Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

GANGGUAN PELAFALAN FONEM BAHASA JAWA (STUDI KASUS ANAK USIA 5 TAHUN) Anggik Budi Prasetiyo
Kajian Linguistik dan Sastra Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.016 KB) | DOI: 10.23917/kls.v6i2.13580

Abstract

The accuracy in pronouncing phonemes is an important thing to pay attention to because it is directly related to the meaning of the utterance. This study aims to describe the form of phoneme pronunciation disorders in Javanese experienced by children with speech delays. The data source of this research is the speech or utterance of Radit Budi Prasetyo (RBP) in speech activities. The data of this research are words and phrases in Javanese which are assumed to experience phoneme pronunciation errors in the utterances produced by RBP. This research is qualitative research with a descriptive method. The approach used is a neurolinguistic approach. The results of this study indicate that there are pronunciation problems that arise in the RBP language process. This disturbance is manifested by the error of pronouncing phonemes in Javanese. The spelling error is manifested by adding, removing, and replacing phonemes. These three things almost happened in every phoneme position, both in front, center, and behind the morpheme. Phoneme replacement is the most dominant aspect. Meanwhile, removing and adding phonemes only occurs in a few phonemes. Keywords: phonem, speech delay, neurolinguistics
PENGGUNAAN BAHASA JAWA DI LINGKUNGAN PESANTREN WILAYAH BANYUWANGI SELATAN Dana Dwi Nugraha; Anggik Budi Prasetiyo
Sintesis Vol 16, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Sanata Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24071/sin.v16i1.4204

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan penggunaan bahasa Jawa pada lingkungan pesantren di Kabupaten Banyuwangi. Sumber primer penelitian ini berupa transkripsi percakapan di lingkungan Pesantren King Abdul Aziz dan Pesantren Darul Abror, sedangkan data sekunder berupa dokumen. Data penelitian ini berupa kata, frasa, dan kalimat yang mengandung dialek Jawa yang digunakan di lingkungan pesantren. Teknik pengambilan data utama melalui pengamatan merupakan penggabungan dari kegiatan menyimak, mencatat, dan mewawancarai responden. Pada penelitian ini digunakan metode penelitian introspeksi, observasi informan, tanya jawab, dan dokumentasi. Pendekatan yang digunakan dalam proses analisis data ialah dialektogi sosial. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat tiga perbedaan pada penggunaan bahasa sehari-hari di lingkungan pesantren yaitu perbedaan fonologi, perbedaan semantik, dan perbedaan leksikon di lingkungan pesantren wilayah Banyuwangi selatan. Perbedaan fonologi ditemukan 12 data, perbedaan semantik ditemukan 7 data, dan perbedaan leksikon ditemukan 7 data. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa terdapat beberapa kosakata bahasa Jawa di lingkungan pesantren yang mayoritas sedikit berbeda meskipun terdapat dalam satu wilayah.   
MENGUNGKAP CITRA TRI RISMAHARINI SEBAGAI MENTERI SOSIAL DALAM BERITA ONLINE Anggik Budi Prasetiyo
MABASAN Vol. 16 No. 1 (2022): Mabasan
Publisher : Kantor Bahasa Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/mab.v16i1.513

Abstract

Berita adalah salah satu media untuk merepresentasikan atau mencitrakan seseorang yang sedang diperbincangkan guna membangun asumsi di kalangan para pembaca. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap citra Tri Rismaharini (TR) yang dibentuk oleh Kompas.com dalam pemberitaan tentang penunjukan Menteri Sosial (Mensos) dalam reshuffle kabinet Indonesia Maju tahun 2020. Data dalam penelitian ini adalah kata, frasa, dan kalimat yang mengandung citraan TR sebagai Mensos. Sumber data penelitian ini adalah lima berita tentang penunjukan TR sebagai Mensos di laman Kompas.com. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitiam kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif.  Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis wacana kritis model Theo van Leeuwen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa TR dicitrakan positif dengan menggunakan dua strategi, yaitu strategi inklusi dan strategi eksklusi. Strategi inklusi yang ditemukan ialah strategi inklusi  diferensiasi, strategi inklusi kategorisasi, strategi inklusi abstraksi, dan strategi inklusi identifikasi, dan strategi inklusi asimilasi. Strategi eksklusi yang ditemukan ialah strategi eksklusi pasivasi dan strategi eksklusi nominalisasi.
Konstruksi Pemikiran-Pemikiran Anies Baswedan dalam Menangani Pandemi Covid-19 Anggik Budi Prasetiyo; NFN Sukarno
SUAR BETANG Vol 17, No 1 (2022): June 2022
Publisher : Balai Bahasa Kalimantan Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/surbet.v17i1.320

Abstract

Everyone can have different thoughts in solving a problem, including Anies Baswedan (AB) when dealing with the Covid-19 pandemic, especially in DKI Jakarta. This study aims to reveal AB's thoughts on dealing with pandemics constructed by several online media. The research data are in the form of words, phrases, and sentence fragments which are indicated to contain AB's thoughts as the Governor of DKI Jakarta. The datawere collected from news about the handling of Covid-19 in several online media published in July–September 2021. The collected data were analyzed using a critical discourse analysis approach of the Fairclough model to reveal the language features used by the media in constructing AB thinking. The results of this study indicate that (1) AB has thoughts that tend to prioritize issues of safety and welfare for the citizens of DKI Jakarta; (2) these thoughts can be interpreted as a reflection that AB is the right person and is skilled in handling the Covid-19 pandemic in DKI Jakarta; (3) apart from that, AB's thoughts constructed by the media can also be interpreted as AB's attempt to build the impression of a 'pro-people governor'.AbstrakSetiap orang dapat memiliki pemikiran yang berbeda dalam menyelesaikan suatu masalah, termasuk Anies Baswedan (AB) ketika menangani pandemi Covid-19 di DKI Jakarta. Penelitian ini bertujuan mengungkap pemikiran-pemikiran AB dalam menangani pandemi yang dikonstruksi oleh beberapa media daring nasional. Data penelitian berupa kata, frasa, dan penggalan kalimat yang diindikasikan mengandung pemikiran AB selaku Gubernur DKI Jakarta dalam menangani pandemi. Data tersebut dikumpulkan dari delapan wacana berita tentang penanganan Covid-19 di beberapa media daring yang terbit pada bulan Juli—September 2021. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan pendekatan analisis wacana kritis model Fairclough guna menyingkap fitur-fitur bahasa yang digunakan oleh media dalam mengonstruksi pemikiran AB. Analisis menunjukkan bahwa (1) AB dikonstruksi memiliki pemikiran yang cenderung mengedepankan masalah keselamatan dan kesejahteraan bagi warga DKI Jakarta; (2) konstruksi pemikiran-pemikiran tersebut dapat ditafsirkan sebagai cerminan bahwa AB digambarkan sebagai seseorang yang tepat dan piawai dalam menangani pandemi Covid-19 di DKI Jakarta; dan (3) pemikiran AB yang dikonstruksi oleh media juga dapat ditafsirkan sebagai upaya AB untuk membangun kesan “gubernur yang berpihak kepada rakyat”.
AKTUALISASI DIRI TOKOH UTAMA DALAM FILM DI BAWAH UMUR KARYA EMIL HERADI Anggik Budi Prasetiyo; Ludwigia Ungu Pradani
Kelasa Vol 17, No 1 (2022): Kelasa
Publisher : Kantor Bahasa Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/kelasa.v17i1.294

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik aktualisai diri dari tokoh utama dalam film Di Bawah Umur karya Emil Heradi. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan psikologi sastra, teori psikologi humanistik Abraham Maslow. Data penelitian ini berupa kutipan dialog dan cuplikan adegan pada film Di Bawah Umur karya Emil Heradi yang berkaitan dengan proses aktualisasi diri tokoh utama. Uji keabsahan data dilakukan dengan menggunakan teknik triangulasi teori. Hasil penelitian ini ditemukan 16 karakteristik pengaktualisasian diri yang tercermin melalui tindakan dan ucapan tokoh utama dalam film Di Bawah Umur karya Emil Heradi yang meliputi: berorientasi realitas; menerima diri sendiri, orang lain, dan alam sekitar apa adanya; spontan, sederhana, dan alami; lebih problem centered alih-alih self centered; berpendirian kuat dan membutuhkan privasi; lebih otonom (berdiri sendiri); memahami orang dan sesuatu secara segar dan tidak stereotip; memiliki pengalaman mistikal atau spiritual; mengenal harkat kemanusiaan, memiliki minat sosial; memiliki hubungan antarpribadi yang akrab; memiliki nilai dan sikap demokratis; tidak mencampur antara sarana-tujuan, baik-buruk; memiliki rasa humor yang filosofis, tidak berlebihan; kreatif; menolak bersetuju dengan kebudayaan; luluh dengan lingkungan alih-alih sekadar menanganinya.
IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM KEGIATAN ANAK DAN ORANG TUA PADA KONTAK INTERPERSONAL Nafilatil Mubarriza; Anggik Budi Prasetiyo
Sirok Bastra Vol 10, No 2 (2022): Sirok Bastra
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37671/sb.v10i2.372

Abstract

Implikatur percakapan merupakan pengungkapan maksud secara terselubung yang dapat terjadi pada berbagai situasi tutur, seperti dalam kontak interpersonal antara orang tua dengan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan waktu penggunaan implikatur percakapan dalam komunikasi anak dengan orang tua pada saat terjadi. Data penelitian berupa kata-kata dalam tuturan percakapan yang diindikasikan mengandung implikatur di dalamnya. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi menggunakan teknik simak dan teknik catat. Pendekatan yang digunakan ialah pendekatan pragmatik dengan memberdayakan teori implikatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implikatur tuturan pada kontak interpersonal antara anak dan orangtua terjadi pada beberapa kondisi, yaitu (1) pagi hari ketika berangkat bimbingan belajar, (2) siang hari pada waktu berangkat latihan karate, dan (3) sore hari pada waktu akan mengikuti pendidikan Al-Qur’an. Implikatur yang dimunculkan juga beragam, yakni meminta, memerintah, memberi tahu, menegur, dan mengingatkan.
REPRESENTASI GENDER DALAM FILM LAYLA MAJNUN KARYA MONTY TIWA Eni Nurhayati; Anggik Budi Prasetiyo
TELAGA BAHASA Vol 10, No 1 (2022): TELAGA BAHASA VOL.10.1 TAHUN 2022
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36843/tb.v10i1.300

Abstract

Film merupakan media audio visual yang membentuk konstruksi tentang realitas yang tumbuh dan berkembang di masyarakat, seperti konstruksi budaya terkait gender. Data dalam penelitian ini berupa kata-kata, frase, klausa, atau kalimat yang diujarkan oleh para tokoh dalam film Layla Majnun yang mengandung sifat maskulinitas dan feminitas, kesetaraan gender, serta stereotipe gender. Sumber data dalam penelitian ini berupa sebuah film yang berjudul Layla Majnun karya Monty Tiwa. Data dalam penelitian ini dijaring dengan metode simak dan catat. Analisis data dilakukan dengan cara menginterpretasi dan menafsirkan teks dialog dalam film tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) adanya sifat maskulin yang ditunjukkan seperti menjadi sosok pemimpin, agresif, melindungi, ambisius, tegas, suka dominan. Sedangkan feminim ditunjukkan melalui sifat penyayang, sopan, hangat, simpatik, setia, dan sebagainya, (2) adanya stereotipe gender yang mengakibatkan perempuan mendapat diskriminatif dan ketidakadilan, (3) adanya kesetaraan gender untuk mematahkan ideologi patriarki.   
Implikatur Tuturan Guru dalam Pembelajaran di Sekolah Menengah Atas: Suatu Kajian Pragmatik Anggik Budi Prasetiyo; Sukarno Sukarno; Bambang Wibisono
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 22, No 2 (2022): OKTOBER 2022
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/bs_jpbsp.v22i2.55908

Abstract

Learning is a process of delivering knowledge to students. Teachers as learning facilitators can use utterances that contain implicatures in them. The purpose of this study was to find and describe the form, function, and benefits of using implicatures in the teacher's utterances during the learning process. In addition, this study intends to interpret the responses of students to the teachers’ utterances that contain implicatures in it. The research data is in the form of words in the teacher's speech which are indicated to contain implicatures. The data was obtained from the transcription of recorded speeches by the teacher of Indonesian History and Indonesian Language class XII majoring in Science and Social Sciences at SMA Negeri Arjasa, Jember. The data that has been collected was analyzed using a pragmatic approach that empowers the theory of speech mode, the communicative function of speech acts, and the benefits of implicatures. The results of this study indicate that 1) there are three forms of implicature found, namely imperative, interrogative, and declarative forms, 2) several functions of implicature were found, namely the function of asking or ordering, threatening, advising, insinuating, and reprimanding), 3) there are four benefits of using implicatures, namely smoothing speech, training sensitivity, creating the impression of humor, and motivating students, 4) In addition, it can be said that students understand the teacher's speech that contains implicatures.