Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KEKELIRUAN PELAFALAN FONEM DALAM KOSAKATA BAHASA INDONESIA OLEH VLOGGER ASING BERBAHASA INDONESIA Rima Rismaya; Sugeng Riyanto
Kajian Linguistik dan Sastra Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.332 KB) | DOI: 10.23917/kls.v6i1.14054

Abstract

This research was conducted to describe the phonemic pronunciation errors which include vocals and consonants, and consonant accompaniment sounds in Indonesian vocabulary conducted by Indonesian-speaking foreign vloggers. This research is a descriptive qualitative research with data collection method using refer and note method with tapping technique. The data source of this research is the speech of two BIPA speakers from Korea namely Akang Daniel and Hari Jisun and two BIPA speakers from Russia namely Irina WS and Kseniia and Josef on their respective Youtube channels. Analysis of research data using the referential equivalent method with the determinant element technique. Presentation of data uses phonetic symbols based on The International Phonetic Alphabet or IPA. The results showed that the phonemic pronunciation error in the Indonesian vocabulary by Indonesian-speaking foreign vloggers occurred at the vowel and consonant levels. Vocal pronunciation errors include phonemes /a/, /e/, /i/, /ə/, /ε/, and /u/, while consonant pronunciation errors include phonemes /r/, /s/, /d/, /k/, /h/, /t/, /y/, /x/, and /ŋ/. There are four sounds accompanying the mistake of consonant pronunciation, namely gemination, vocalization, aspiration, and glottalization.
KOMPETISI ANTARA PETUNJUK SINTAKTIS DAN SEMANTIS DALAM PEMAHAMAN BAHASA INGGRIS: STUDI EKSPERIMENTAL BERTEKNOLOGI SEMIDARING Sugeng Riyanto; Wagiati Wagiati; Elly Sutawikara
Jurnal Sosioteknologi Vol. 16 No. 2 (2017)
Publisher : Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/sostek.itbj.2017.16.2.3

Abstract

Penelitian tentang pemahaman kalimat ini merupakan salah satu bidang kajian dalam psikolinguistik. Pengguna bahasa memiliki berbagai petunjuk (cue) untuk memahami kalimat, yakni urutan (nomina pertama sebagai pelaku/subjek), kebernyawaan (nomina bernyawa sebagai pelaku/subjek), dan kongruensi (nomina sebagai pelaku/subjek adalah nomina yang bersesuaian dengan verba dalam kalimat). Penelitian berancangan kuantitatif dengan peubah bebas dua kelompok pembahan, lima tipe kalimat (setiap tipe terdiri atas empat kalimat). Peubah terikatnya dalah pilihan nomina pertama atau kedua dan waktu yang digunakan untuk menentukan pilihan. Hasilnya dianalisis menggunakan statistik berkaitan dengan rerata dan simpangan baku. Penelitian ini berhasil membuktikan bahwa pemahaman kalimat tidak bersifat semesta. Setiap kelompok penutur memiliki cara yang berbeda dalam memahami kalimat. Bobot relatif perangkat semantis (kebernyawaan) merupakan petunjuk terpenting pada kedua pembahan untuk menentukan pelaku perbuatan atau subjek kalimat, disusul urutan sebagai perangkat sintaktis, dan akhirnya kongruensi yang juga merupakan perangkat sintaktis.Kata kunci: pemahaman kalimat, pelaku/subjek, perangkat sintaktis, perangkat semantis.
Analisis wacana kritis pemberitaan “Saweran untuk gedung KPK” di harian umum Media Indonesia Mayasari Mayasari; Nani Darmayanti; Sugeng Riyanto
Jurnal Linguistik Terapan JLT Volume 2 No 2, 2012
Publisher : UPT P2M Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berjudul “Analisis Wacana Kritis: Pemberitaan Saweran untuk Gedung KPK di Harian Umum Media Indonesia”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan analisis waacana kritis model tiga dimensi Norman Fairclough. Tujuan dari penelitian ini adalah, (1) Mendeskripsikan aspek kebahasaan yang digunakan dalam merepresentasikan tokoh dan topik pemberitaan, (2) Mendeskripsikan hubungan antara ideologi Harian Umum Media Indonesia dan aspek kebahasaan yang dihasilkan, dan (3) Mendeskripsikan situasi sosial, politik, dan budaya yang melatarbelakangi aspek kebahasaan yang digunakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek kebahasaan berupa diksi, penggunaan kalimat, dan pemilihan sumber dalam kutipan langsung yang digunakan Media Indonesia dalam telaah, menempatkan tokoh atau institusi khususnya Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dalam representasi yang negatif. Hal ini erat kaitannya dengan ideologi nasionalisme yang dianut oleh institusi Media Indonesia yang lebih membela gerakan anti korupsi melalui Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Meskipun demikian, representasi selain berkaitan dengan ideologi yang dianut, juga memiliki kaitan dengan kepentingan politik dari pemimpin institusi Media Indonesia yang menjadi pendiri dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem) dalam melakukan pencitraan positif terhadap partai yang dipimpinnya.