Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

PERILAKU BERBAHASA LATAH WARGA DESA JATIGONO KECAMATAN KUNIR KABUPATEN LUMAJANG SEBUAH KAJIAN PSIKOLINGUISTIK Bambang, Hariyanto; Bambang, Wibisono; Kusnadi, Kusnadi
Publika Budaya Vol 2, No 1 (2014): Maret
Publisher : Publika Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.609 KB)

Abstract

Perilaku latah menarik untuk diteliti dengan kajian Psikolinguistik. Artikel ini mendeskripsikan bentuk lingualbahasa latah pada warga Desa Jatigono Kecamatan Kunir Kabupaten Lumajang dan faktor penyebab wargaberperilaku latah. Data kualitatif berupa kata dan kalimat pada perilaku latah yang ada di Desa Jatigono,Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang. Hasil penelitian ini terdapat deskripsi bentuk-bentuk lingual perilakulatah berupa kata dan kalimat, meliputi: (1) perilaku latah Koprolalia, (2) perilaku latah Ekolalia, (3) perilakulatah Auto Ekolalia,dan (4) perilaku latah Automatic Obidience. Hasil penelitian ini juga terdapat beberapafaktor penyebab perilaku latah, meliputi: (1) faktor lingkungan (imitasi, sugesti, identifikasi, dan sugesti), dan(2) faktor mimpi.Kata Kunci: bahasa latah, jenis latah, psikolinguistik, faktor lingkungan, faktor mimpi.
CIRI FONOLOGI BAHASA ANAK TUNAGRAHITA (STUDI KASUS DUA SISWA SMP YIMA ISLAMIC SCHOOL BONDOWOSO) Sabdaniyah, Ufinatus; Wibisono, Bambang; Asrumi, Asrumi
Jurnal Bahasa Lingua Scientia Vol 12, No 1 (2020)
Publisher : Pusat Pengembangan Bahasa IAIN Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21274/ls.2020.12.1.

Abstract

This research examines the phonological characteristics of mild mental retardation children from a psycho-language perspective. The approach used in this study is a qualitative approach, because the object under study is a phenomenon of human language and the data used are descriptive data. This research was conducted at Yima Islamic Middle School, located in Bondowoso Regency, East Java. This study involved two students who were mentally retarded at the school. Data collection was carried out by listening methods, interview techniques, and field techniques. Data analysis is performed through categorization, data presentation, data description, and interpretation. From the results of the study, it was found that there were some sounds that could not be pronounced perfectly by the research object, and the object of the study had an error in articulating the sounds of the vocal and consonant sound groups. The conclusion of this study is that errors in the language phonological articulation of mentally retarded children are caused by several factors, namely genetic factors, physical symptoms when infants and toddlers, mistakes in assuming food intake by the mother, and lack of stimulus from parents in stimulating the communicative side of children.
FAKTOR PENENTU PEMILIHAN VARIAN BAHASA OLEH MULTIBAHASAWAN ETNIS MADURA DI JEMBER DALAM OBROLAN Bambang Wibisono
Humaniora Vol 19, No 1 (2007)
Publisher : Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.963 KB) | DOI: 10.22146/jh.891

Abstract

This article explores the choice of linguistic repertoire in conversation by the multilingual Maduranese ethnic community of Jember. This study which is done by using sociopragmatic approach shows that the use of language variations is determined by social, psychological, cultural, and educational factors each of which can further be analysed into several subfactors.
ISTILAH-ISTILAH YANG DIGUNAKAN PADA ACARA RITUAL PETIK PARI OLEH MASYARAKAT JAWA DI DESA SUMBERPUCUNG KABUPATEN MALANG (KAJIAN ETNOLINGUISTIK) Bebetho Frederick Kamsiadi; Bambang Wibisono; Andang Subaharianto
Publika Budaya Vol 1 No 1 (2013): November
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menjelaskan bentuk, makna, dan penggunaan istilah-istilah yang digunakan pada ritual petik pari oleh masyarakat Jawa di Desa Sumberpucung Kabupaten Malang. Figur Dewi Sri menjadi simbol dan kerangka acuan berpikir bagi orang Jawa khususnya petani Jawa di dalam prosesi siklus hidup yaitu perkawinan, memperlakukan rumah dan tanah pertaniannya. Untuk melaksanakan tradisi petik pari terdapat beberapa tahapan. Tahapan-tahapan tersebut antara lain, nyiapne weneh terdapat istilah kowen, ngekum pari dan ngentas pari; bukak lahan terdapat istilah tamping, ngisi banyu, mbrojol, mopok, nglawet, nggaru dan ndhadhag; tandur terdapat istilah ndhaut, nas atau geblake dina, ngerek dan tandur; ngrumat terdapat istilah lep, kokrok, ngemes dan matun; petik pari terdapat istilah uborampen, sega ingkung, sega gurih, sega tumpeng atau sega gunungan, sega golong, iwak, kulupan, gedhang raja, bumbu urap dan cok bakal yang berisi bumbu pepek, wedhi, dhedhek lembut, kaca, suri, wedhak, janur kuning, kembang telon, menyan, dhuwit receh dan badhek; dan panen terdapat istilah ngerit, nggeblok, nyilir, nampeni dan ngiteri ghabah. Istilah-istilah yang terdapat dalam setiap tahapan tersebut mengalami perluasan makna, penyempitan makna dan tidak mengalami perubahan makna. Analisis etnolinguistik dalam penelitian ini membandingkan istilah pertanian yang digunakan masyarakat Jawa di Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang dengan istilah pertanian yang digunakan masyarakat Madura di Kabupaten Jember.
CIRI-CIRI BAHASA RUNNING TEXT PADA KABAR PAGI DI CHANNEL tvOne (THE LANGUAGE STYLE OF RUNNING TEXT IN KABAR PAGI ON tvOne CHANNEL) Eka Verawati; Bambang Wibisono; A. Erna Rochiyati S.
Publika Budaya Vol 2 No 3 (2014): Nopember
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Running text is a short news report running continuously underneath of television screen during a certain programme. The function of running text is to make the audience get easier understanding from the information of some events happened, without directly seeing from the news programme or the stage. The rersearch ontends to describe and explain the use of diction, sentence pattern, and productivity of the sentence pattern of running text in Kabar Pagi news on tvOne channel. The result shows that there are four kinds of disctions within running text, those are origin verb, derived verbs which are separated from prefiks, abbreviation, and acronym. There are five kinds of sentence pattern used within running text, those are simple sentence, complex sentence, direct speech, invitation sentence, and special short sentence for sports. According to amount of sentence can be concluded that the most productive sentence pattern is the simple sentence. Key words: diction, sentence pattern, productivity of sentence pattern. ABSTRAK Running text adalah berita singkat yang berjalan pada tampilan bawah layar televisi secara berulang- ulang dalam suatu acara tertentu. Running text berfungsi untuk memudahkan pemirsa televisi memahami informasi dari beberapa peristiwa yang terjadi, tanpa menyaksikan langsung dari tempat kejadian atau dari tayangan acara berita televisi. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menjelaskan penggunaan diksi, pola kalimat, dan keproduktivan pola kalimat running text pada acara Kabar Pagi di channel tvOne. Hasil penelitian menunjukkan dalam running text ada empat jenis diksi, yaitu verba asal, verba turunan yang mengalami pelepasan prefiks, singkatan, dan akronim. Pola kalimat yang digunakan dalam running text ada lima jenis, yaitu kalimat tunggal, kalimat majemuk, kalimat langsung, kalimat ajakan, dan kalimat singkat khusus bidang olahraga. Berdasarkan jumlah kalimat dapat disimpulkan pola kalimat yang paling produktif digunakan adalah kalimat tunggal. Kata kunci: diksi, pola kalimat, keproduktivan pola kalimat.
PERILAKU BERBAHASA LATAH WARGA DESA JATIGONO KECAMATAN KUNIR KABUPATEN LUMAJANG SEBUAH KAJIAN PSIKOLINGUISTIK Hariyanto Bambang; Wibisono Bambang; Kusnadi Kusnadi
Publika Budaya Vol 2 No 1 (2014): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perilaku latah menarik untuk diteliti dengan kajian Psikolinguistik. Artikel ini mendeskripsikan bentuk lingualbahasa latah pada warga Desa Jatigono Kecamatan Kunir Kabupaten Lumajang dan faktor penyebab wargaberperilaku latah. Data kualitatif berupa kata dan kalimat pada perilaku latah yang ada di Desa Jatigono,Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang. Hasil penelitian ini terdapat deskripsi bentuk-bentuk lingual perilakulatah berupa kata dan kalimat, meliputi: (1) perilaku latah Koprolalia, (2) perilaku latah Ekolalia, (3) perilakulatah Auto Ekolalia,dan (4) perilaku latah Automatic Obidience. Hasil penelitian ini juga terdapat beberapafaktor penyebab perilaku latah, meliputi: (1) faktor lingkungan (imitasi, sugesti, identifikasi, dan sugesti), dan(2) faktor mimpi.Kata Kunci: bahasa latah, jenis latah, psikolinguistik, faktor lingkungan, faktor mimpi.
POLA ALIH GILIR TUTUR DALAM MASYARAKAT PENDALUNGAN MADURA DI JEMBER Bambang Wibisono; Akhmad Haryono; Samuji Samuji; Ali Badrudin
UNEJ e-Proceeding 2020: E-PROSIDING SEMINAR NASIONAL PEKAN CHAIRIL ANWAR
Publisher : UPT Penerbitan Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Alih gilir tutur bersifat khas budaya. Menggunakan pendekatan kualitatif, dalam artikel hasil penelitian ini dibahas pola alih gilir tutur yang berlaku pada masyarakat Pendalungan Madura di Jember dalam bertutur. Hasil penelitian menunjukkan minimal ada dua pola alih gilir tutur yang diperagakan oleh masyarakat Pendalungan Madura di Jember, yaitu pola ketika berkomunikasi tidak resmi, dan pola ketika melakukan komunikasi resmi. Dalam komunikasi tidak resmi ditemukan dua pola, yaitu: (1) pola alih gilir tutur tumpang tindih, dan (2) pola alih gilir tutur tanpa tumpang tindih tuturan. Dalam komunikasi resmi, pola alih gilir yang diperagakan selalu tanpa tumpang tindih tuturan. Menyela tuturan orang dalam situasi komunikasi lisan resmi dianggap melanggar kaidah yang berlaku dan mendapat stigma negatif dari masyarakat. Kata kunci: Pendalungan, alih gilir, budaya
PERILAKU BERBAHASA MASYARAKAT PADA ERA DISRUPSI Bambang Wibisono
UNEJ e-Proceeding 2020: E-PROSIDING SEMINAR NASIONAL PEKAN CHAIRIL ANWAR
Publisher : UPT Penerbitan Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perilaku berbahasa berkembang sesuai zaman. Dalam makalah ini dibahas implikasi era disrupsi terhadap perilaku berbahasa, terutama perilaku berbahasa kaum milenial, dan tantangan yang dihadapi oleh para linguis. Pada era disrupsi ini telah terjadi perubahan perilaku berbahasa, dari perilaku berbahasa secara verbal ke perilaku berbahasa secara digital. Generasi gitital tidak lagi bertanya tentang arah, tujuan, tentang jalur, dan tentang ongkos, jika mereka naik taksi dan memesan makanan, secara lisan. Dalam era disrupsi ini, ucapan terima kasih secara lisan cenderung diganti dengan menekan tombol bintang penanda rating. Oleh karena itu, para linguis ditantang untuk memformulaiskan kembali prinsip-prinsip berbahasa, terutama kesantunan berbahasa, dan objek kajian linguistik. Para guru bahasa juga ditantang untuk memformulasikan kembali materi pembelajaran bahasa dan pendekatan yang digunakan. Kata kunci: disrupsi, milenial, perilaku berbahasa
PENGGUNAAN BAHASA OLEH K.H. ANWAR ZAHID DALAM CERAMAH AGAMA Ema Yuniar; Bambang Wibisono; A. Erna Rochiyati S.
SEMIOTIKA: Jurnal Ilmu Sastra dan Linguistik Vol 20 No 2 (2019): Semiotika: Jurnal Ilmu Sastra dan Linguistik
Publisher : Diterbitkan oleh Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember bekerja sama dengan Himpunan Sarjana - Kesusastraan Indonesia (HISKI), Himpunan Pembina Bahasa Indonesia (HPBI) dan Masyarakat Linguistik Indonesia (MLI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/semiotika.v20i2.11174

Abstract

Religious speech (Islam) is a form of oral language used by a preacher to preach or communicate public directly.The purpose of this study is to describe the use of language in religious lectures by K.H. Anwar Zahid, one of the well-known religious preachers in East Java, also described the factors why he chooses the language in his preaching. Data is obtained by listening technique by applying SLBC (simak libat bebas cakap) method. In this method the researchers only acts as an observer to their informants. They do not involve in a speech event even though in the language was being scrutinized. SBLC is used to listen to the language used in religious sermon by K.H. Anwar Zahid. The data are taken from You tube channel. We use extra lingual equivalent method to analyze the factors underlying the use of language in religious speeches by K.H. Anwar Zahid. The results showed that K.H. Anwar always did code-mixing events, never using a single language in his preaching. Factors behind his choosing language are place, audience or target audience.
Kemampuan Berkomunikasi Siswa Berkemampuan Terbatas di SMP Negeri 1 Mayang Kabupaten Jember Ade Terina Febriyanti; Bambang Wibisono; Agus Sariono
SEMIOTIKA: Jurnal Ilmu Sastra dan Linguistik Vol 18 No 1 (2017): Semiotika: Jurnal Ilmu Sastra dan Linguistik
Publisher : Diterbitkan oleh Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember bekerja sama dengan Himpunan Sarjana - Kesusastraan Indonesia (HISKI), Himpunan Pembina Bahasa Indonesia (HPBI) dan Masyarakat Linguistik Indonesia (MLI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.16 KB) | DOI: 10.19184/semiotika.v18i1.5183

Abstract

ABSTRAK Tulisan ini akan membahas mengenai kemampuan komunikasi siswa berkemampuan terbatas bernama Habibi yang hidup di tengah siswa normal seusianya. Kemampuan komunikasi yang dimiliki oleh Habibi akan diliat dari (1) kemampuan Habibi dalam bertindak tutur ilokusi, yang meliputi tindak tutur asertif, direktif, komisif, ekspresif, dan deklarasi; (2) kemampuan Habibi dalam memahami implikatur percakapan; (3) kemampuan Habibi dalam memahami praanggapan; dan (4) kemampuan Habibi dalam menggunakan deiksis. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa (1) Habibi hanya mampu menggunakan empat jenis tindak tutur. Secara terperinci, Habibi hanya mampu menggunakan sembilan dari 28 jenis tindak tutur; (2) Habibi mampu memahami pesan-pesan yang terimplikasi atau tersembunyi dalam tuturan meski respon yang dia berikan terhadap mitra tuturnya, teman sebaya dan guru, berbeda; (3) Habibi gagal dalam memahami pengetahuan bersama yang seharusnya dia miliki bersama mitra tutur; dan (4) Habibi mampu menggunakan deiksis dalam komunikasinya, yaitu persona, tempat, dan waktu meski bentuk-bentuk deiksis yang mampu Habibi gunakan hanya terbatas pada bentuk-bentuk bahasa Madura. Kata kunci : Komunikasi, Kemampuan Berkomunikasi, Siswa Berkemampuan Terbatas, Pragmatik