This Author published in this journals
All Journal Joglo
Linda - Kurniawati
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

UJI KUALITATIF KANDUNGAN FORMALIN PADA JAJANAN ANAK SEKOLAH DI KECAMATAN TASIKMADU KABUPATEN KARANGANYAR, JAWA TENGAH Karyantina, Merkuria -; Kurniawati, Linda -; Harimurti, Fadjar -
Joglo Vol 24, No 1 (2012): Joglo
Publisher : Joglo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTLately, we occured food product like tofu, meat ball, noodle and other junkfood for children with chemicals dangeruos, so people must be carefull toconsume that food. The food ubtainable sorrounding in schoolchild by grocer.That food was not durable, so we must add food preservative. A kind of foodpreservative is formaldehyde. Formaldehyde is a chemichal, but is’t in use forfood.This research to obtain qualitative utilization formaldehyde, on junk foodfor schoolchild on Elementary school in Tasikmadu district, Karanganyar.Sample comprised chicken nougat, meat ball, noodle, meat sausage and fish ball.Chemical for analysis are Kalium Permanganat (PK).Result shown that 45% junk food detected positive with formadehyde (forqualitative analysis), totaly sample are 60. 55% not detect negative withformaldehyde. Qualitative analysis with PK. Chicken nougat, meat ball, sausageand noodle are most junk food which sold in front of school by grocer. Main ofingredient are mixed of fluor and meat/chicken/fish for flavored. That food isdurable so that need food additive to preservative that food.Keyword : formaldehyde, junk food, schoolchild
KAJIAN KARAKTERISTIK FRUIT LEATHER DENGAN VARIASI JENIS PISANG (Musa paradisiaca) DAN SUHU PENGERINGAN Karyantina, Merkuria -; Kurniawati, Linda -; Wardana, Agung S
Joglo Vol 26, No 1 (2013): Joglo
Publisher : Joglo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kandungan energy pisang penyedia energy dan kalori instan, yang mudah tersedia. Pisang merupakan buah yang mudah rusak dan perlu adanya upaya untuk mempertahankan daya simpan. Salah satu produk olahan pisang adalah fruit leather. Fruit leather berbentuk lembaran tipis (2-3 mm), kadar air 10-15%, konsistensi dan rasa yang spesifik seperti bahan mentahnya. Penelitian mengkaji jenis dan suhu yang optimal dalam pembuatan fruit leather pisang sehingga diperoleh produk yang baik. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan 2 faktor, yaitu faktor 1 : jenis pisang (pisang ambon hijau, pisang raja nangka, pisang kapok putih) dan faktor 2 : suhu pengeringan (60oC, 70oC, 80oC, 90oC . Paramater yang diamati adalah kadar air, kadar abu dan kadar gula. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis pisang, suhu pengeringan dan kombinasinya menunjukkan tidak berbeda nyata. Kadar air tertinggi pada perlakuan menggunakan pisang raja nangka dengan suhu pengeringan 60oC. Kadar air terendah (25,85%) pada fruit leather pisang dengan pisang kapok putih dan suhu pengeringan 70oC. Hasil analisis kadar abu menunjukkan bahwa kadar abu tertinggi pada perlakukan dengan menggunakan pisang raja nangka dengan suhu pengeringan 60oC (4,57 gram per 100 gram). Kadar air terendah pada pisang kapok putih dengan suhu pengeringan 60oC (3,12 gram per 100 gram). Hasil analisis kadar gula menunjukkan tidka beda nyata pada semua jenis pisang, suhu pengeringan dan kombinasinya. Kadar gula tertinggi pada fruit leather dengan pisang ambon hijau dan suhu pengeringan 70oC (19,31 gram/100 gram).Kadar gula terdah pada fruit leather dengan menggunakan pisang kapok putih dan suhu pengeringan 60oC (5,97 gram/100 gram).   Kata kunci : fruit leather, pisang, suhu pengeringan
UJI KUALITATIF KANDUNGAN FORMALIN PADA JAJANAN ANAK SEKOLAH DI KECAMATAN TASIKMADU KABUPATEN KARANGANYAR, JAWA TENGAH Merkuria - Karyantina; Linda - Kurniawati; Fadjar - Harimurti
Joglo Vol. 24 No. 1 (2012): Joglo
Publisher : Joglo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTLately, we occured food product like tofu, meat ball, noodle and other junkfood for children with chemicals dangeruos, so people must be carefull toconsume that food. The food ubtainable sorrounding in schoolchild by grocer.That food was not durable, so we must add food preservative. A kind of foodpreservative is formaldehyde. Formaldehyde is a chemichal, but is’t in use forfood.This research to obtain qualitative utilization formaldehyde, on junk foodfor schoolchild on Elementary school in Tasikmadu district, Karanganyar.Sample comprised chicken nougat, meat ball, noodle, meat sausage and fish ball.Chemical for analysis are Kalium Permanganat (PK).Result shown that 45% junk food detected positive with formadehyde (forqualitative analysis), totaly sample are 60. 55% not detect negative withformaldehyde. Qualitative analysis with PK. Chicken nougat, meat ball, sausageand noodle are most junk food which sold in front of school by grocer. Main ofingredient are mixed of fluor and meat/chicken/fish for flavored. That food isdurable so that need food additive to preservative that food.Keyword : formaldehyde, junk food, schoolchild
KAJIAN KARAKTERISTIK FRUIT LEATHER DENGAN VARIASI JENIS PISANG (Musa paradisiaca) DAN SUHU PENGERINGAN Merkuria - Karyantina; Linda - Kurniawati; Agung S Wardana
Joglo Vol. 26 No. 1 (2013): Joglo
Publisher : Joglo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kandungan energy pisang penyedia energy dan kalori instan, yang mudah tersedia. Pisang merupakan buah yang mudah rusak dan perlu adanya upaya untuk mempertahankan daya simpan. Salah satu produk olahan pisang adalah fruit leather. Fruit leather berbentuk lembaran tipis (2-3 mm), kadar air 10-15%, konsistensi dan rasa yang spesifik seperti bahan mentahnya. Penelitian mengkaji jenis dan suhu yang optimal dalam pembuatan fruit leather pisang sehingga diperoleh produk yang baik. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan 2 faktor, yaitu faktor 1 : jenis pisang (pisang ambon hijau, pisang raja nangka, pisang kapok putih) dan faktor 2 : suhu pengeringan (60oC, 70oC, 80oC, 90oC . Paramater yang diamati adalah kadar air, kadar abu dan kadar gula. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis pisang, suhu pengeringan dan kombinasinya menunjukkan tidak berbeda nyata. Kadar air tertinggi pada perlakuan menggunakan pisang raja nangka dengan suhu pengeringan 60oC. Kadar air terendah (25,85%) pada fruit leather pisang dengan pisang kapok putih dan suhu pengeringan 70oC. Hasil analisis kadar abu menunjukkan bahwa kadar abu tertinggi pada perlakukan dengan menggunakan pisang raja nangka dengan suhu pengeringan 60oC (4,57 gram per 100 gram). Kadar air terendah pada pisang kapok putih dengan suhu pengeringan 60oC (3,12 gram per 100 gram). Hasil analisis kadar gula menunjukkan tidka beda nyata pada semua jenis pisang, suhu pengeringan dan kombinasinya. Kadar gula tertinggi pada fruit leather dengan pisang ambon hijau dan suhu pengeringan 70oC (19,31 gram/100 gram).Kadar gula terdah pada fruit leather dengan menggunakan pisang kapok putih dan suhu pengeringan 60oC (5,97 gram/100 gram).   Kata kunci : fruit leather, pisang, suhu pengeringan