Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemberian Plyometric Training Depth Jump Terhadap Tinggi Lompatan Vertical Jump Pada Pemain Bola Voli Wahyuni Wahyuni; Nur’alif Kukuh Ardian; Salma Muazarroh
Jurnal Kesehatan Vol 14, No.2 (2021): Jurnal Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jk.v14i2.12924

Abstract

Olahraga dapat meningkatkan kebugaran dan menjaga kesehatan, serta menjadi sarana pengembangan pribadi atau individu melalui prestasi masing-masing cabang olahraga tertentu. Di Indonesia dikenal berbagai olahraga seperti sepak bola, bola basket, bola voli, bulu tangkis dll. Salah satu olahraga yang digemari masyarakat di Indonesia adalah bola voli, perkiraan dari federasi de voli internasional bahwa 500 juta orang bermain bola voli di seluruh dunia. Dalam permainan bola voli ada beberapa teknik yang harus dikuasai seperti servis, passing, smash dan block. Aksi paku dan blok didominasi oleh jenis ledakan yang sesuai dengan gaya yang disebut lompatan vertikal pemain yang biasanya menjadi kunci kemenangan poin dalam permainan bola voli. Tujuan: Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh latihan pliometrik latihan depth jump terhadap ketinggian lompat vertikal pada pemain bola voli. Metode: Jenis penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu dengan desain penelitian pre and post test with control group. Banyaknya sampel dalam penelitian ini adalah 20 orang, teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling yang dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Sampel dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol yang diukur dengan uji lompat vertikal. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan pengaruh latihan lompat kedalaman plyometric terhadap ketinggian lompat vertikal. Kesimpulan: Terjadi peningkatan tinggi lompat vertikal setelah diberikan latihan pliometrik latihan depth jump pada pemain bola voli
Studi Kasus : Penatalaksanaan Fisioterapi pada Cerebral Palsy Spastic Hemiplegi Dextra dengan Riwayat Post Operasi Limb Lengthening Pramudita; Taufik Eko Susilo; Salma Muazarroh
Medical Laboratory Journal Vol. 3 No. 2 (2025): June : Medical Laboratory Journal
Publisher : LPPM STIKES KESETIAKAWANAN SOSIAL INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57213/caloryjournal.v3i2.687

Abstract

Cerebral Palsy (CP) adalah gangguan pergerakan yang mempengaruhi tonus otot dan keterampilan motorik. Spastic Hemiplegia mengakibatkan kelemahan dan kekakuan otot pada satu sisi tubuh. Limb lengthening digunakan untuk mengatasi perbedaan panjang tungkai, namun memberikan dampak pada mobilitas. An. RF, dengan Cerebral Palsy (CP) Spastic Hemiplegic dan pasca limb lengthening. Tujuan peneltian untuk mengetahui efektifitas exrcise dalam penanganan kasus Cerebral Palsy (CP) Spastic Hemiplegic dengan riwayat post op limb lengthening. Penelitian ini menggunakan desain studi kasus dengan pendekatan kuantitatif. Subjek penelitian merupakan seorang anak laki-laki berusia 8 tahun dengan keluhan utama gangguan pola berjalan akibat perbedaan panjang tungkai setelah menjalani prosedur limb lengthening. Intervensi fisioterapi sebanyak 2 kali pertemuan berfokus pada penguatan otot ekstremitas bawah, fleksibilitas sendi, dan keseimbangan tubuh. Hasil dan pembahasan yang didapatkan fisioterapi yang diterapkan menunjukkan hasil positif dengan perbaikan dalam keterampilan motorik dasar. Namun, tantangan besar pada berjalan dan berlari akibat ketidakseimbangan panjang tungkai dan spastisitas terus ada. Program terapi berfokus pada penguatan otot dan keseimbangan memberikan kontribusi signifikan terhadap perbaikan fungsional. Terapi lanjutan yang lebih terfokus pada koordinasi dan keseimbangan tubuh diperlukan untuk meningkatkan kemampuan berjalan. Kesimpulannya evaluasi dan penyesuaian program terapi yang lebih terfokus pada koordinasi dan stabilitas postural penting untuk meningkatkan kualitas hidup dan mobilitas An. RF.