Cerebral Palsy (CP) adalah gangguan pergerakan yang mempengaruhi tonus otot dan keterampilan motorik. Spastic Hemiplegia mengakibatkan kelemahan dan kekakuan otot pada satu sisi tubuh. Limb lengthening digunakan untuk mengatasi perbedaan panjang tungkai, namun memberikan dampak pada mobilitas. An. RF, dengan Cerebral Palsy (CP) Spastic Hemiplegic dan pasca limb lengthening. Tujuan peneltian untuk mengetahui efektifitas exrcise dalam penanganan kasus Cerebral Palsy (CP) Spastic Hemiplegic dengan riwayat post op limb lengthening. Penelitian ini menggunakan desain studi kasus dengan pendekatan kuantitatif. Subjek penelitian merupakan seorang anak laki-laki berusia 8 tahun dengan keluhan utama gangguan pola berjalan akibat perbedaan panjang tungkai setelah menjalani prosedur limb lengthening. Intervensi fisioterapi sebanyak 2 kali pertemuan berfokus pada penguatan otot ekstremitas bawah, fleksibilitas sendi, dan keseimbangan tubuh. Hasil dan pembahasan yang didapatkan fisioterapi yang diterapkan menunjukkan hasil positif dengan perbaikan dalam keterampilan motorik dasar. Namun, tantangan besar pada berjalan dan berlari akibat ketidakseimbangan panjang tungkai dan spastisitas terus ada. Program terapi berfokus pada penguatan otot dan keseimbangan memberikan kontribusi signifikan terhadap perbaikan fungsional. Terapi lanjutan yang lebih terfokus pada koordinasi dan keseimbangan tubuh diperlukan untuk meningkatkan kemampuan berjalan. Kesimpulannya evaluasi dan penyesuaian program terapi yang lebih terfokus pada koordinasi dan stabilitas postural penting untuk meningkatkan kualitas hidup dan mobilitas An. RF.