Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Vegetasi Gunung Merapi Menggunakan Quadrat Sampling Techniques Ni Kadek Sri Ayu Wijayani; yulia nurvita; lestari widyaningsih; vania diah salsabila kusumadyanta; ismi nur fajriyati; aulia eka rahayu
Biosfer : Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi Vol 4 No 2 (2019): BIOSFER: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Unpas,

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.264 KB) | DOI: 10.23969/biosfer.v4i2.2073

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman vegetasi dan dominansi pada areal penelitian di kawasan Gunung Merapi menggunakan teknik quadrat sampling setelah terjadi suksesi pasca 9 tahun erupsi. Data klimatik dan edafik yang diukur antara lain, suhu udara; suhu tanah; kelembaban udara; pH tanah di daerah Kinahrejo, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman. Penelitian ini menggunakan 2 area plot yaitu plot 1 ( bantaran sungai bekas aliran lahar dingin), plot 2 (sungai bekas aliran lahar dingin). Teknik analisis data yang digunakan berupa analisis deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh tumbuhan dari 25 famili dan terdapat 36 spesies yang terbagi dalam 4 habitus. Vegetasi habitus Lichen, Parmelia saxalitas yang memiliki rerata INP tertinggi dengan jumlah 154,9509% yang ada di plot 2, Habitus herba dengan indeks nilai tertinggi adalah Cynodon dactylon 158,5050%. Indeks nilai penting tertinggi habitus semak adalah tumbuhan kelas Poaceae 64,6450 % pada plot 1, berjumlah 6 koloni. Indeks penting tertinggi habitus tegakan yaitu Tamarindus indica 124,3808 % yang berada di plot 1. Abstract This research aims to determine the diversity of vegetation and dominance in the research area in the Mount Merapi area using a quadrat sampling technique after a succession after 9 years of eruption. Climatic and edaphic data measured include air temperature; soil temperature; humidity; Soil pH in the area of ​​Kinahrejo, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman. This research uses 2 plot areas, namely plot 1 (riverbanks of cold lava flow), plot 2 (river of cold lava flow). The data analysis technique used is descriptive analysis. Based on the research results obtained by plants from 25 families and there are 36 species that are divided into 4 habitus. Lichen habitus vegetation, Parmelia saxalitas which had the highest INP rate with 154.9509% in plot 2, herbaceous herbals with value index the highest is Cynodon dactylon 158.5050%. The highest importance index of shrub habitus was 64,6450% Poaceae grade plants in plot 1, totaling 6 colonies. The highest important index of stand habitus is Tamarindus indica 124.3808% which is in plot 1.
Analisis Kesulitan Mahasiswa dalam Mengembangkan Ide pada Basic Writing Bella Aprilia; Dhimas Romadhoni A P; Lestari Widyaningsih; Chusna Apriyanti
Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 12 No 1 (2020): Jurnal Penelitian Pendidikan
Publisher : LPPM Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21137/jpp.2020.12.1.1

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesulitan mahasiswa dalam mengembangkan ide pada basic writing. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kualitatif. Data diambil dari mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa Inggris STKIP PGRI Pacitan yang telah mendapatkan mata kuliah basic writing. Data diambil mengunakan platform Google Form. Responden diambil secara acak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa mengalami kesulitan dalam mengembangkan ide pada basic writing. Sebanyak 80% mahasiswa mengalami kesulitan dalam memunculkan ide karena mereka selalu merasa ide yang telah mereka dapatkan kurang bagus atau kurang berkualitas, sehingga membuat mereka menjadi kebingungan sebelum menemukan judul terbaiknya. Hal ini tentu akan menghambat proses dari pembuatan tulisan itu sendiri, karena di awal sudah terlalu banyak memakan waktu untuk menentukan ide yang bagus. 10% mahasiswa mengalami kesulitan dalam memunculkan ide dalam menulis karena mahasiswa tidak pernah membaca, sehingga mahasiswa tidak mempunyai referensi yang banyak. Sedangkan 10% lainnya merasa kesulitan karena diberikan tema yang sama dengan teman satu kelasnya.