Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PEMBUKTIAN PERKARA CERAI GUGAT DENGAN ALASAN PERSELISIHAN ATAU PERTENGKARANG SECARA TERUS-MENERUS (Studi Pengadilan Agama Semarang Kelas 1A) Aufa, Nur; Rosyid, A. Zaenur; Kuncoro, Anis Tyas
Jurnal Ilmiah Penelitian Mahasiswa Vol 3, No 3 (2024): September 2024
Publisher : Jurnal Ilmiah Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mahkamah Agung merupakan lembaga peradilan tertinggi di Indonesia yang berupaya meningkatkan layanan penegakan hukum dengan mengikuti perkembangan zaman. Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) Nomor 3 Tahun 2023 mengatur tentang alasan perceraian karena perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus. Menurut SEMA, perceraian dengan alasan tersebut dapat dikabulkan jika: 1. Suami atau istri terbukti berselisih dan bertengkar terus menerus. 2. Suami atau istri telah berpisah tempat tinggal selama minimal 6 bulan. Skripsi ini membahas tentang mekanisme pembuktian dalam persidangan dan pertimbangan hakim di Pengadilan Agama Semarang Kelas 1A. (1). Bagaimana mekanisme pembuktian perkara cerai gugat dengan alasan perselisihan atau pertengkaran secara terus-menerus? (2). Bagaimana pertimbangan hakim dalam menentukan bukti yang kuat terkait perkara cerai gugat dengan alasan perselisihan atau pertengkaran secara terus-menerus?Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) No. 3 Tahun 2023 dalam pembuktian perkara cerai gugat dengan alasan perselisihan atau pertengkaran secara terus-menerus di Pengadilan Agama Semarang Kelas 1A. SEMA No. 3 Tahun 2023 memberikan pedoman kepada hakim dalam menangani perkara perceraian, terutama yang didasarkan pada alasan perselisihan yang tidak kunjung selesai antara suami dan istri. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus di Pengadilan Agama Semarang Kelas 1A. Data diperoleh melalui studi dokumen dan wawancara dengan hakim serta pihak terkait lainnya.Oleh sebab Hasil penelitian menunjukkan bahwa SEMA No. 3 Tahun 2023 berperan signifikan dalam memperkuat standar pembuktian dalam perkara cerai gugat, khususnya dalam menilai bukti-bukti yang diajukan terkait perselisihan yang berkelanjutan. Namun, terdapat tantangan kepada hakim dalam penerapan SEMA ini, terutama terkait dengan pertimbangan hakim terhadap bukti non-fisik seperti kesaksian dan dokumen elektronik. Penelitian ini menyarankan peningkatan pelatihan bagi hakim dan advokat serta revisi panduan pembuktian untuk lebih mengakomodasi perkembangan teknologi dalam proses peradilan.Kata Kunci : Pembuktian Perkara, Alat-alat Bukti, Pertimbangan Hakim.
PENETAPAN WALI UNTUK PENGELOLAAN HARTA WARIS ANAK DIBAWAH UMUR DALAM PERSPEKTIF MAQASHID SYARIAH (STUDI ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA KELAS 1A SEMARANG NOMOR 212/PDT.P/2023/PA.SMG) Santoso, Budi Eko; Kuncoro, Anis Tyas; Ardi, Mohammad Noviani
Jurnal Ilmiah Penelitian Mahasiswa Vol 3, No 4 (2024): Desember 2024
Publisher : Jurnal Ilmiah Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perwalian merupakan hal penting dalam memastikan perlindungan dan pengelolaan yang tepat atas hak-hak anak. Dalam putusan hakim Pengadilan Agama Kelas 1A Semarang nomor 212/Pdt.P/2023/PA.Smg menetapkan seorang ibu kandung menjadi wali terhadap kedua anak kandungnya yang masih dibawah umur guna melakukan perbuatan hukum yaitu menjual harta waris berupan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Untuk menjelaskan bagaimana pertimbangan hakim dalam menetapkan putusan nomor 212/Pdt.P/2023/PA.Smg tentang penetapan wali untuk pengelolaan harta waris anak dibawah umur, 2. Untuk menjelaskan bagaimana perspektif maqashid syariah mengenai pertimbangan hakim dalam menetapkan putusan nomor 212/Pdt.P/2023/PA.Smg tentang penetapan wali untuk pengelolaan harta waris anak dibawah umur.Hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Dasar hukum pertimbangan hakim dalam menetapkan wali didasarkan ketentuan pada pasal 47-48 Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan dan pasal 107 ayat (1) dan (2) Kompilasi Hukum Islam, 2. Ditinjau dari perspektif maqashid syariah dengan diterapkannya dalil pendukung atas ketentuan yang telah ada dengan menggali nilai-nilai maqashid syariah yang lima, yaitu memelihara agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta.Kata Kunci: Penetapan, Wali, Maqashid Syariah.
Kiprah Kyai Ihsan Jampes dalam Tradisi dan Nilai-Nilai Pendidikan Pondok Pesantren Kuncoro, Anis Tyas; Ali, Mudzakkir; Hamzah, Ghufron
Al-Fikri: Jurnal Studi dan Penelitian Pendidikan Islam Vol 7, No 2 (2024): Tantangan Kontemporer dalam Pendidikan Islam
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jspi.7.2.1-18

Abstract

Ada banyak peran yang telah dimainkan pondok pesantren dan tokoh-tokoh kyai kharismatiknya dalam membumikan nilai-nilai tasawuf, baik dalam tataran wacana maupun praktik, dengan menghidupkan tradisi literasi intelektual terhadap kitab-kitab karya tulis ulama besar di masa lampau, nasional maupun internasional. Dengan begitu, apa yang telah dirintis dan dibangun para kyai dan ulama melalui pondok pesantrennya telah menjelma sebagai corong ilmu dan praktik keagamaan Islam, juga sekaligus menjadi referensi dan respon positif terhadap isu-isu sosial dan budaya masyarakat yang dihadapi. Penelitian deskriptif kualitatif ini menggunakan studi pustaka ditujukan untuk mengeksplorasi profil Kyai Ihsan Jampes sebagai salah satu tokoh penting ulama nusantara dan perannya dalam membangun tradisi dan nilai-nilai pendidikan pondok pesantren. Komitmen Kyai Ihsan Jampes terhadap praktik-praktik bertasawuf dan berfiqih di sisi yang lain, menunjukkan bahwa sikap beliau berada pada kerangka cara berpikir moderat, yaitu selalu mengedepankan paradigma berpikir yang memandang persoalan tidak dalam bingkai ekstrem, baik ekstrem kanan maupun ekstrem kiri, yang dalam kerangka teologis menjadi potret ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah.
Locality Reasoning Behind Kiai Sholeh Darat’s Thought In Majmūʻat Al-Syarīʻah Al-Kāfiyah Li Al-ʻawām Irfan, Agus; Shidiq, Ghofar; Kuncoro, Anis Tyas
Proceedings of Annual Conference for Muslim Scholars Vol 6 No 1 (2022): AnCoMS, APRIL 2022
Publisher : Koordinatorat Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta Wilayah IV Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36835/ancoms.v6i1.448

Abstract

A study of the works of Indonesian clerics, especially at the end of the 19th century was very dynamics. The discovery of local wisdom in the communication aspect is often found in the works of Indonesian scholars. In some cases, the archipelago aspect also influenced their intellectual works. For example, The book of fiqh entitled Majmūʻat al-Syarīʻah al-Kāfiyah li al-ʻawām by Kiai Sholeh Darat, was written using the coastal model of Javanese language (al-lughah al-Jawiyyah al-merikiyyah). Kiai Sholeh Darat's choice of the Javanese language as a means of communication became his literacy vision with the hope that the Javanese people at that time could understand and easily follow the message of the book. In addition to the language aspect, the local wisdom appears in the appearance and explanation aspects. Kiai Sholeh Darat chose to use the pegon script to interpret the book. Besides, in explaining the contents of the book, Kiai Sholeh Darat often provides examples of the issues discussed with several cases common in the public such as the Memule Dayang Merkayang, counting for "good day", Choosing market day, Nyahur tanah, Scales Size and so on.
Kontribusi Pendekatan Kultural dalam Perkembangan Lembaga Pendidikan Islam di Indonesia Kuncoro, Anis Tyas
IEMJ: Islamic Education and Management Journal Vol. 1 No. 2 (2024): IEMJ: Islamic Education and Management Journal
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Ki Ageng Pekalongan, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64994/iemj.v1i2.14

Abstract

The focus of this research is to identify the role of the cultural Islamic approach in the dynamics of Islamic education development in Indonesia. This research uses a type of qualitative research in the form of a literature review. Then, a qualitative descriptive approach is used in parsing the main discussion. The research data uses references from various scientific literature relevant to the subject matter. Furthermore, data analysis in this study includes the stages of reduction, presentation, and conclusion drawing. The subject matter of this research concludes that the development of Islamic educational institutions in Indonesia is inseparable from the success of the cultural Islamic approach in encouraging the government's role in supporting the development of educational institutions. This research contributes to the importance of cultural and political approaches in the development of faith-based educational institutions.