomic Absorption Spectrophotometer method. The results showed the content of Copper in water ranged from 0.06-0.151mg/l; sediments 26.634-38.433 mg/l and green mussels 4.76-11.00mg/l. Heavy metal Zinc is not detected in water, sediment and green shells one factor is that the tools used are insensitive to low concentrations of metals. Based on the results of statistical tests the difference in shell size has no effect on the absorption of  Cu in soft tissues. Bioaccumulation levels belong to the low-moderate category. The safe limit of consumption of green mussels for weight 40 kg is 15.683 mg/weeks and for weight 60 kg is 23.524 mg/weeks.