Magfhirah Murni Bintang Permata
Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

SISTEM TATAKELOLA GRUP RAPA’I DABOH BUNGONG JEUMPA BANTIMOH DI KAWASA PEMUKIMAN PASCA TSUNAMI ACEH, CARE, KOTA JANTHO Rika Wirandi; Magfhirah Murni Bintang Permata; Berlian Denada
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 9, No 2 (2020): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v9i2.20659

Abstract

AbstrakPenelitian ini berjudul “Sistem Tatakelola Grup Rapa’i Daboh Bungong Jeumpa Bantimoh di Kawasan Pengungsian Pasca Tsunami, CARE, Kota Jantho”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem tatakelola yang diterapkan dalam Grup Rapa’i Daboh Bungong Jeumpa Bantimoh (GRDBJB), yang dikaitkan dengan bagaimana suatu kelompok kesenian tradisional mampu bertahan dan berkembang oleh suatu masyarakat di tengah perubahan sosio-geografis dan ekonomi, yang semulanya menetap di Pulau Aceh kemudian berpindah ke kawasan pengungsian Pasca Tsunami Aceh, CARE, di Kota Jantho. Memfokuskan pada kajian bentuk tatakelola, dengan mengambil topik bahasan sistem pengelolaan yang meliputi: pembentukan grup; sistem pengurusan; kepemimpinan; evaluasi kinerja; pengelolaan keuangan; sistem pewarisan rekrutmen dan pelatihan; dan strategi pertunjukan/ promosi/ pemasaran. Menggunakan pendekatan sistem pelembagaan seni dan sistem pengelolaan seni dari Jazuli. Metode penelitian yang digunakan dalam rencana penelitian ini nantinya dalah metode penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati dengan menggunakan beberapa tahapan pengumpulan data yaitu: observasi; studi pustaka; wawancara; dan dokumentasi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa, GRDBJB dibentuk atas alasan pembinaan dan pengembangan dengan tujuan pemeliharaan, penyelamatan, pelestarian, pengelolaan dan termasuk di dalammnya adalah upaya memberikan bimbingan, pengarahan, penggalian, pencatatan, dan peningkatan kualitas dari kalangan orang tua yang merupakan seniman pelaku kesenian rapa’i yang tergabung dalam GRDBJB. Sistem pengelolaan atau tatakelola GRDBJB didasari oleh sistem pengelolaan semi-profesional berbasis kolektif-partisipatif-domokratis masyarakat dusun CARE. GRDBJB merupakan grup asuh atau grup cabang yang dibentuk dengan tujuan pelestarian dan pewarisan kepada generasi muda CARE yang berorientasi pada sistem pengelolaan non-komersil dan orientasi sosial.              Kata Kunci: tatakelola, rapa’i daboh, GRDBJB, CARE.AbstractThis research is entitled "Management System of the Rapa'i Daboh Bungong Jeumpa Bantimoh Group in the Post-Tsunami Refugee Area, CARE, Jantho City". This study aims to determine the governance system applied in the Rapa'i Daboh Bungong Jeumpa Bantimoh Group (GRDBJB), which is associated with how a traditional art group is able to survive and develop by a society in the midst of socio-geographic and economic changes, which originally settled in The island of Aceh then moved to the post-Tsunami refugee area in Aceh, CARE, in the City of Jantho. Focusing on the study of governance forms, taking the topic of management systems which include: group formation; management system; leadership; performance evaluation; financial management; recruitment and training inheritance system; and performance / promotion / marketing strategy. Using the approach of art institutionalization systems and art management systems from Jazuli. The research method used in this research plan is a qualitative research method as a research procedure that produces descriptive data in the form of written words from people and behavior that can be observed using several stages of data collection, namely: observation; literature review; Interview; and documentation. This study concludes that GRDBJB was formed for the reason of coaching and development with the aim of maintaining, saving, preserving, managing and including efforts to provide guidance, direction, excavation, recording, and quality improvement among parents who are artists who do the art of rapa ' i who is a member of GRDBJB. The GRDBJB management or governance system is based on a semi-professional management system based on the collective-participatory-domocratic community of the CARE hamlet. GRDBJB is a foster group or branch group that was formed with the aim of preservation and inheritance to the young generation of CARE which is oriented towards a non-commercial management system and social orientation.  Keywords: management, rapa’i daboh, GRDBJB, CARE.
ESTETIK TARI SINING PADA MASYARAKAT GAYO KABUPATEN ACEH TENGAH Magfhirah Murni Bintang Permata; Rika Wirandi; Berlian Denada
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 9, No 2 (2020): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v9i2.20660

Abstract

AbstrakPenelitian Nilai Estetik Tari Sining pada masyarakat Gayo bertujuan mendeskripsikan koreografi dan nilai estetik Tari Sining Koreografi Tari Sining merupakan salah satu daya Tarik yang memiliki nilai estetik lebih sehingga  tarian ini sebelumnya pernah punah, hingga pada akhirnya dilestarikan kembali melalui upaya revitalisasi dan menjadi warisan budaya daerah Aceh. Dengan memiliki nilai estetik koreografi yang lebih dan dapat tergambar melalui gerakan yang dihasilkan sehingga dapat menyatu dengan konsep kehidupan masyarakat tarian ini dapat di terima dengan baik oleh masyarakat. Analisis koreografi Tari Sining menggunakan konsep koreografi Sumandiyo Hadi. Analisis nilai estetik menggunakan konsep nilai estetik menurut The Liang Gie, yang didukung oleh konsep ciri-ciri sifat benda estetik oleh Monroe Beardsley, dan konsep pengungkapan nilai-nilai kehidupan dalam karya seni oleh De Witt H. Parker. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan estetik. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukan bahwa Tari Sining memiliki nilai estetik karena dari sudut pandang yang mampu diserat oleh inderawi memiliki nilai bentuk dan dari sisi manapun mengungkapkan nilai-nilai kehidupan pada masyarakat Gayo menjadikan Tari Sining sebagai salahs atu ritual dari budaya dan tradisi masyarakat pada masanya.  Kata Kunci: estetik, tari sining, gayo.AbstractResearch on the Aesthetic Value of Sining Dance in the Gayo community aims to describe the choreography and aesthetic value of the Sining Dance. The choreography of Sining Dance is one of the attractions that has more aesthetic value so that this dance has previously been extinct, until it is finally preserved again through revitalization efforts and becomes the cultural heritage of Aceh. . By having more choreographic aesthetic value and can be illustrated through the resulting movements so that it can be integrated with the concept of community life, this dance can be well received by the community. The choreography analysis of Sining Dance uses the choreography concept of Sumandiyo Hadi. Aesthetic value analysis uses the concept of aesthetic value according to The Liang Gie, which is supported by the concept of the characteristics of aesthetic objects by Monroe Beardsley, and the concept of expressing the values of life in works of art by De Witt H. Parker. This research uses qualitative research methods with an aesthetic approach. Data collection techniques used were observation, interviews and literature study. The results showed that Sining Dance has aesthetic value because from the point of view that the senses are able to nibble it has a form value and from any side reveal the values of life in the Gayo community making Sining Dance a ritual or ritual of the culture and traditions of the people of its time.Keywords: aesthetic, sining dance, gayo.