Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pemodelan Proses Bisnis Second Level Maintenance (SLM) Mesin ATM pada PT XYZ Syifa Nurgaida Yutia; Sasmi Hidayatul Yulianing Tyas; Dea Wemona Rahma; Adi Kuncoro
Journal of Informatics and Communication Technology (JICT) Vol 5 No 1
Publisher : PPM Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52661/j_ict.v5i1.189

Abstract

Dalam proses bisnis second level maintenance memiliki tujuan untuk memberikan jasa perbaikan mesin ATM yang digunakan oleh pihak customer atau bank. Tentunya dalam, menjalankan bisnis dalam bidang ini mempunyai standar untuk memenuhi persyaratan, yang saling disepakati oleh kedua belah pihak. Pada proses bisnis yang sedang berjalan saat ini memiliki masalah pada proses manage schedule yang tidak mencapai SLA. Proses manage schedule yang tidak tepat menyebabkan overload pada ticket problem dan penjadwalan yang tidak efektif sering menyebabkan ketidaktersediaan teknisi. Penelitian ini berfokus untuk mengatasi perbaikan kinerja pada proses bisnis Manage Schedule. Proses bisnis eksisting akan dianalisis dan dibuat usulan rancangan proses bisnis TO-BE sebagai bentuk perbaikan dari proses bisnis saat ini. Usulan proses bisnis diharapkan dapat meningkatkan kinerja proses bisnis eksisting untuk memenuhi batas SLA yang telah ditetapkan sebelumnya. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pemodelan proses bisnis menggunakan BPMN (Business Process Model Notation). BPMN yang merupakan metode pemodelan bisnis, dan juga sebagai alat desain pada sistem yang berbasis pesan digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukan rancangan proses TO-BE meningkatkan dari sisi efisiensi cycle time menjadi 52,84%.
Pemodelan Proses Bisnis Second Level Maintenance (SLM) Mesin ATM pada PT XYZ Syifa Nurgaida Yutia; Sasmi Hidayatul Yulianing Tyas; Dea Wemona Rahma; Adi Kuncoro
Journal of Informatics and Communication Technology (JICT) Vol. 5 No. 1
Publisher : PPM Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52661/j_ict.v5i1.189

Abstract

Dalam proses bisnis second level maintenance memiliki tujuan untuk memberikan jasa perbaikan mesin ATM yang digunakan oleh pihak customer atau bank. Tentunya dalam, menjalankan bisnis dalam bidang ini mempunyai standar untuk memenuhi persyaratan, yang saling disepakati oleh kedua belah pihak. Pada proses bisnis yang sedang berjalan saat ini memiliki masalah pada proses manage schedule yang tidak mencapai SLA. Proses manage schedule yang tidak tepat menyebabkan overload pada ticket problem dan penjadwalan yang tidak efektif sering menyebabkan ketidaktersediaan teknisi. Penelitian ini berfokus untuk mengatasi perbaikan kinerja pada proses bisnis Manage Schedule. Proses bisnis eksisting akan dianalisis dan dibuat usulan rancangan proses bisnis TO-BE sebagai bentuk perbaikan dari proses bisnis saat ini. Usulan proses bisnis diharapkan dapat meningkatkan kinerja proses bisnis eksisting untuk memenuhi batas SLA yang telah ditetapkan sebelumnya. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pemodelan proses bisnis menggunakan BPMN (Business Process Model Notation). BPMN yang merupakan metode pemodelan bisnis, dan juga sebagai alat desain pada sistem yang berbasis pesan digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukan rancangan proses TO-BE meningkatkan dari sisi efisiensi cycle time menjadi 52,84%.
Pemodelan Proses Bisnis Second Level Maintenance (SLM) Mesin ATM pada PT XYZ Yutia, Syifa Nurgaida; Tyas, Sasmi Hidayatul Yulianing; Rahma, Dea Wemona; Kuncoro, Adi
Journal of Informatics and Communication Technology (JICT) Vol. 5 No. 1
Publisher : PPM Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52661/j_ict.v5i1.189

Abstract

Dalam proses bisnis second level maintenance memiliki tujuan untuk memberikan jasa perbaikan mesin ATM yang digunakan oleh pihak customer atau bank. Tentunya dalam, menjalankan bisnis dalam bidang ini mempunyai standar untuk memenuhi persyaratan, yang saling disepakati oleh kedua belah pihak. Pada proses bisnis yang sedang berjalan saat ini memiliki masalah pada proses manage schedule yang tidak mencapai SLA. Proses manage schedule yang tidak tepat menyebabkan overload pada ticket problem dan penjadwalan yang tidak efektif sering menyebabkan ketidaktersediaan teknisi. Penelitian ini berfokus untuk mengatasi perbaikan kinerja pada proses bisnis Manage Schedule. Proses bisnis eksisting akan dianalisis dan dibuat usulan rancangan proses bisnis TO-BE sebagai bentuk perbaikan dari proses bisnis saat ini. Usulan proses bisnis diharapkan dapat meningkatkan kinerja proses bisnis eksisting untuk memenuhi batas SLA yang telah ditetapkan sebelumnya. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pemodelan proses bisnis menggunakan BPMN (Business Process Model Notation). BPMN yang merupakan metode pemodelan bisnis, dan juga sebagai alat desain pada sistem yang berbasis pesan digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukan rancangan proses TO-BE meningkatkan dari sisi efisiensi cycle time menjadi 52,84%.
ANALISIS PROBLEMATIK SURAT EDARAN BUPATI TULUNGAGUNG TERKAIT PENGATURAN PENANGGULANGAN CORONA VIRUS DISEASE 2019: (COVID-19) Kuncoro, Adi; Widodo, Hananto
NOVUM : JURNAL HUKUM Vol. 9 No. 03 (2022): Novum : Jurnal Hukum
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.2674/novum.v0i0.41871

Abstract

Handling Covid-19 which must be completed immediately must be made a special treatment. The urgent situation requires that a binding regulation be made in the situation of handling Covid-19 very quickly. The Tulungagung Regency Government issued a Circular regarding the implementation of Large-Scale Social Restrictions (PSBB). The problem is that the Circular which is a policy regulation can only regulate it, not for the wider community. This study aims to determine the function of the Circular issued by the regent as discretion in handling Covid-19 by regulating the community curfew, and to find out the legal consequences of issuing a circular letter by the regent in handling Covid-19. The research method used is a normative juridical type, using a statutory approach and a concept approach. The results of the study show that the Circular issued is categorized as a beleidsregel (policy regulation). This circular has the same legal status as operational guidelines, technical guidelines, official notes, announcements, guidelines and other similar terms. Beleidsregel is similar to regeling, but it is not intended/binding in general to the community and only binds internally to an institution. So that the regulation related to PSBB in the Tulungagung area related to the implementation of the curfew for all large business actors and MSMEs is less productive. The Circular issued by the Regional Government of Tulungagung Regency can be considered as a discretion. This is because there should be another mechanism established to be able to regulate the establishment of a Regional Regulation.